Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arti dari Sebuah Kompetitor

7 Agustus 2024   09:10 Diperbarui: 7 Agustus 2024   09:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkompetisi itu penting dalam meningkatkan daya saing dan kualitas. Tanpa kompetisi hidup menjadi monoton tanpa semangat, kompetisi yang baik adalah kompetisi yang sehat dan kompetitor yang bisa membangkitan etos untuk saling bersaing. Datangnya kompetitor sebagai tanda hidup makin dinamis saling berpacu dalam peningkatan SDM. 

Saat ini eranya kompetisi, kompetitor bisa datang dari prospek yang sejenis namun bisa juga datang  dari prospek yang tidak serupa seperti misalnya : kompetisi antar lembaga pendidikan adalah kompetisi yang sejenis, bisa juga lembaga pendidikan berkompetisi dengan perusahan dalam rekrutmen angkatan kerja. Kompetisi antar barang konsumsi, kompetisi adu bakat dan sebagainya. Lahirnya sebuah kompetisi bukan untuk menjatuhkan atau membinasakan namun sebagai upaya untuk membangun iklim yang dinamis bukan statis.

 Persaingan partai politik dalam Pemilu untuk meraih suara terbanyak adalah kompetisi yang bebas dalam kontek membangun demokrasi dalam menjaga kesinambungan pemerintahan. 

Dalam membangun kompetisi yang sehat juga membutuhkan para pengadil atau juri yang sportif untuk menilai mana yang berhak meraih predikat terbaik, Sejak dini penting di buat regulasi yang mengacu pada prinsip fairness untuk meningkatkan kepercayaan peserta atau lembaga yang dinaungi.

Hancurnya iklim kompetisi manakala ada kepentingan sekelompok atau segolongan orang untuk sebuah kepentingan atau status quo. Maka dalam ekonomi sebuah teori persaingan usaha memungkinkan manakala terjadi persaingan yang sempurna artinya setiap kompetitor mendapatkan akses informasi yang sama untuk mengikuti sebuah kompetisi. 

Ketidakseimbangan akan memicu rasa keadilan sosial maka jangan sampai ada gap yang jauh antara idealitas dan realitas. 

Ideal itu biasanya domain para pemimpin sedangkan realistis adalah domain pihak bawahan. Biasanya bila dua kutub tidak ada titik temu akan memicu konflik yang berkepanjangan. Dalam manajemen produk, suatu produk bisa sesuai dengan apa yang direncanakan sejak awal manakala memiliki karyawan yang rajin, terampil dan mau belajar. 

Serta pengawasan yang sifatnya konstruktif bukan menjatuhkan karena akan menjatuhkan mental para karyawan produksi.  Sistem yang di bangun dan di rancang secara sehat akan menampilkan sebuah produk yang berkualitas. Sehingga produk tersebut bisa menjadi bechmarking bagi para pesaingnya.

Jadi ada berbagai cara untuk membangun sebuah kompetisi yang menampilkan para kompetitor. Artinya kompetisi dengan para kompetitornya bisa diciptakan bisa juga tumbuh secara alami dengan memunculkan kesadaran produk yang berkualitas seperti paparan di atas. 

Pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai modal untuk berkompetisi. Siapapun yang tidak menguasai ilmu pengetahuan akan sulit untuk meningkatkan daya saing, pengkondisian tim yang solid harus dilandasi juga untuk saling berbagi dan belajar.

Kompetisi dalam kehidupan sosial di hampir semua lini kehidupan juga harus menghadirkan peran pemerintah sebagai pihak yang mengayomi. Kehadirannya diperlukan untuk melindungi pihak-pihak yang memiliki keterbatasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun