Mohon tunggu...
Dwin
Dwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang makhluk ciptaan Tuhan yang unik, Hobi menulis dan bermimpi, Karena saya percaya bahwa tidak ada harapan jika tidak ada khayalan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembahasan Soal Akuntansi Multinasional: Transaksi Mata Uang Asing dan Instrumen Keuangan

25 Desember 2023   12:10 Diperbarui: 25 Desember 2023   12:18 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

hai...

belajar bareng-bareng yuk, dalam belajar ketika kita belajar dalam menyelesaikan soal-soal terkadang lebih melekat daripada membaca atau menulis teori saja. Maka dari itu, que coba ngajak loe khususnya anak akuntansi untuk menjawab latihan soal dalam bab ini. Gue ngambil latihan soal ini dari buku akuntansi keuangan lanjutan Baker et.al. edisi 2 buku 2 penerbit salemba empat.

pertanyaan:

1. jelaskan perbedaan antara kurs tidak langsung dan langsung!

kurs langsung (direct exchange rate-DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Rasio kurs langsung dinyatakan sebagai berikut: DER=nilai setara rupiah/1 FCU atau mata uang asing.

kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) adalah banyaknya unit mata uang asing untuk memperoleh 1 rupiah. Rasio kurs tidak langsung dinyatakan sebagai berikut: IER=1 FCU/ nilai setara rupiah. Atau dengan cara lain: IER=jumlah unit mata uang asing/Rp1

2. Berapa kurs langsung jika perusahaan Indonesia menerima $0,0001075 sebagai pertukaran untuk Rp1?

DER=nilai setara rupiah/1 FCU

DER=1/$0,0001075

DER=9,302

3. Rupiah menguat terhadap Euro, apakah impor dari Eropa ke Indonesia dalam rupiah akan lebih mahal atau lebih murah? jelaskan! 

impor Eropa ke Indonesia akan lebih murah, karena menguatnya rupiah menunjukkan penurunan kurs langsung atau lebih sedikit mata uang Rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang Euro.

4. bedakan antara transaksi asing dan transaksi mata uang asing! berikan contoh untuk masing-masing!

Transaksi asing adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak di luar negeri, seperti pembelian atau penjualan barang atau jasa. Contoh transaksi asing adalah ketika perusahaan Jepang membeli bahan baku dari perusahaan Amerika Serikat.

Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang dilakukan dalam mata uang selain mata uang domestik perusahaan. Contoh transaksi mata uang asing adalah ketika perusahaan Jepang membayar bahan baku dari perusahaan Amerika Serikat dalam dolar AS. Dalam hal ini, perusahaan Jepang harus mengonversi yen ke dolar AS untuk membayar perusahaan Amerika Serikat.

5. Apa jenis faktor ekonomi yang mempengaruhi kurs/nilai tukar mata uang? berikan contoh dari perubahan faktor ekonomi yang mengakibatkan melemahnya mata uang lokal terhadap mata uang asing?

faktor ekonomi yang mempengaruhi kurs: tingkat inflasi, kebijakan pemerintah, perbedaan tingkat suku bunga, aktivitas neraca pembayaran, dan ekspektasi.

contoh:

ketika pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang tidak disukai oleh investor asing, nilai rupiah cenderung melemah terhadap mata uang asing1. Pada tahun 2018, ketika pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang membatasi impor barang konsumsi, nilai rupiah melemah terhadap dolar AS.

6. bagaimana aset dan liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing diukur pada tanggal transaksi? pada tanggal laporan posisi keuangan ?

Aset dan liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing diukur pada tanggal transaksi dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing diukur kembali dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat laporan posisi keuangan dibuat.

7. kapan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing diakui dalam laporan keuangan ? di mana keuntungan atau kerugian tersebut dilaporkan dalam laporan keuangan ?

-keuntungan dan kerugian diakui di saat peri0de terjadinya perubahan nilai tukar

-keuntungan dan kerugian dilaporkan di pos pendapatan

8. PT Sumatra, sebuah perusahaan Indonesia, mempunyai utang usaha sebesar Rp200.000.000 yang didenominasi dalam dolar AS. Jika kurs langsung mengalami kenaikan, akankah PT Sumatra akan mendapatkan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing atas usaha tersebut?

Jika kurs langsung mengalami kenaikan, PT Sumatra akan mengalami kerugian transaksi mata uang asing atas utang usaha sebesar Rp200.000.000 yang didenominasi dalam dolar AS. Hal ini terjadi karena kenaikan kurs menyebabkan nilai rupiah menurun terhadap dolar AS, sehingga PT Sumatra harus membayar lebih banyak rupiah untuk membayar utang usahanya yang didenominasi dalam dolar AS 

9. Apa cara-cara yang dapat dilakukan perusahaan Indonesia untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar/kurs mata uang asing?

  1. Diversifikasi investasi: Diversifikasi investasi adalah cara untuk mengurangi risiko dengan membagi investasi ke dalam beberapa jenis aset atau instrumen keuangan. Dengan melakukan diversifikasi investasi, perusahaan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

  2. Hedging: Hedging adalah cara untuk melindungi perusahaan dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing. Hedging dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen seperti kontrak forward atau opsi mata uang. Dalam hal ini, perusahaan dapat membeli kontrak forward atau opsi mata uang untuk melindungi nilai tukar mata uang asing.

  3. Meminjam dalam mata uang asing: Perusahaan dapat meminjam dalam mata uang asing untuk mengurangi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing. Dalam hal ini, perusahaan dapat meminjam dalam mata uang asing yang nilainya cenderung stabil terhadap mata uang lokal. 

10. Apa perbedaan antara posisi aset neto yang terekspos dan posisi liabilitas neto yang terekspos?

Posisi aset neto yang terekspos adalah perbedaan antara jumlah aset yang didenominasi dalam mata uang asing dan jumlah liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing. Posisi ini menggambarkan risiko perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Jika jumlah aset yang didenominasi dalam mata uang asing lebih besar daripada jumlah liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing, maka perusahaan memiliki posisi aset neto yang terekspos positif.

Posisi liabilitas neto yang terekspos adalah perbedaan antara jumlah liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing dan jumlah aset yang didenominasi dalam mata uang asing. Posisi ini juga menggambarkan risiko perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Jika jumlah liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing lebih besar daripada jumlah aset yang didenominasi dalam mata uang asing, maka perusahaan memiliki posisi liabilitas neto yang terekspos positif.

11. jelaskan mengapa umumnya timbul perbedaan antara kurs spot dan kurs forward! berikan dua alasan mengapa perbedaan tersebut umumnya positif jika perusahaan melakukan kontrak untuk menerima mata uang asing di masa yang akan datang?

  1. Melindungi perusahaan dari risiko fluktuasi nilai tukar: Dengan melakukan kontrak forward, perusahaan dapat melindungi diri dari risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Dalam hal ini, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan antara kurs spot dan kurs forward ketika nilai tukar mata uang asing cenderung naik di masa yang akan datang.

  2. Memungkinkan perusahaan untuk merencanakan keuangan: Dengan melakukan kontrak forward, perusahaan dapat merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik karena mereka mengetahui nilai tukar mata uang asing yang akan diterima di masa yang akan datang. Dalam hal ini, perusahaan dapat menghindari risiko fluktuasi nilai tukar yang dapat mempengaruhi keuangan mereka.

12. forward exchange contract dapat digunakan (a) untuk mengelola posisi mata uang asing yang terekspos, (b) untuk lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi, (c)untuk lindung nilai transaksi mata uang asing yang diperkirakan, (d) untuk spekulasi di pasar mata uang asing. Apa perbedaan utama dalam akuntansi untuk keempat penggunaan tersebut ?

  1. Mengelola posisi mata uang asing yang terekspos: Pada penggunaan ini, forward exchange contract digunakan untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang terkait dengan posisi aset neto atau posisi liabilitas neto yang terekspos. Dalam hal ini, perubahan nilai tukar mata uang asing akan mempengaruhi nilai wajar aset atau liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing. Perusahaan harus mencatat perubahan nilai wajar aset atau liabilitas tersebut dalam laporan keuangan mereka.

  2. Lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi: Pada penggunaan ini, forward exchange contract digunakan untuk melindungi perusahaan dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang terkait dengan komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi. Dalam hal ini, perusahaan harus mencatat kontrak forward dalam laporan keuangan mereka sebagai lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing 

  3. Lindung nilai transaksi mata uang asing yang diperkirakan: Pada penggunaan ini, forward exchange contract digunakan untuk melindungi perusahaan dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang terkait dengan transaksi mata uang asing yang diperkirakan. Dalam hal ini, perusahaan harus mencatat kontrak forward dalam laporan keuangan mereka sebagai lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing.
  4. Spekulasi di pasar mata uang asing: Pada penggunaan ini, forward exchange contract digunakan untuk spekulasi di pasar mata uang asing. Dalam hal ini, perusahaan harus mencatat kontrak forward dalam laporan keuangan mereka sebagai derivatif dan mengakui perubahan nilai wajar kontrak forward dalam laporan laba rugi mereka

13. Bagaimana jika ada, item-item berikut ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

a. piutang mata uang asing dari Broker

b. kerugian transaksi mata uang asing

c. keuntungan transaksi mata uang asing

d. utang rupiah ke broker

e. premi atas kontrak pertukaran

f. unit mata uang asing

g. utang usaha (didenominasi dalam mata uang asing)

a. Piutang mata uang asing dari Broker: Piutang mata uang asing dari broker dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai aset lancar. Nilai piutang tersebut harus diukur kembali pada tanggal laporan posisi keuangan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat laporan posisi keuangan dibuat.

