Menurut Weber perkembangan dari struktur dan institusi sosial ini harus juga melihat tindakan manusia, dimana tindakan manusia pasti akan melalui kontribusi dari struktur dan institusi sosial yang ada dalam kehidupan manusia tersebut, oleh karena itu tindakan manusia merupakan bagian utama dari kehidupan sosial. Paradigma ini disebut sebagai sosiologi interpretatif, dimana paradigm ini didukung oleh Teori Aksi, Teori Interaksionisme Simbolik. Teori Fenomenologi, Teori Etnometodologi
3. Paradigma Perilaku Sosial
Paradigma ini berfokus pada hubungan antar individu dan individu dengan lingkungan, paradigma ini menjelaskan tingkah laku individu mempunyai hubungan dengan lingkungan sehingga mempengaruhi individu dalam bertingkah laku. Singkatnya perilaku sosial inilah yang mengubah struktur dan institusi sosial, oleh karena itu tingkah laku manusia menurut paradigma ini lebih ditentukan oleh norma diluar dirinya seperti norma, nilai dan struktur sosialnya.
Paradigma ini menetapkan karya psikolog asal Amerika bernama Burrhus Frederic Skinner dalam bukunya yang berjudul "Beyond Freedom and Dignity". Skinner menganggap objek atau kajian dari paradigma fakta sosial dan definisi sosial tidak dapat dijadikan bahan kajian dalam sosiologi, karena struktur dan institusi sosial bersifat mistik yang terjadi dalam objek pemikiran manusia.Skinner berpendapat objek perilaku manusia adalah objek studi sosiologi yang konkrit dan realistis. Teori yang digunakan dalam paradigma perilaku sosial ini adalah Teori Behavioral Sociology dan Teori Pertukaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H