Sudah banyak cerita-cerita orang tentang suatu organisasi atau perusahaan yang baru berkembang tidak bisa bertahan lama. Hal ini bisa disebabkan oleh masalah yang terjadi pada internal perusahaan. Bisa karena perekrutan anggota yang tidak sesuai dengan kemampuan atau pengalamnnya. Banyak organisasi juga yang merekrut anggotanya bukan karena kemampuan tapi karena kedekatan antara penyeleksi dengan calon anggota      Â
Perlu diingat bahwa proses perekrutan adalah proses yang sangat penting dalam mendapatkan orang-orang berbakat yang dibutuhkan organisasi. Karena penempatan yang tepat di tempat yang tepat dapat membantu organisasi mencapai tujuannya. Proses perekrutan ini sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu organisasi. Proses perekrutan ini adalah proses awal atau menjadi langkah awal suatu organisasi untuk kedepannya akan maju atau mundur.
Dalam penempatan juga harus diingat bahwa bukan hanya keinginan perusahaan untuk menempatkan karyawan pada posisi yang tepat, tetapi juga keinginan karyawan itu sendiri untuk mengetahui tanggung jawab dan tugas yang diberikan, serta melakukan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya. Penempatan ini harus sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh calon anggota, sehingga akan memberikan gairah kerja, produktivitas yang tinggi, dan hasil yang maksimal. Dalam penempatan calon anggota ini perlu diperhatikan beberapa hal di bawah ini yaitu:
- Calon anggota harus memiliki keterampilan dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan anggota lain.
- Ada deskripsi yang jelas tentang departemen yang dimasuki dan tanggung jawab nya seperti apa.
- Ada aturan atau kebijakan dalam penempatan anggota yang baku pada suatu jabatan.
Setelah mengetahui apa saja hal-hal yang harus diketahui untuk penempatan anggota. Selanjutnya ada beberapa metode yang harus dilakukan sebelum mengadakan penempatan seorang anggota, yaitu:
- Tentukan kebutuhan sumber daya manusia.
- Memperoleh persetujuan anggaran untuk pemeliharaan atau penggantian pos.
- Meningkatkan level penilaian calon anggota dari perekrutan sebelumnya.
- Siapkan daftar karyawan yang memenuhi syarat.
- Mengadakan perekrutan anggota.
 Setelah proses perekrutan berjalan dengan baik, maka organisasi tersebut memiliki calon anggota yang cukup baik untuk mengembangkan suatu organisasi. Langkah selanjutnya adalah penempatan calon anggota sesuai dengan keahliannya dan pengalamannya. Adapun syarat-syarat nya, yaitu:
- Informasi analisis pekerjaan yang mencakup deskripsi pekerjaan, keahlian pekerjaan, dan standar kinerja yang harus ada untuk setiap pekerjaan.
- Rencana SDM yang memberikan informasi kepada manajer tentang ketersediaan lowongan untuk menjadi anggota.
      Selanjutnya ada beberapa faktor dalam penempatan suatu anggota sesuai dengan kemampuan dan pengalamnnya. Adapun faktor-faktor tersebut, antara lain:
- Faktor akademik
      Faktor-faktor prestasi akademik yang dicapai oleh calon anggota di tingkat pendidikan harus diperhitungkan ketika menugaskan calon anggota yang tepat untuk memenuhi tugas, serta wewenang dan tanggung jawab mereka.
- Faktor pengalaman
      Pengalaman karyawan serupa dengan pengalaman sebelumnya harus dipertimbangkan dalam konteks pekerjaan anggota. Pengalaman kerja menunjukkan bahwa calon anggota memiliki keterampilan dan pengetahuan kerja yang relatif tinggi.
- Faktor kesehatan jasmani
      Faktor ini cukup penting dan harus diperhitungkan dalam penempatan anggota, keandalan hasil pemeriksaan medis, terutama dalam hal kondisi fisik, tetapi kondisi fisik anggota terlihat sekilas. Anggota yang tepat harus memikirkan pekerjaan dan pekerjaan yang diberikan kepada mereka sesuai dengan kondisi di mana mereka ditempatkan.
- Faktor perilaku
      Faktor perilaku merupakan bagian dari kepribadian seseorang. Saat menempatkan anggota, manajer SDM harus mempertimbangkan faktor perilaku. Hal ini karena berdampak langsung terhadap individu, perusahaan, dan masyarakat yang merupakan pengguna jasa perusahaan itu sendiri. Hal ini sangat mampu mempengeruhi tingkat beli terhadap konsumen.
- Faktor perkawinan
      Penting untuk mengetahui status perkawinan anggota. Mengetahui status perkawinan dapat membantu dalam memutuskan di mana orang tersebut akan ditempatkan. Misalnya, karyawan lajang tinggal di cabang perusahaan di luar kota, sedangkan karyawan yang sudah menikah tinggal di perusahaan di kota tempat keluarganya tinggal. Hal ini juga akan menambah tingkat fokus anggota, jika anggota sudah kawin dan tidak ditempatkan di kota keluarga mereka tinggal kemungkinan besar akan mempengaruhi fokus terhadap pekerjaanya.
- Faktor umur
      Faktor umur juga harus diperhitungkan untuk menghindari rendahnya produktivitas anggota tersebut. Secara umum, anggota yang lebih tua kurang produktif daripada anggota yang lebih muda. Tetapi kehadiran anggota yang memiliki umur yang cukup berpengalaman sangat penting untuk membimbing para anggota yang lebih muda untuk melakukan suatu pekerjaan. Untuk anggota yang lebih muda juga harus mampu memberi inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan suatu pekerjaan.
      Dalam penempatan SDM ada tiga bentuk penempatan SDM yaitu kenaikan jabatan (promosi), pengalihan (transfer), dan penurunan jabatan (demosi). Untuk penjelasan simak poin-poin dibawah ini:
- Kenaikan jabatan (promosi)
      Kenaikan jabatan (promosi) adalah ketika seorang anggota berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, di mana tanggung jawabnya lebih besar, posisinya dalam hierarki  lebih tinggi, dan pendapatannya lebih tinggi. Anggota mengambil tanggung jawab besar dan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
- Pengalihan (transfer)
      Pengalihan (transfer) adalah pemindahan seorang anggota dengan tanggung jawab yang sama dan tingkat tanggung jawab yang sama dari satu lokasi ke lokasi lain.
- Penurunan jabatan (demosi)
      Penurunan jabatan (demosi) adalah penurunan pendapatan dan tanggung jawab karena penurunan status atau status karena berbagai sebab. Jelas bahwa tidak ada karyawan yang akan mengalami hal ini.
      Setelah mengetahui metode, syarat, faktor, dan bentuk penempatan SDM. Kita harus lebih mengamati bagaimana seorang anggota masuk kedalam suatu organisasi. Tidak hanya perekrutan sesuai dengan kenalan atau kerabat. Tetapi harus memperhatikan kemampuan apa yang dimiliki calon anggota dan pengalaman kerja apa yang sudah dilakukan oleh calon anggota yang sudah terpilih dalam proses seleksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H