b. Kerugian transaksi mata uang asing: Kerugian transaksi mata uang asing dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai beban operasi. Kerugian tersebut harus dicatat pada periode ketika terjadi.

c. Keuntungan transaksi mata uang asing: Keuntungan transaksi mata uang asing dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai pendapatan operasi. Keuntungan tersebut harus dicatat pada periode ketika terjadi.

d. Utang rupiah ke broker: Utang rupiah ke broker dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai liabilitas lancar. Nilai utang tersebut harus diukur kembali pada tanggal laporan posisi keuangan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat laporan posisi keuangan dibuat.

e. Premi atas kontrak pertukaran: Premi atas kontrak pertukaran dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai pendapatan operasi. Premi tersebut harus dicatat pada periode ketika terjadi.

f. Unit mata uang asing: Unit mata uang asing dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai aset lancar atau liabilitas lancar tergantung pada sifat dari unit mata uang asing tersebut.

g. Utang usaha (didenominasi dalam mata uang asing): Utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai liabilitas lancar atau liabilitas jangka panjang tergantung pada jangka waktu pelunasan utang tersebut.

KASUS

1. sejak awal tahun 1970-an, nilai rupiah mengalami peningkatan dan penurunan terhadap mata uang lain seperti yen jepang, Frane Swiss, dan Poundsterling Inggris. Nilai rupiah, seperti juga nilai mata uang lain, ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing. Penurunan nilai rupiah mempunyai dampak luas, bukan hanya pada konsumen dan bisnis yang melakukan transaksi dengan pihak lain di luar negeri, tetapi juga pada konsumen dan bisnis yang hanya beroperasi di Indonesia.

Diminta

a. identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran rupiah di pasar valuta asing!

b. jelaskan pengaruh penurunan nilai rupiah terhadap mata uang lain di pasar valuta asing pada:

(1) penjualan perusahaan bisnis Indonesia yang mengekspor outputnya keluar negeri

(2) biaya perusahaan bisnis Indonesia yang mengimpor sebagian input dari luar negeri yang akan digunakan dalam pembuatan produknya

(3) jelaskan mengapa dan bagaimana konsumen dan perusahaan bisnis yang beroperasi hanya di Indonesia dipengaruhi oleh penurunan nilai rupiah yang berkaitan dengan mata uang lain di pasar valuta asing!

2. pada tanggal 30 November 20x5, PT Bintan menerima barang yang didenominasi dalam poundsterling selama desember 20x5, nilai relatif menurun terhadap poundsterling. PT Bintan yakin bahwa kurs awal akan pulih kembali pada masa jatuh tempo pembayaran di tahun 20x6.

diminta

a. jelaskan bagaimana PT Bintan harus melaporkan pengaruh dari perubahan kurs rupiah dan poundsterling, jika ada, dalam laporan keuangan tahun 20x5!

b. jelaskan mengapa pelaporan seperti itu merupakan hal yang tepat!

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran rupiah di pasar valuta asing antara lain: 

Inflasi: Tingkat inflasi suatu negara dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut di pasar valuta asing. Jika tingkat inflasi suatu negara lebih tinggi daripada negara lain, maka nilai mata uang negara tersebut cenderung menurun.

Suku bunga: Tingkat suku bunga suatu negara juga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut di pasar valuta asing. Jika tingkat suku bunga suatu negara lebih tinggi daripada negara lain, maka nilai mata uang negara tersebut cenderung naik.

Neraca perdagangan: Neraca perdagangan suatu negara juga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang negara tersebut di pasar valuta asing. Jika neraca perdagangan suatu negara surplus, maka permintaan mata uang negara tersebut cenderung meningkat 

b. Penurunan nilai rupiah terhadap mata uang lain di pasar valuta asing dapat berdampak pada: 

(1) Penjualan perusahaan bisnis Indonesia yang mengekspor outputnya keluar negeri: Jika nilai rupiah melemah terhadap mata uang asing, maka produk ekspor Indonesia akan menjadi lebih murah bagi pembeli internasional. Ini dapat meningkatkan permintaan untuk produk Indonesia di pasar internasional.

(2) Biaya perusahaan bisnis Indonesia yang mengimpor sebagian input dari luar negeri yang akan digunakan dalam pembuatan produknya: Jika nilai rupiah melemah terhadap mata uang asing, maka biaya impor barang-barang asing akan meningkat. 

(3) Konsumen dan perusahaan bisnis yang beroperasi hanya di Indonesia: Penurunan nilai rupiah yang berkaitan dengan mata uang lain di pasar valuta asing dapat menyebabkan inflasi dan harga barang-barang di dalam negeri menjadi lebih mahal.

sampai sini dulu ya teman-teman, kalau ada waktu nanti dilanjut lagi, karena gue mau ngerjain tugas dulu, semoga  kalian di perlancar proses belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun