Mohon tunggu...
Dwin
Dwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang makhluk ciptaan Tuhan yang unik, Hobi menulis dan bermimpi, Karena saya percaya bahwa tidak ada harapan jika tidak ada khayalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visualisasi Data? Begini Teorinya

3 Mei 2024   09:23 Diperbarui: 3 Mei 2024   09:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

**** Dimension and metrics

Dimension (dimensi) pada looker studio adalah data data teks, data geografik, boolean, tanggal, waktu, atau lainnya yang bukan merupakan bentuk agregasi. Contohnya saat membuat bar chart kita wajib memasukkan dimension untuk menentukan nilai pada sumbu X (atau sumbu Y pada bar chart horizontal). Dimensi pada bar chart pada dasarnya menunjukkan perbandingan pada level apa yang ingin kita tampilkan (misal pada level city, product, category, dll).

Metrics adalah nilai yang dapat diagregasikan seperti bilangan bulat, persentase, durasi, atau nilai mata uang.

Metrics dapat diagregasikan dengan berbagai cara sesuai dengan bentuk datanya, misal:

  • Data angka, durasi, persentase dapat dijumlahkan (sum), rata-rata (average), median, nilai minimum, maksimum dll

  • Data teks dapat dihitung dengan count atau count distinct

Contohnya saat membuat bar chart kita perlu memasukkan metrics untuk menentukan tinggi dari setiap bar (atau panjang bar untuk horizontal bar chart). Metrics pada dasarnya adalah nilai yang dibandingkan saat menampilkan bar chart, atau ukuran panjang/tinggi setiap bar. 

Saat membuka sumber data pada google looker studio, Dimension adalah kolom berwarna hijau dan Metrics adalah yang berwarna biru.

Looker studio juga memberikan fitur untuk menambahkan kolom baru pada sumber data, sama seperti pada google spreadsheet atau excel.

Caranya adalah buka data source terlebih dulu lalu klik ‘Add A Field’ atau tambahkan kolom. Ada 2 cara untuk melakukannya:

  1. klik Resource (sumber daya) → manage added data source (kelola sumber data) → klik Add a Field

  2. saat mode Edit dashboard → klik salah satu chart → klik tanda pensil pada sumber data → klik add a field

**** Visualisasi data

membuat scorecard:

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih scorecard

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

membuat tabel

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih salah satu chart tabel, table with bars, atau table with heatmap

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

Line chart and  time series

Diagram garis adalah bagan yang paling cocok digunakan untuk menampilkan perubahan nilai dari waktu ke waktu.

membuat time series:

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih salah satu dari time series

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

Sumbu X (waktu) pada time series bisa kita atur sesuai dengan kebutuhan, misalkan data harian menjadi mingguan, bulanan, triwulan, tahunan, dst.

Untuk mengubah data harian menjadi mingguan klik logo pensil pada dimension orderDate → klik Type → hover ke Date & Time → pilih ISO Year Week.

Kita bisa melakukan breakdown (memecah) terhadap line pada time series dengan memasukkan dimension pada bagian breakdown dimension.

Bentuk awal dari time series adalah menampilkan nilai pada setiap satuan waktu, namun kita bisa mengubahnya menjadi nilai kumulatif dengan cara klik style (gaya) → centang cumulative.

Jika kita memecah time series menjadi beberapa line (misal dipisah berdasar region) maka perlu mencentang cumulative pada series #1 dan series #2

membuat line chart:

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih salah satu dari Line chart

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

perbedaan line chart dan time series: Line chart dapat menggunakan berbagai tipe data pada sumbu X nya, sedangkan time series hanya dapat menggunakan data waktu pada sumbu X.

combo chart

Diagram kombo adalah tipe visualisasi yang menggabungkan diagram garis dan diagram batang, biasanya digunakan ketika ingin menampilkan kuantitas bersamaan dengan tren seiring waktu.

membuat combo chart

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih salah satu dari Combo chart atau stacked combo chart

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

Pada combo chart ini kalian bisa mengatur konfigurasi chart pada tab style, seperti bentuk visualisasi (bar atau line), warna elemen, posisi index sumbu-Y, data kumulatif, dan lain-lain.

scatter plot

Scatter plot adalah diagram yang menampilkan data dalam bentuk titik-titik koordinat berdasarkan variabel pada sumbu X dan Y, biasanya digunakan untuk melihat korelasi atau persebaran data.

membuat scatter plot

  • klik add a chart (tambahkan diagram) lalu pilih salah satu dari Scatter plot

  • letakkan diagram pada tempat yang kalian inginkan

**** penggunaan filter

Filter drop down dan tanggal

Filter pada dashboard berfungsi untuk memberikan keleluasaan pada pengguna yang mengakses dashboard agar bisa melakukan eksplorasi data secara lebih mendalam.

Looker studio memiliki banyak bentuk filter yang bisa kita terapkan, namun disini kita hanya akan mencoba filter drop down dan filter tanggal

Cara memberikan filter tanggal yaitu klik add a control → date range control.

Selanjutnya adalah filter drop-down, filter ini berfungsi untuk memfilter seluruh data pada dashboard berdasarkan kriteria yang kita pilih pada dropdown.

Untuk menambahkan filter ini klik add a control → klik drop-down list.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun