Mohon tunggu...
veronika Ambarani
veronika Ambarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

U can do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Benar Ngaben Digunakan sebagai Alat Formalitas Saja dan Dikatakan sebagai Upacara yang Boros?

15 Desember 2021   19:54 Diperbarui: 16 Desember 2021   07:13 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bali sangat kental dengan adat istiadatnya, bali juga relevan dalam mengikuti zaman, apalagi tradisi ngaben dapat dilakukan dengan masal antar dadia dimana itu juga dapat mempermudah masyarakat yang kurang mampu dalam melakukan upacara tersebut. Tradisi ini juga dituju pada keiklasan karena ketika kita iklas itu juga akan membuat nenek moyang atau leluhur kita damai dan tentram.

Jika ngaben masih dikatakan upacara yang digunakan untuk formalitas dan bersifat boros semata, pandangan saya itu tidak benar karena upacra ngaben memiliki runtutan yang sangat sakral walaupun dikatakan sebagai upacara yang boros. Ini juga tergantung dari pandangan masyarakat sekitar bagaiamana mereka menerima tradisi ini dengan tulus ikhlas. 

Kita sebagai salah satu agama tertua dibali mungkin akan dengan bangga memiliki tradisi yang terus hingga sekarang dilestarikan, memang benar untuk menyamaratakan presepsi atau pandangan masyarakat itu tidak akan berhasil tetapi dengan adanya sebuah pembuktian bahwa ngaben dilakukan karena tujuan yang memang benar adanya . tentunya itu adalah suatu keselarasan yang sangat bagus

Dan jika ngaben masih dikatakan upacara yang digunakan untuk formalitas dan bersifat boros semata, pandangan saya itu tidak benar karena upacra ngaben memiliki runtutan yang sangat sakral walaupun dikatakan sebagai upacara yang boros. Ini juga tergantung dari pandangan masyarakat sekitar bagaiamana mereka menerima tradisi ini dengan tulus ikhlas. 

Kita sebagai salah satu agama tertua dibali mungkin akan dengan bangga memiliki tradisi yang terus hingga sekarang dilestarikan, memang benar untuk menyamaratakan presepsi atau pandangan masyarakat itu tidak akan berhasil tetapi dengan adanya sebuah pembuktian bahwa ngaben dilakukan karena tujuan yang memang benar adanya.

 Adapun runtutan upacara ngaben yakni 

1.Ngulapin

2.Nyiramin/ngemandusin

3.Ngajum kajang 

4.Ngaskara

5.Mameras 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun