"Permisi , pak saya mau mengambil gaji".
"Oh ya pak burhan, terima kasih ini gaji anda". Kata atasannya dengan tersenyum ramah membuat bapak tua nyaman. Hari yang membuatnya bahagia, uang yang sudah dia kumpulkan selama dua tahun mencapai satu juta. Dia tak ingin istrinya menjadi pembantu disana. Istrinya sudah tua juga. Dia ingin istrinya dan dia bisa menikmati hari tua dengan indah. Gara-gara tongkat sapu dia di tinggal istrinya. Coba kalau dia tidak bersahabat dengan tongkat sapu, tidak akan seperti ini. Tapi hari ini juga tongkat sapu akan menyatukan dia dengan istrinya. Sepulang dari sekolahan bapak tua mendatangi rumah mewah itu. Istrinya pasti betah di sini. Tidak akan takut untuk di gusur. Andai saja dia mempunyai keturunan istrinya tidak akan meniggalkannya sendiri. Dan hari ini adalah waktunya.
Dia memasuki rumah itu, di lihatnya wanita sebaya dengan dia sedang menyiram bunga. Bapak tua berdehem, wanita itu melihatnya den terkejut.
"Bapak, kenapa disini?" Tanya wanita itu kaget.
"Pulanglah, aku ingin kamu pulang". Kata bapak dengantersenyum.
"kita akan punya kontrakan yang bagus, dan...".
"Sudah lah pak, aku tidak mau". Potong wanita itu lagi. Bapak tua itu kaget, selama dua tahun dia bekerja keras untuk mendapatkan uang agar istrinya kembali apa gara-gara tongkat kayu istrinya tidak mau kembali.
"Bapak lanjutkan saja pekejaan bapak".
Bapak tua tidak ada kata-kata lagi untuk bertanya kenapa. Dia diam dan pergi. Hidupnya akan terus bersama tongkat sapu. Tongkat sapu yang memahaminya.