Mohon tunggu...
Moch Nafi Mubarok
Moch Nafi Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uinsa

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

August Comte dan Fondasi Postivisme: Menelusuri Pemikiran Ilmiah Modern

14 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam positivisme, fakta-fakta yang diperoleh melalui pengalaman merupakan landasan utama untuk membangun pengetahuan. Peneliti harus mengandalkan data yang dapat diobservasi dan diukur, sehingga teori dan hipotesis dibangun berdasarkan bukti konkret. Misalnya, dalam studi sosial, data dapat dikumpulkan melalui survei, wawancara, atau observasi lapangan.

b.Objektivitas

Dalam hal ini peneliti diharuskan menghindari bias pribadi, prasangka, atau pengaruh subyektif dalam pengumpulan dan analisis data. Hal ini penting untuk memastikan bahwa temuan penelitian dapat dipercaya dan akurat. Misalnya, peneliti harus menggunakan alat dan metode yang sama untuk semua responden agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh preferensi individu.

c.Metode Ilmiah

Positivisme mendorong penggunaan metode ilmiah yang mencakup observasi, pengujian hipotesis, dan analisis data secara logistik. Proses ini meliputi langkah-langkah seperti penyelesaian masalah, pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan. Dengan cara ini, pengetahuan yang diperoleh dapat direplikasi dan diterapkan oleh peneliti lain.

d.Fokus Pada Fakta

Positivisme menolak spekulasi atau teori yang tidak berdasarkan bukti empiris. Penelitian harus berorientasi pada data yang dapat diobservasi dan diuji, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yang valid. Misalnya, dalam penelitian sosial, hasil survei atau data statistik dapat digunakan untuk mendukung argumen atau teori.

e.Keterkaitan Ilmu

Positivisme menganggap bahwa pemahaman fenomena sosial memerlukan pendekatan multidisiplin. Berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dapat memberikan wawasan yang berbeda namun saling melengkapi. Misalnya, dalam memahami perilaku manusia, sosiologi dapat memberikan konteks sosial, sedangkan psikologi dapat menjelaskan faktor individu yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Kontribusi ilmiah dan sosial

Comte tidak sekedar seorang filsuf teoritis, tetapi juga pemikir sosial yang visioner. Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk meng-organisir masyarakat secara lebih rasional dan adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun