Mohon tunggu...
Farah Adibah
Farah Adibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Review Buku "Masyarakat ASEAN: Problematika, Tantangan dan Strategi"

4 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab kedelapan, membahas strategi dan tantangan pem- berdayaan UMKM dalam menghadapi MEA. Perkembangan UMKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing terhadap produk impor. Persoalan utama yang dihadapi UMKM, antara lain, adalah keterbatasan infrastruktur dan akses pemerintah terkait dengan perizinan dan birokrasi serta tingginya tingkat pungutan. Karena keterbatasan lersebut dibutuhkan beberapa tindakan dan strategi yang harus dilakukan oleh UMKM yang dibantu dengan kebijakan pemerintah. Bab ini juga menjelaskan mengenai pentingny mendukung  perkembangan UMKN di Indonesia. Perkembangan tersebut dapat dilihat dalam bentuk peningkatan SDM dan peningkatan daya saing dalam pasar bebas. Dalam perkembangan UMKM tersebut kemudian menghasilkan peran UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.

Bab kesembilan, membahas tentang relevansi dan implementasi identitas ASEAN. Perkembangan identitas regional ini menarik untuk dianalisis. Di banyak bagian dunia, penciptaan identitas bersama dibentuk melalui banyak aspek seperti sejarah, budaya politik, dan integrasi komunitas. ASEAN sebagai asosiasi regional Asia Tenggara juga berusaha mem- bentuk ASEAN Identity. Namun, pembentukan identitas ASEAN menghadapi banyak tantangan yang berasal dari dalam maupun dari luar ASEAN. Perbedaan politik, konflik sosial, perselisihan wilayah dan budaya, kesenjangan pem- bangunan ekonomi, serta pengaruh eksternal dari China dan AS merupakan hambatan untuk merealisasikan identitas ASEAN ini. Terlepas dari kendala tersebut, urgensi untuk mewujudkan identitas regional semakin meningkat karena gagasan bahwa identitas regional orang-orang di Asia Tenggara dapat lebih baik menjembatani perbedaan budaya di kawasan ini. Strategi ASEAN dalam membangun identitas ASEAN juga akan dianalisis di bab ini.

Bab kesepuluh, membahas tentang isu gender di ASEAN. Secara khusus, penulis memfokuskan kepada strategi ASEAN dalam peng arusutamaan gender untuk mewujudkan kesetaraan gender di Asia Tenggara. Ketidaksetaraan gender adalah salah satu isu yang semakin penting. Beberapa studi menyatakan bahwa perempuan dan kesetaraan gender sangat fundamental dalam proses pembangunan. Ditetapkannya kesetaraan gender sebagai salah satu tujuan dalam pembangunan berkelanjutan yang ditargetkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (the United Nations Sustainable Development Agenda 2030) merupakan upaya strategis untuk membangun ketidaksetaraan gender. Ketidaksetaraan gender ini menjadi tantangan yang tengah dihadapi setiap negara di dunia dan di anggota ASEAN pada khususnya. di ASEAN masih berakar kuat pada budaya dan tradisi ber basis gender yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya. negara-negara Ketidaksetaraan contohnya sistem patriarki. Sejak tahun 2015, ASEAN telah berkomitmen penuh untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota dengan mewujudkan ASEAN Community yang salah satu pilarnya adalah pilar sosial-budaya. Pilar sosial budaya ini menegaskan pentingnya ASEAN berfokus dan berorientasi pada masyarakat (people-centered and people- oriented community). ASEAN diharapkan dapat menjadi solusi dari berbagai permasalahan, termasuk salah satunya adalah, ketidaksetaraan gender. Bab ini membahas strategi ASEAN dalam mewujudkan kesetaraan gender di kawasan Asia Tenggara.

Bab kesebelas, membahas tentang komitmen ASEAN dalam manajemen penganggulangan bencana. Bencana alam telah menjadi tantangan nyata bagi semua bangsa dan negara, khususnya bagi negara-negara ASEAN yang menempatkan kawasan ini menjadi salah satu daerah dengan tingkat potensi bencana yang sangat tinggi. Problem penanganan bencana yang sebelumnya merupakan isu domestik dan nasional dalam proses perkembangannya telah berubah menjadi isu regional dan internasional dikarenakan kesadaran akan managemen kebencanaan yang memaksa terbukanya peluang kerja sama dalam hal penanggulangan bencana. Bencana yang berdampak sangat besar akan selalu memaksa interaksi regional terpadu yang baik memberikan kekuatan baru untuk menanggulangi bencana yang memiliki dampak sangat besar sehingga harus dipertimbangkan untuk mereduksi prinsip non intervensi yang dijalankan di ASEAN.

Bab ke duabelas, mengalisis interaksi dari fluktuasi mata uang terhadap kinerja ekspor dan impor di lima negara ASEAN. Secara khusus, bab ini akan mengidentifikasi hubungan antara fluktuasi mata uang dan peforma neraca perdagangan di negara ASEAN-5 dari tahun 2005-2015. Data yang diambil adalah data ekspor, impor dan mata uang dari masing-masing negara. Kajian ini menggunakan Unit Root Test, tes Cointegration, tes Engle-Granger, Vector Autoregretion (VAR), Vector Error Correction Model (VECM). Impulse response, dan analisis Variance Decomposition. Bab ini menunjukkan bahwa (i) Expor dan impor di negara ASEAN-5 semua terintegrasi. Dengan demikian, ini menyiratkan bahwa semua negara tidak melanggar batasan anggaran internasional mereka dan bahwa ketidakseimbangan neraca perdagangan merupakan fenomena jangka pendek yang nantinya akan bertahan dalam jangka panjang. (ii) Analisis Impulse Response dan Variance Decomposition menunjukan bahwa neraca perdagangan tidak terlalu berpengaruh dalam perubahan fluktuasi mata uang di beberapa negara.

Ulasan

Buku seperti ini sering kali menyediakan analisis mendalam mengenai berbagai aspek ASEAN, dari sejarah hingga dinamika politik dan ekonomi terkini. Kemungkinan menyajikan berbagai perspektif dari negara-negara anggota ASEAN, memberikan gambaran yang lebih komprehensif. Dimana, sering kali terdapat studi kasus yang konkret mengenai proyek kerjasama atau inisiatif tertentu, yang bisa memberikan pemahaman praktis dan buku ini bisa menjadi referensi yang baik bagi mahasiswa, peneliti, atau profesional yang membutuhkan data dan analisis mendalam tentang ASEAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun