Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mutiara dalam Kegalauan (21)

4 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part 21 Menuju Puncak Lagi

Akhir semester genap segera tiba, Arul tidak ingin mengulangi kegagalan seperti semester lalu, juara di rebut oleh Herman. Belajar dari kegagalan di masa lalu di mana kegaduhan  merupakan penyebab kegagalannya. 

Selama satu semester berbagai tugas yang diberikan oleh guru pengampu diselesaikan dengan baik oleh Arul. Bahkan nilai harian saling berimbang dengan Herman. Sebagai Wali Kelas Pak Rusman menasehati keduanya baik Arul dan Herman supaya terus termotivasi dalam menjadi yang terbaik,

"Bapak berharap, entah dirimu atau Herman yang juara. Tidak hanya juara kelas tapi menjadi juara pararel. Karena semenjak Bapak jadi Wali Kelas kalian. Kelas ini belum pernah jadi juara pararel padahal Kelas ini adalah kelas unggulan. Beberapa kali bapak diingatkan oleh Bapak Kepala Sekolah"

Mendengar itu baik Arul maupun Herman mengucapkan "ya pak, kami akan berusaha"

Kata-kata yang disampaikan oleh Pak Rusman menjadi cambuk bagi Arul, jam belajar Arul tiap harinya, dia tambah sendiri. Bila rasa suntuk dan kantuk mendera dia buka kata-kata motivasi yang di-posting di beranda Fbnya. Sekali kali dia lihat teman-temannya yang lagi online, hingga pada suatu hari dia lihat Indah masih online. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.

"Masih belum tidur...Indah".Sapa Arul

"Iya...Rul. belajar untuk persiapan semesteran"

"Kan...sudah ada kisi-kisinya tinggal diulangi saja to..."

"Betul... Rul. Tapi saya ingin dapat nilai bagus"

"He...he...sama dong"

"Lha...iya. sudah tahu gitu. Kalau nilaiku bagus bisa buat pertimbangan kuliah di PTN"

"Kalau aku buat meraih prestasi kelas"

Agak lama mereka chat tapi mereka banyak bicara mengenai persiapan akhir semester dan saling memotivasi baik Arul dan Indah.

Teringat motivasi Pak Rusman dan Indah, Arul makin terbakar semangatnya, dia tidak ingin malu ketika di tanya Indah, dia tidak ingin Pak Rusman harus gigit jari lagi bila kelasnya gagal jadi juara pararel. Kini kelihatannya suasana kelas makin kondusif bila dulu Arief begitu provokatif dia jadi netral sekarang. 

Bahkan biang ngegosip Jaka cs sudah lama tiarap dan agak segan dengan Arul. Karen jiwa kepemimpinan dan kepribadian Arul makin terasah sejak aktif dalam kepengurusan OSIS.

Hari-hari tenang jelang semesteran, Arul mempunyai untuk refresh sama beberapa temennya. Kali Arul mengajak Eddy, Jamal dan Bambang. Hal itu disampaikan saat berada di kantor OSIS.

"Temen-temen, jelang semesteran gini...gmana kalau kita refreshing dulu"

"Kemana Rul...".tanya Eddy

"Kita jalan-jalan naik sepeda ke waduk sampai sana kita mancing"

"Ide bagus, Rul...cocok".Sahut Bambang dengan nada semangat

"Apa cuman kita bertiga, Rul".Tanya Jamal

"Iya...bertiga sudah cukup"

Akhirnya mereka sepakat berangkat Sabtu pagi berkumpul di rumah Arul.

Di kota Arul terdapat sebuah waduk kecil yang berfungsi untuk mengairi sawah-sawah di sekitarnya bila musim kering tiba. Pemandangan di sekitar waduk tersebut lumayan Indah dan ikannya juga banyak.

Akhirnya waktu yang disepakati telah tiba pagi-pagi sekali Arul sudah siap dengan sepedanya dan alat memancing. Tak lupa juga ia bawa bingkisan makan. Tidak lama kemudian datang Eddy dan Bambang menyusul kemudian Jamal.

Mereka bertiga berangkat menuju waduk. Mereka bersepeda menuju waduk menempuh jarak 15 km. Di jalan mereka sambil bersendau gurau biar tidak lekas capek. 

Jalan yang berkelok di tengah pematang sawah dilalui dengan aspal yang mulus hingga mereka sampai di waduk agak siang. Di sana sudah ramai orang dengan beragam aktivitas. Ada yang naik perahu, berenang, memancing bahkan ada yang sekedar melihat panorama. Sampai di sana mereka bertiga mencari posisi yang tepat. Sambil memancing mereka saling  ngobrol dengan bersendau gurau.

Sudah cukup lama mereka memancing, kelihatan Arul anak yang  mahir memancing. Dia mendapat ekor ikan yang paling banyak.

"Ngomong mau di apakan ikan-ikan ini temen2".tanya Jamal

"Di masak sendiri-sendiri aja di rumah sesuai selera". Jawab Arul

"Ok"

Selesai sudah hari itu refresh mereka. Hari Senin adalah hari pertama semesteran. Bismillah Arul menatap semesteran kali ini dengan penuh optimis karena persiapan Arul sudah matang

Motivasi dari Pak Rusman, juga Indah dan refreshing hari Sabtu kemarin merupakan tombak bagi Arul menuju prestasi yang diharapkan.

Dan sampailah pada pengumuman hasil Akhir Semester lewat penyerahan nilai raport oleh Pak Rusman. Hari itu Pak Rusman bangga dan bahagia menyalami orang tua Arul dan menyampaikan bahwa Arul kembali rangking 2 Pararel

"Wow sungguh kerja hebat bagi Arul". Guman Pak Rusman pada ortu Arul .

Kini segalanya sudah terbalas, Arul kembali meraih puncak tangga juara kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun