Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Pelakor dan WIL

26 Februari 2018   11:28 Diperbarui: 26 Februari 2018   11:53 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbincangan mengenai Pelakor sangat marak kita dengarkan hari ini ,setelah sebelumnya dunis sosmed dihebohkan dengan ulah seorang wanita yang diketahui bernama Ovie melempari ratusan jta uang kepada seorang wanita yang bernama Nila rahmaniar yang dianggap sebagai Palakor yang merebut hatu suamiya yang bernama Dendy (tribunnews Tulungagung 19/2/2018) bahkan artikel dokompasiana terkait masalah pelakor menjadi artikel utama pilihan.

Sebelumnya kasus serupa menimpah selebritis dimana putri pengusaha faisal  harris melabtrak artis cantik Jennifer dunk, karena menganggap Jennifer telah mengambil/dan merebut ayahnya, dan ,menyakini bahwa jenifer dunk menjadi wanita ketiga dalam kehidupan rumah tangga orang tuanya.

Istilah pelakor merupakan akronim dari Perebut laki orang, dalam hal ini tentunya pelakor ini ditujukan kepada wanita yang telah merebut suami seorang wanita yang telah menikah dengan jalan menjalin hubungan, kata Pelakor tentunya belum terdapat dalam kamus bahasa Indonesia karena istilah ini hadir seiring dengan perkembangan zaman.

Pelakor atau Perebut Laki orang tentunya ditujukan kepada subjek wanita ,dan istilah ini tidak ditujukan kepada pria, kemudian perbuatan wanita yang merebut laki orang inilah yang bisa dianggap sebagai perbuatan yang tidak etis dan kurang bermoral, karena perbuatan tersebut mampu memberikan dampak yang besar pada kehidupan rumah tangga seseorang.

Pelakor akan menjadi perusak mahligai sebuah rumah tangga, pelakor tentunya memiliki kekuatan yang begitu dahsyat yang akan mampu membuat seorang pria akan melupakan istri dan anak-anaknya.

Pelakor dan Wil tentunya berbeda, kalau WIL merupakan akronim dari Wanita idaman lain ,sedangkan pelakor merupakan akronim perebut laki orang, baik pelakor maupun Wil keduanya merupakan perbuatan yang tidak dibernarkan dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya yang menjunjung tinggi normal moral dan agama, karena kedua perbuatan tersebut mampu menghancurkan kesucian ikatan sebuah mahligai pernikahan.

Menjadi pelakor atau Wil memang tidak dilarang daalam hukum positif Indonesia tidak ada konsekwensi pidana kecuali melakukan hubungan perzinahan pasal 284 KUHP mempidanakan seorang pria maupun seorang wanita yang telah terikat dengan buah perkawinan kemudian melakukan hubungan perzinahan maka keduanya bisa dipidana penjara minimal 9 bulan.

Pasal inilah yang bisa menjerat perbuatan Pelakor maupun WIL. Jika seorang istri memergoki sanga suamu bersama Wilnya tengah melakukan hubungan perzinahan.

Namun tentunya membuktikan hubungan perzinahan ini sangat sulit sekali apalagi jika pelakor melakukannya ditempat tertentu seperti apartemen maupun hotet, karena itu jarang sekali wanita yang menjadi pelakor maupun Wil atau Wis (wanita simpanan) diseret kemeja hijau karena membuktikan pasal 284 KUHP sangat sulit , karena itu pelakunya biasanya bisa dijerat kalau mereka tertangkap tangan.

Misalnya digerebek atau digeledah disebuah kamar dan mereka dalam kondisi tidak berpakaian dan ditemukan bukti lain seperti misalnya maaf" Sperma ditempat tidur atau seprei. Karena itu membawah pelaku pelakor maupun wil kemeja hijau hanya bisa dilakukan jika dalam keadaan tertangkap tangan, 

Yang menarik kita perhatikan adalah Perbedaan pelakor dan wil , jika pelakor biasanya sang wanita yang agresif dalam hal ini, pihak wanita yang bertindak sebagai pelakor yang memiliki peranan besar yang membuat seorang pria beristri jatuh dalam pelukannya dengan menempuh berbagai cara melalui godaan dan bujuk rayu serta cinta.

Sementara Wil atau wanita idaman lain justru sebaliknya sang prialah yang memiliki usaha terbesar dalam mendapatkan cinta sang wanita , sang wil (wanita idaman lain) posisinya hanya pasif lain halnya dengan pelakor yang posisinya aktif dibandingkan sang pria.

Kemudian Persamaan antara pelakor dan Wil keduanya sama sama memiliki daya menghancurkan kehidupan rumah tangga dan bahtera mahligai sebuah pernikahan yang dibangun atas kesucian cinta, ketika pelakor dan wil sudah ada dalam kehidupan seorang pria beristri maka dipastikan kehancuran sebuah bahtera rumah tangga telah terjadi dan tergoncang.

Pelakor maupun wil keduanya merupakan sebuah perbuatann dosa yang tentunya tidak sesuai dengan ajaran agama manapu, selain itu kedua perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang sangat dibenci masyarakat di indoensia temasuk di Sulawesi selatan.

Tak bisa dipungkiri wanita yang menjadi pelakor tentunya memiliki kelebihan atau daya tarik yang begitu mempesona, dan tentunya lelaki yang tidak kuat iman pasti akan tergoda dengan pesona pelakor,karena itu melawan pelakor salah satu kuncinya adalah menguatkan peranan istri, sang istrilah yang harus menjaga sang suami , berikan cinta, tentramkan hati suami dan berikanlah pelayanan yang terbaik ,maka yakinlah sang suami akan betah dirumah.

Selain itu istri sekali-kali jangan lupa menghubungi suami setiap hari ,menyapahnya melalui telpon. Namun jika segalah usaha telah dilakukan maka tentunya sang suamilah yang memiliki peranan besar untuk tidak tergoda dengan senantiasa mengingat keluarganya termasuk anak-anaknya.

Menjadi pelakor maupun WIL pada umumnya disebabkan oleh faktor ekonomi tak bisa dipungkiri wanita wanita yang menjadi pelakor maupun Wil akan mendapatkan keuntungan finasial yang besar dari sang lelaki, karena itu kasus pelakor biasanya menimpah kalangan menengah keatas karena adanya kematangan ekonomi, karena itu tidak salah plato mengatakan The root of evil is money bahwa akar kejahatan sebenarnya adalah uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun