Konflik Rusia-Ukraina bermula pada tahun 2014 ketika Rusia memunculkan aneksasi Krimea danmendukung separatis di Donbass. Konflik ini melibatkan serangan militer dan siber. Rusia, sebagai kekuatan besar, memandang Ukraina sebagai wilayah strategis untuk menahan pengaruh NATO, sementara Ukraina berusaha mendekatkan diri ke Barat, termasuk NATO, untuk melindungi
kedaulatannya. Pada tahun 2022, konflik memanas ketika Rusia menginvasi Ukraina, mengklaim untuk
melindungi etnis Rusia dan menghadang ekspansi NATO. NATO mendukung Ukraina melalui bantuan
persenjataan, tetapi tetap tidak terlibat langsung dalam konflik. Eskalasi ini berdampak pada geopolitik dan ekonomi global, termasuk sanksi terhadap Rusia dan gangguan suplai energi di Eropa( Saeri, 2023).Â
Dalam konteks teori hubungan internasional, Rusia menggunakan pendekatan realisme ofensif ntuk mempertahankan hegemoninya di Eropa Timur. Konflik ini menunjukkan bagaimana perebutan kekuasaan di kawasan strategis dapat memicu perang berkepanjangan dengan dampak luas, darik ehancuran fisik hingga kerugian ekonomi global.
Bentuk Konflik Rusia -- Ukraina Tahun 2022
konflik Rusia-Ukraina 2022 adalah lanjutan dari konflik 2014 antara kedua negara tersebut.
Penyebab utama konflik berdarah ini adalah perselisihan tentang siapa yang akan memimpin keamanan Bahkan. Setelah NATO mengambil alih sebagian besar Eropa Timur, Balkan adalah wilayah pertahanan terakhir Rusia. Ukraina memiliki perbatasan langsung dengan Rusia karena alasan strategis. Meskipun militer Ukraina masih jauh di bawah militer Ruai secara jumlah dan kekuatan, militernya memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi ancaman bagi Rusia. Ini adalah nilai strategis Ukraina. Jika digabungkan dengan kekuatan NATO, kekuatan militer Ukraina akan setara dengan kekuatan Rusia atau bahkan melampaui Rusia. Pengambilan kebijakan keamanan fokus pada masalah ini. Agar tetap berada di puncak kekuatan dan kontrol di dalam dan luar wilayah, Rusia, seperti negara-negara besar lainnya, selalu berusaha memaksimalkan kekuatan mereka. Watak yang memanfaatkan kekuatan ini tidakmenerima kehadiran aktor tandingan.Â
Dengan dukungan NATO, Ukraina memiliki peluang besar untuk muncul sebagai pesaing dan sekaligus mendegradasi kekuatan Rusia. Rusia harus segera bertindak untuk menetralisir situasi agar NATO tidak dapat mengambil keuntungan dari pola hubungan yang tidak simetris antara Rusia dan Ukraina. Invasi harus dilakukan untuk mencegah munculnya pesaing atau membuat Ukraina kembali ke Rusia. Perbandingan jumlah senjata ini menunjukkan perbedaan yang sangat besar dan pertempuran yang tidak seimbang. Meskipun tim strategi Zelensky menyadari hal ini, Presiden Ukraina ini tetap nekat pergi ke medan tempur dengan dua alasan. Pertama, untuk menarik simpati NATO, yang memang memiliki kepentingan dalam menjaga keamanan militer Ukraina. Zelensky berharap Ukraina dengan dukungan Barat akan menjadi Balkan yang tangguh secara militer dan ekonomi, dan dia akan menjadi pemimpin yang kuat dan dihormati. Kedua, penting untuk menghindari tekanan dari pengaruh Rusia, baik secara langsung dalam aktivitas politik dan diplomasi internasional maupun ketika berselisih dengan orang-orang Ukraina yang mendukung Rusia. Ada sejumlah besar orang yang mendukung Rusia di Ukraina (Saeri, 2023).
Dinamika Geopolitik
Invasi Rusia ke Ukraina dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan regional Eropa serta kepentingan geopolitik AS, terutama di Laut Hitam, yang memicu perang. Teknologi canggih seperti HIMARS dan sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence,Surveillance, and Reconnaissance) merupakan kontribusi strategi AS kepada militer. Ukraina juga melawan Rusia dengan menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan, menunjukkan betapa pentingnya mengadopsi teknologi militer modern dalam revolusi militer (RMA). Senjata presisi,teknologi stealth, dan integrasi multi-domain adalah komponen penting dalam RMA. Selain itu, Amerika Serikat menggunakan strategi Multi-Domain Operations (MDO) untuk menggabungkan kekuatan darat,udara, laut, dan ruang angkasa, yang memberikan keunggulan strategi dalam perang kontemporer. Organisasi militer Amerika Serikat juga berubah menuju unit yang lebih kecil, profesional, dan berbasis digital, dengan dukungan teknologi luar angkasa. Di sisi geopolitik , AS memanfaatkan NATO untuk memperkuat Ukraina dan memperkuat strateginya di Laut Hitam, yang dianggap penting untuk mempengaruhi posisi kekuatan Rusia di Eropa dan Timur Tengah. Selain itu, NATO mendorong negara-negara anggotanya seperti Bulgaria dan Rumania untuk mendukungnya dengan memperkuat pertahanan kawasan melalui latihan militer dan peningkatan sistem pertahanan udara. Secara keseluruhan, keterlibatan AS dalam perang ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi Ukraina, tetapi juga untuk mempertahankan hegemoninya dengan memanfaatkan RMA. Perang ini juga menunjukkan rivalitas geopolitik antara AS dan Rusia terkait dengan mempertahankan dan memperluas kekuatan global mereka( Prasetyo, 2024).
Dampak Konflik Rusia -- Ukraina Tahun 2022
     Dampak Terhadap Perekonomian Internasional
     Perang Rusia-Ukraina telah mengganggu berbagai sektor ekonomi global, terutama rantai pasokan. Lalu lintas pasokan global terganggu oleh larangan ekspor dan impor yang dibalas Rusia ,serta persetujuan Rusia terhadap kargo internasional untuk melalui wilayah udara dan udaranya.Selain itu, penutupan sejumlah pelabuhan penting di Ukraina menghambat penggunaan jalur laut melalui Laut Hitam. Gangguan ini berdampak langsung pada pasokan dan distribusi makanan dari Ukraina, menyebabkan harga makanan melonjak di pasar internasional. Hambatan pengiriman laut memiliki banyak aspek penting. Salah satunya pengiriman kargo yang meningkat menyebabkan kekurangan gudang di pelabuhan-pelabuhan besar di Eropa, yang menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya pengiriman. Selain itu, Perang tersebut meningkatkan inflasi dan mengganggu rantai pasokan utama Rusia dan Ukraina. Ini terkait dengan komitmen dan kebijakan publik untuk mempertimbangkan cara-cara menghindari konflik dan membatasi keterlibatan dalam masyarakat konflik dengan menghentikan pasokan makanan dan energi . Namun, hal ini justru menciptakan situasi darurat. Situasi darurat di Rusia dan Ukraina pasti akan berdampak pada sektor keuangan, dan konflik ini dapat menyebabkan inflasi global meningkat menjadi krisis global jika berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Namun,jelas bahwa pengambilan kebijakan tersebut oleh negara-negara yang bersekutu dengan Rusia atau Ukraina masih memiliki konsekuensi penting bagi kepentingan umum. Seluruh makna dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa kenaikan harga yang sangat tajam mempengaruhi perekonomian global secara keseluruhan.
Dampak Terhadap Uni Eropa
Karena konflik Rusia dan Ukraina mengganggu pasar keuangan, terdapat keraguan tentang keberhasilan perbaikan ekonomi internasional. Dalam hal ini, perekonomian Eropa adalah yang paling rentan. Ada kemungkinan deflasi sebesar 1,5 poin persentase lebih lanjut pada tahun 2022,dengan penurunan pertumbuhan PDB sebesar 1%. Ekonomi Uni Eropa paling rentan terhadap kenaikan biaya risiko dan kekurangan energi. Hampir seperempat impor minyak mentah Uni Eropa dari negara lain dan hampir setengah impor gas alam Uni Eropa berasal dari Rusia. ukuran tingkat ketergantungan energi Uni Eropa dengan bagian impor bersih, yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang dihasilkan dan impor bersih, menunjukkan bahwa Uni Eropa bergantung pada impor untuk memenuhi lebih dari 60% kebutuhan energinya. Di Eropa Timur, seperti Republik Ceko dan Bulgaria, ketergantungan gas Rusia jauh lebih besar. Mulai dari nol persen di Spanyol hingga sekitar 40% di Jerman dan Italia.
KESIMPULAN
Konflik Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak 2014 hingga eskalasi pada 2022 merupakan perwujudan dari dinamika geopolitik dan strategi internasional. Konflik ini dipicu oleh persaingan kekuatan besar antara Rusia dan NATO, di mana Rusia menggunakan pendekatan realisme ofensif untuk mempertahankan hegemoninya, sementara Ukraina berusaha mendekat ke Barat demi melindungi kedaulatannya. Konflik tersebut tidak hanya melibatkan aspek militer, tetapi juga teknologi modern seperti kecerdasan buatan dan strategi operasi multi-domain. Di sisi lain, perang ini telah mengganggu ekonomi global, menyebabkan kenaikan inflasi, terganggunya rantai pasokan, serta lonjakan harga energi dan makanan. Uni Eropa menjadi salah satu pihak yang paling terdampak, mengingat ketergantungannya pada energi dari Rusia. Selain itu, keterlibatan Amerika Serikat melalui NATO menunjukkan rivalitas geopolitik yang lebih luas dengan Rusia, yang bertujuan untuk mempertahankan dominasi globalnya. Secara keseluruhan, perang ini memiliki dampak signifikan terhadap dinamika politik, ekonomi, dan keamanan internasional.
Daftar PustakaÂ
M. SAERI, A. J. (Desember 2023). KONFLIK RUSIA UKRAINA TAHUN 2014 - 2022 . Jurnal Dinamika Global.
No. 2, 2,3,4&5.
Pujayanti, A. (Juli 2014). Posisis Rusia Dan Perkembangan Krisis Ukraina. INFO SINGKAT
, 3&4.
Rizal A. Hidayat, A. G. (Vol. 1 No.1, Maret 2024). IMPLIKASI REVOLUTION IN MILITARRY AFFAIRS Pada
perang rusia ukraina 2022 terkait kepentingan geopolitik keamanan regional amerika serikat di
ukraina . MONDIAL JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL.
Totok Adhi Prasetyo, N. F. (01 JUNI 2024). PENGARUH PERANG RUSIA - UKRAINA TERHADAP EKONOMI
INTERNASIONAL. JURNAL EKONOMI SYARIAH , 4&5.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI