Proses pembangunan berbagai infrastruktur harus benar-benar dimanfaatkan sebagai kemudahan untuk membangun komunikasi antara daerah supaya terjadi pemerataan dalam pembangunan sehingga pusat-pusat pertumbuhan terjadi di mana-mana.
Fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sebagian besar merupakan ulah para manusia yang serakah. Merdeka belajar merupakan mindset pentingnya keseimbangan dalam pembangunan tanpa harus merusak lingkungan.Â
Bumi hijau sebagai konsensus global harus menjadi bagian dari kesadaran sejak dini akan pentingnya penurunan emisi karbon yang jelas pemicu kenaikan suhu termasuk juga dalam penggunaan plastik sebagai zat yang sulit terurai dengan pemberdayaan diri serta pembiasaan  anak sejak dini. Terutama dengan memanfaatkan limbah sampah dalam sebuah karya seperti alat mainan, meja maupun kursi.Â
Proses pembelajaran tersebut dilakukan secara bebas sehingga di sini juga tercapai unsur literasinya yaitu dalam hal manfaat lingkungan yang terbebas dari beban sampah plastik. Inilah yang jadi penekanan dalam merdeka belajar yaitu proses pembelajaran secara menyeluruh. Diharapkan publik akan makin terasa dengan kebebasan belajar sebagaimana di perguruan tinggi sebagai akselerasi program untuk lebih menekankan pada pengembangan potensi peserta didik.Â
Dukungan media massa dalam mengekspos hasil-hasil proyek merdeka belajar sangat penting untuk menuai respon dan umpan balik dari masyarakat karena unsur terpenting dalam menguji kesuksesan merdeka belajar adalah respon positif masyarakat dan hasilnya dari pembelajaran merdeka.Â
Akhirnya selamat datang kebebasan belajar sehingga mampu mendorong pola pikir untuk berlomba-lomba membangun generasi yang kreatif, inovatif penuh daya cipta sehingga mampu mendorong percepatan pembangunan di negeri ini. (Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)