Mohon tunggu...
Adelia Melani
Adelia Melani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SMH BANTEN

Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita sesuatu."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembinaan Anak-Anak dan Pengaruhnya dalam Pendidikan Karakter Anak (Studi Kasus di Desa Gunung Kendeng)

9 September 2022   18:55 Diperbarui: 9 September 2022   19:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika kita amati dari pengalaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesungguhnya bukanlah hal yang baru dalam tradisi Pendidikan di Indonesia. Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal seperti R.A Kartini, Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Moh. Natsir, dan lain-lain, telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami. 

Pembinaan pendidikan anak adalah kebutuhan dasar seseorang dalam melanjutkan kehidupannya. Pembinaan adalah proses, cara, dan perbuatan membina (Negara dan sebagainya). 

Pembinaan merupakan suatu usaha untuk pembentukan kepribadian yang mandiri dan sempurna serta dapat bertanggung jawab atau suatu usaha, pengaruh, pelindungan dalam bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada kekuasaan anak itu, atau lebih cepat untuk membantu anak agar cakap dalam melaksanakan tugas hidup sendiri, pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku pintar hidup sehari-hari, bimbingan dana sehat yang memotivasinya agar giat belajar), serta ditujukan kepada orang yang belum dewasa. 

Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk mengetahui, memahami, dan mengamalkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, manusia mencari dan memilih sekolah atau tempat pendidikan yang memiliki kualitas yang baik, sebab pendidikan sekolah atau madrasah adalah lanjutan pendidikan keluarga atau orang tua. 

Seiring perkembangan dunia pendidikan, lembaga pendidikan Indonesia saat ini semakin banyak bukan hanya sekolah negeri, pesantren dan madrasah, melainkan didirikan sekolah Islam terpadu untuk mengimbangi lembaga pendidikan yang sudah ada sejak dahulu.

Pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak, baik rumah tangga dalam hal ini institusi pendidikan keluarga, institusi pendidikan formal atau sekolah, dan institusi pendidikan non-formal atau masyarakat luas. 

Peran maksimal ketiga institusi pendidikan ini akan memberi pengaruh optimal dalam pembentukan karakter anak dan lebih optimal lagi, manakala ketiga institusi pendidikan ini saling melengkapi dan berfungsi sebagaimana satu sistem yang utuh. Oleh karena itu, diperlukan educational networks.

Adapun sesuai pengamatan yang telah kita amati pembinaan anak-anak di Desa Gunung Kendeng ini lebih condong kepada pendidikan keagamaan diantaranya melalui Pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), dan melaksanakan pengajian setelah maghrib ke Ustadz dan Kiyai setempat.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 

Makna dari ketentuan tersebut hakekatnya memandang pendidikan sebagai proses untuk membantu anak dan generasi muda untuk menjadi manusia dewasa yang cerdas, berkarakter, bermoral, berilmu, bertaqwa, dan menguasai ketetrampilan vokasional/profesional.

Karakter merupakan watak atau ciri seseorang yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Karakter dapat memberikan peran dan fungsi terhadap tingkah laku seseorang. Karakter itu perlu dengan sengaja dibangun, dibentuk, ditempa dan dikembangkan serta dimantapkan. Di dalam membangun karakter sangat dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, baik lingkungan kecil di dalam rumah, di dalam masyarakat, meluas di dalam kehidupan berbangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun