Mohon tunggu...
K1_ Adinda Hasna Mufidah
K1_ Adinda Hasna Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semangat bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kelestarian Meranti: Dampak Perubahan Iklim terhadap Persebaran, Adaptasi, dan Kelangsungan Hidup Tanaman Endemik Sumatera

10 November 2024   16:14 Diperbarui: 10 November 2024   16:24 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Jurnal Asia

Di sisi lain, musim kemarau di Sumatera umumnya berlangsung dari bulan April hingga September. Namun, karena pengaruh dari laut dan pegunungan, musim kemarau di Sumatera tidaklah benar-benar kering. Beberapa wilayah tetap mendapatkan curah hujan meskipun dalam intensitas yang lebih rendah. Misalnya, daerah Sumatera bagian selatan, terutama di sekitar Lampung, masih sering mengalami hujan ringan meskipun sedang musim kemarau. Hal ini juga disebabkan oleh angin laut yang membawa uap air, sehingga udara tetap lembap.

Sumatera juga memiliki fenomena iklim mikro, terutama di kawasan pegunungan dan hutan-hutan yang padat. Di daerah dataran tinggi seperti Tanah Karo di Sumatera Utara atau Kerinci di Sumatera Barat, suhu bisa jauh lebih sejuk dibandingkan dataran rendah. Pada malam hari, suhu di daerah pegunungan bisa turun hingga sekitar 15 derajat Celsius, sementara siang hari tetap hangat namun tidak terlalu panas. Fenomena ini membuat Sumatera kaya akan biodiversitas, karena berbagai jenis flora dan fauna tropis dapat hidup di berbagai ketinggian dan kondisi iklim yang berbeda-beda.

Karakteristik iklim Sumatera juga sangat dipengaruhi oleh kondisi hutan yang lebat. Hutan-hutan tropis di Sumatera berperan penting dalam menjaga kelembapan udara serta suhu yang relatif stabil. Sayangnya, deforestasi yang cukup tinggi di beberapa wilayah Sumatera telah mempengaruhi pola iklim lokal. Misalnya, beberapa daerah yang dulunya sejuk kini menjadi lebih panas dan lebih kering, terutama di sekitar area perkebunan besar. Perubahan iklim global juga membuat pola hujan semakin tidak menentu, sehingga terkadang musim hujan datang terlambat atau musim kemarau menjadi lebih panjang.

---Unsur Iklim Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Meranti di Sumatera---

Meranti (Shorea spp.) adalah pohon endemik yang dominan ditemukan di hutan hujan tropis Sumatera. Pertumbuhan dan perkembangan meranti sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembapan, dan cahaya matahari. Berikut kita akan memahami bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi meranti penting untuk konservasi dan pengelolaan hutan di Sumatera.

  • Suhu

Suhu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi laju fotosintesis dan metabolisme tanaman. Meranti tumbuh optimal pada suhu antara 25C hingga 30C. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stres termal, sedangkan suhu rendah dapat menghambat pertumbuhan. Penelitian oleh Slik et al. (2010) menunjukkan bahwa suhu memengaruhi distribusi spesies meranti di Sumatera, dengan spesies tertentu lebih dominan di daerah dengan suhu tertentu.

  • Curah Hujan

Curah hujan yang tinggi dan merata sepanjang tahun mendukung pertumbuhan meranti. Wilayah Sumatera merupakan daerah yang  memiliki curah hujan rata-rata 2.000 hingga 4.000 mm per tahun, sehingga menjadi lokasi yang ideal untuk meranti. Namun, fluktuasi curah hujan dapat memengaruhi regenerasi alami meranti. Studi oleh Slik et al. (2010) menunjukkan bahwa variasi curah hujan memengaruhi kepadatan dan distribusi spesies meranti di Sumatera.

  • Kelembapan

Kelembapan udara yang tinggi di Sumatera, sekitar 80-90% menjadi salah satu pendukung proses fisiologis meranti. Kelembapan yang stabil membantu mengurangi stres air dan meningkatkan efisiensi fotosintesis. Penelitian oleh Kosugi et al. (2012) menunjukkan bahwa kelembapan memengaruhi laju transpirasi dan fotosintesis meranti, yang pada gilirannya memengaruhi pertumbuhannya.

  • Cahaya Matahari

Meranti adalah pohon kanopi yang membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis. Namun, cahaya matahari yang berlebihan dapat menyebabkan stres termal dan dehidrasi. Penelitian oleh Pamoengkas et al. (2013) menunjukkan bahwa intensitas cahaya memengaruhi pertumbuhan meranti, dengan cahaya yang terlalu intens dapat menghambat pertumbuhannya.

  • Interaksi Faktor Iklim

Interaksi antara suhu, curah hujan, kelembapan, dan cahaya matahari kompleks dan saling memengaruhi. Perubahan satu faktor dapat memengaruhi faktor lainnya, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan meranti. Studi oleh Slik et al. (2010) menunjukkan bahwa kombinasi faktor-faktor ini menentukan distribusi dan kepadatan spesies meranti di Sumatera.

---Persebaran Meranti di Sumatera---

Meranti tersebar luas di hutan hujan tropis di dataran rendah Sumatera dan beberapa di daerah pegunungan dengan ketinggian tertenntu, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi dan suhu stabil. Namun, perubahan iklim telah mengakibatkan pergeseran pola curah hujan dan suhu, yang memengaruhi distribusi geografis meranti (Noor, 2023). Penelitian oleh Slik et al. (2010) menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran habitat meranti ke daerah dengan kondisi iklim yang lebih sesuai. Hal ini mengakibatkan beberapa spesies meranti menghadapi risiko penurunan populasi akibat hilangnya habitat yang cocok.

---Adaptasi Meranti terhadap Perubahan Iklim---

Meranti memiliki kemampuan adaptasi terhadap variasi iklim melalui mekanisme morfologis dan fisiologis. Misalnya, beberapa spesies meranti menunjukkan toleransi terhadap kondisi kering dengan mengembangkan sistem perakaran yang lebih dalam untuk mencari sumber air. Penelitian oleh Kosugi et al. (2012) menemukan bahwa meranti dapat menyesuaikan laju transpirasi dan fotosintesisnya sesuai dengan ketersediaan air, memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi kekeringan sementara.

---Kelangsungan Hidup Meranti di Tengah Perubahan Iklim---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun