sumber foto;www.exnim.com
Berita terpanas minggu ini datang dari artis cantik asmiranda yg secara mengejutkan mengajukan gugatan pembatalan perkawinan keengadilan agama Depok dengan nomor perkara 2390/pdt.g/2013/PA. sebagaimana kita ketahui Asmirandah dan Jonas Rivanno menikah secara hukum Islam pada tanggal 17 Oktober lalu. Dan pernikahan asmiranda dan jonas rivanno tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Beji, Depok. Dan sempat diberitakan bahwa sebelum menikahi asmiranda jonas rivanno dikabarkan relah berpindah agama dan menjadi muallaf demi menikahi asmiranda, namun beberapa minggu kemudian Jonas Rivanno membantah berpindah keyakinan dan menjadi muallaf serta menepis kabar pernikahannya dengan asmiranda. Akibat dari tindakan jonas rivanno ini amiranda kecewa dan mengajukan gugatan Pembatalan perkawinan kepengadilan agama. Analisisi HUKUM Pembatalan perkawinan memang dikenal dalam hukum positif indonesia khususnya dalam kompilasi hukum islam. pembatalan perkawinan itu sendiri berarti menganggap perkawinan yang telah dilakukan sebagai peristiwa yang tidak sah, atau dianggap tidak pernah ada.dlam kompilasi hukum islam pembatalan perkawinan bisa dilakukan jika:
Pembatalan perkawinan bisa dilakukan jika perkawinan itu dilakukan dan terjadi karna:
Pertama ;perkawinan dilangsungkan di bawah ancaman yang melanggar hukum (pasal 27 UU No. 1/1974).
Kedua; salah satu pihak memalsukan identitas dirinya (pasal 27 UU No. 1/1974). Identitas palsu misalnya tentang status, usia atau agama.
Ketiga; suami/istri yang masih mempunyai ikatan perkawinan melakukan perkawinan tanpa seijin dan sepengetahuan pihak lainnya (pasal 24 UU No. 01 tahun 1974).
Keempat; Perkawinan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat perkawinan (pasal 22 UU Perkawinan)
Selain itu berdasarkan Pasal 71 KHI, perkawinan dapat dibatalkan apabila:
1.seorang suami melakukan poligami tanpa izin Pengadilan Agama;
2.perempuan yang dikawini ternyata kemudian diketahui masih menjadi isteri pria lain yang mafqud (hilang);
3.perempuan yang dikawini ternyata masih dalam masa iddah dari suami lain;
4.perkawinan yang melanggar batas umur perkawinan, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-undang No 1 Tahun 1974;
5.perkawinan dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak;
6.perkawinan yang dilaksanakan dengan paksaan.
Selain itu pembatalan perkawinan punya batas waktu Adapun batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan. Untuk perkawinan karnasuami memalsukan identitasnya atau karena perkawinan terjadi karena adanya ancaman atau paksaan) kepada sala satu pihak,jangka waktunya enam bulan setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan anda masih hidup bersama sebagai suami istri, maka hak anda untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinan dianggap gugur (pasal 27 UU No. 1 tahun 1974).
Dan menurut penulis tindakan asmiranda mengajukan gugatan pembatalan pernikahan sudah tepat. Karna pihak suami dalam hal ini jonas rivanno dianggap memalsukan identitasnya dalam hal agamanya.