Nama : Yusna Elin Nisa
Nim   : 07041182227147
Dosen Pengampu : Nur Aslamiah Supli,BIAM.,M.Sc
Jerman adalah sebuah negara yang berpengaruh di dunia internasional sejak Perang Dunia I. Siapa sih yang tidak tau dengan negara Jerman? Negara maju  Yang terkenal dalam pemerintahan dengan Perekonomianya Nya sebesar 70%, sektor industri sebesar 29,1%, dan sektor agraris sebesar 0,1 %. Jerman terlibat aktif dalam Perang Dunia I dan II. Jerman adalah sebuah negara dengan ideologi Fasisme yang sangat kuat pada masa kepemimpinan Adolf Hitler. Ideologi tersebut yang menjadi pembangkit dan kekuatan Jerman setelah Perang Dunia I.
Jerman Terbelah Menjadi Dua
Setelah gagalnya perang dunia ke II Pada masa itu juga Fasisme terlibat sebagai  pemicu bagi Jerman dalam memulai Perang Dunia II yang pada akhirnya membelah Jerman menjadi dua bagian, yakni Jerman Barat oleh Amerika Serikat dan Jerman Timur oleh Uni Soviet. Selain, itu juga  diadakannya perundingan antara Sekutu dengan Uni Soviet. Sekutu adalah gabungan dari beberapa negara yang menentang kelompok fasis maupun komunis, di dalamnya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan lainnya. Perundingan ini juga tidak berakhir dengan mulus karena Soviet menolak usulan rekonstruksi Jerman pasca perang. Sebagian wilayah Jerman dikuasai Soviet (Blok Timur) sedangkan sebagian lainnya dipengaruhi Sekutu (Blok Barat). Kota Berlin yang berada di tengah-tengah pun ikut serta terbagi menjadi dua bagian  yang Sebagian menjadi milik Jerman Barat, dan sebagian lainnya kepunyaan Jerman Timur. Namun, perkembangan kedua wilayah ini sungguh berbeda. Karena  Dengan dukungan negara-negara liberal yang kapitalis, Jerman Barat mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal sebaliknya terjadi di Jerman Timur di bawah pengaruh Uni Soviet yang komunis.
Sehingga dalam masalah ini Jerman dibicarakan di antara petinggi Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Uni Soviet, Republik Federal Jerman dan Republik Demokrasi Jerman. Gorbachev menyatakan kesediaan untuk menarik mundur tentaranya dari Jerman Timur tapi ragu-ragu menerima Jerman yang sudah bersatu menjadi anggota NATO. Menteri Luar Negeri AS James Baker ketika itu berkata, NATO tidak akan meluaskan anggotanya satu incipun ke timur , kalau Uni Soviet setuju Jerman masuk NATO. Gorbachev yang sudah begitu membudak kepada AS, percaya begitu saja ucapan Baker, tidak dimasukkan menjadi satu pasal dalam perjanjian tertulis.Â
Runtuhnya Tembok BerlinÂ
Sesungguhnya Tembok Berlin dibangun untuk melindungi warga Blok Timur dari berbagai pengaruh yang dapat memicu gerakan-gerakan besar sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Tetapi Itu sebenarnya Tembok Berlin didirikan untuk mencegah penduduk Jerman Timur ke wilayah Jerman Barat. Dinding raksasa ini dibangun tepat di tengah Kota Berlin. Namun Jerman Barat menyebutkan pembangunan Tembok Berlin  sebagai "dinding yang memalukan" karena membatasi kebebasan orang untuk bergerak. John F. Kennedy saat menjabat sebagai Presiden AS juga pernah mengutuk berdirinya tembok pemisah ini. Sebelum adanya dinding pemisah, banyak orang melewati perbatasan dengan mudah. Setelah Tembok Berlin dibangun, menjadi sangat sulit untuk pergi dari timur ke barat tanpa melalui salah satu dari tiga pos pemeriksaan utama. Meskipun demikian, masih ada saja orang yang nekat menerobos perbatasan dan kerap disikapi dengan keji oleh penjaga yang tidak jarang menimbulkan korban tewas meskipun jumlah pastinya masih menjadi perdebatan hingga kini.
Masyarakat Jerman menginginkan kembali untuk bersatu, sehingga pada tanggal 19 November 1989 Tembok Berlin resmi diruntuhkan. Dalam hal ini Terdapat dua hal yang menjadi faktor dalam peristiwa runtuhnya Jerman Timur. Pertama, runtuhnya Jerman Timur terjadi tidaklah semata-mata karena faktor otoriter dan represifnya negara terhadap rakyat. Praktik otoriter dan represifnya negara terhadap rakyat tidak dapat dimasukkan dalam kategori penyebab fundamental. Praktik otoriter dan represifnya negara hanyalah pemantik bagi penyebab fundamental yang sebenarnya. Kedua, penyebab fundamental yang sebenarnya, yakni adanya dorongan yang besar dalam diri masyarakat Jerman Timur, yang telah empat puluh tahun lebih berpisah dengan saudaranya sesama bangsa Jerman, yang ada di Jerman Barat,untuk bersatu kembali.
Proses ketidaksadaran bersama untuk mendesakkan gerakan revolusi di Jerman Timur telah menemukan titik momentumnya manakala hal itu dipantik dengan bentuk otoriterisme negara Jerman Timur. Bagaimana pun hal ini harus di selesaikan dengan sistem fundamental bagi Jerman Timur yang selama ini berpaham sosialis dan atas kontrol penuh Uni Sovyet. Namun di sisi lain Jerman Barat yang berpaham kapitalis dan Pro-Barat akan menjadi masalah tersendiri. Karena hal ini lah yang memicu perpecahan antara Jerman Barat dan Jerman Timur.
Tembok Berlin di runtuhkan pada tahun 1989 ini juga membuat Perdebatan ideologi berakhir dan sistem pemerintahan federal parlementer diberlakukan. Runtuhnya tembok Berlin juga menjadi awal keterbukaan Jerman dengan dunia luar, yang menjadikan Jerman menjadi negara yang lebih demokratis. Penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur Yang mengakibatkan peningkatan arus migrasi masuk ke Jerman. Eropa khususnya Eropa Barat dikenal sebagai wilayah yang dinamis dengan derasnya aliran uang, barang, jasa dan informasi dari dan ke Eropa yang memberikan kesejahterann ekonomi cukup tinggi di Eropa Bagran.Sehingga rakyat mengalami kejenuhan ideologis yang luar biasa dan kemudian membangun harapan politiknya sendiri. Itulah cara rakyat dalam rangka merekonstruksi ideologinya sendiri.Â
Negara merupakan kekuatan yang masih relevan untuk direposisi dan rakyat oleh karenanya masih logis berada di dalamnya. Persoalan mendasarnyaÂ
ialah bagaimana negara itu direkonstruksi ideologinya. Warga Jerman Timur untuk hidup secara lebih baik dan beradab betul-betul menjadi kebutuhan mendasar mereka. Kebutuhan akan kebebasan, tidak adanya tindakan represif atas nama apapun, danÂ
terpenuhinya kesejahteraan sosial rakyat merupakan mimpi yang betul-betul dirasakan oleh warga Jerman Timur. Mimpi yang kemudian berubah menjadi imajinasi politik itu memberikan sumber energi yang kuat untuk mendorong terjadinya revolusi secara lebih cepat.
REFERENSI
Setyanto, Y. b. (2015). dekonstruksi pada peran tokoh utana dalam novel rabet:runtuhnya jerman timur karya MARTINJANKOWSKI. DIALEKTIKA .
TAUFIK, A. (2016). reimajinassi politik dalam novel rabel,runtuhnya jerman timur karya martin jankowski. LITERA . https://docs.google.com/document/d/1QsXWu95zA82Lc1VUnkXzG5Jt5l2Oqmbj1-eaaq30clg/edit?usp=drivesdk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H