Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Pola Pikir dan Tantangan Masa Depan

12 Agustus 2023   22:47 Diperbarui: 12 Agustus 2023   22:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca buku bagi kaum cendekia adalah kebiasaan namun kehidupan dan berbagai tantangannya bukan hanya urusan kaum cendekia semata atau menuntut orang untuk menjadi seorang cendikia karena sesungguhnya setiap individu memiliki minat, potensi serta bakat yang berbeda-beda. Itulah yang direspon dalam penerapan kurikulum merdeka melalui peneguhan karakter peserta didik dalam profil pelajar pancasila.

Peneguhan karakter peserta didik akan berimbas pada jati diri bangsa saat ini dalam menyikapi pergaulan bangsa yang dinamis, tanpa sekat dengan beragam ras dan kemajemukannya di tengah pentingnya membangun karakter bangsa ini, agar tidak kehilangan arah pembangunan sumber daya manusia dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Potensi-potensi anak bangsa sejak dini sudah dipersiapkan sebaik mungkin dengan kurikulum yang memberikan kebebasan sehingga terbentuk individu yang mempunyai pola pikir yang dinamis, inovatif dan kreatif serta mandiri.

Penemuan teknologi telah merubah drastis berbagai kehidupan saat ini informasi begitu mudah di genggaman kita, kalau dulu orang ingin mengisi TTS (teka teki silang) di kolom harian surat kabar bukan sembarang orang dibutuhkan bermacam buku namun saat ini mudah saja tingal mencari di mesin google. 

Begitu mudahnya kehidupan ini bahkan kecerdasan buatan bisa dibuat untuk membuat mesin robot sebagai teman manusia dalam beraktivitas. Dibutuhkan pola pikir yang dinamis agar tidak gagap dengan berbagai perkembangan teknologi. Supaya tidak ada manusia yang tertinggal karena cara berpikirnya yang statis. Kalau dulu cara berpikir statis adalah orang--orang di pedesaan namun saat ini tidak bisa begitu saja dilihat dari stempel desa atau kota saja.

Di desa saat ini juga telah terambah internet, apalagi orang desa juga merupakan ujung tombak dari kerawanan pangan yang menjadi ancaman global. Bagaimana mampu menjaga kesinambungan pangan ditengah berbagai perubahan iklim yang tidak menentu. Jangan sampai para petani menjadi orang yang frustasi dengan perubahan iklim secara drastis sehingga dibutuhkan individu yang mempunyai pola pikir yang dinamis dan sehat. 

Pola pikir yang tidak hanya cari gampangnya mengubah lahan pertanian menjadi real estate yang di jual pada pihak developer sehingga menambah masalah karena lahan pangan menjadi makin sempit. 

Karakter profil pelajar Pancasila belajar bertujuan untuk membentuk karakter bangsa yang mempunyai idealisme yang tinggi bukan individu-individu yang pragmatis dan individualis. Sehingga mampu menjadi individu terus berproses hingga benar-benar mampu menghayati pesan pesan kehidupan.

Merajalelanya korupsi di negeri ini juga bagian dari respon penerapan kurikulum merdeka belajar melalui penguatan profil pelajar pancasila agar insan-insan sejak dini bukan menjadi individu yang hanya mementingkan diri sendiri. Melalui metode pembelajaran yang dinamis berbasis kolaboratif membuat pola pikirnya makin tergugah akan pentingnya lingkungan yang sehat. 

Sehat jasmani adalah sehat secara fisik dijauhkan dari wabah penyakit, sehat moral artinya menyadari bahwa korupsi adalah bentuk perbuatan tercela bahkan kejahatan yang keji karena akan membuat hidup ini menjadi penuh kegelisahan serta berdampak  kemiskinan makin merajalela. Maka dari itu dibutuhkan terobosan pola pikir bagaimana membangun negeri ini menjadi negeri yang lebih demokratis serta tatanan politik yang jauh dari berbagai unsur manipulatif dimana gejalanya makin meningkat akhir-akhir ini.

Disaat yang sama proses penguatan pelajar Pancasila juga harus dikaitkan dengan sistem yang saat ini sedang dibangun yaitu sistem demokrasi, hajat pemilihan mulai dari pilkada sampai pilpres membutuhkan insan yang mampu menciptakan tatanan demokrasi yang sehat yaitu demokrasi yang  jauh dari pesan politik uang yang biasanya makin merajalela dengan berbagai ekses atau dampaknya. 

Merdeka belajar adalah kesempatan bagi masyarakat  untuk mampu membangun pola pikir tentang cara pandang kebangsaan bagaimana membangun pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Mereuke dengan 17 ribu pulau serta memanfaatkan sumberdaya yang ada baik di darat maupun di laut untuk menambah pemasukan devisa negeri, supaya negeri ini mampu menurunkan potensi hutang yang makin memperberat ruang anggaran negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun