Mohon tunggu...
FARRA NAQA ALTHEA
FARRA NAQA ALTHEA Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2024

Saya adalah sosok yang tegas dan efisien, dengan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat. Saya memiliki standar yang tinggi dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja diri dan orang lain di sekitar saya. Saya percaya pada pentingnya perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3M For Monkey Pox

3 Oktober 2024   20:10 Diperbarui: 3 Oktober 2024   20:13 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

3M (MENCEGAH,MELAWAN,MENGATASI)

MONKEY POX DENGAN EFEKTIF

FARRA NAQA ALTHEA / 191241224

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penyakit Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus monkeypox. Meskipun awalnya dianggap sebagai penyakit endemik di beberapa wilayah Afrika, Mpox telah menimbulkan kekhawatiran global akibat penyebarannya ke negara-negara non-endemik. Dalam konteks ini, penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif untuk meminimalisir dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Mpox adalah penyakit zoonotik, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi. Gejala awal penyakit ini mirip dengan cacar, termasuk demam, nyeri otot, dan kelelahan, diikuti dengan ruam yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Tingkat kematian akibat Mpox bervariasi, tetapi dapat mencapai 10% pada beberapa populasi, terutama di antara mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Wabah virus Monkeypox (MPXV) baru-baru ini, telah menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan secara global. Ketika dunia terus menavigasi tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19, kemunculan Mpox menyoroti perlunya strategi pencegahan dan manajemen yang efektif. Esai ini menguraikan berbagai pendekatan untuk mengontrol penularan Mpox dan mengelola dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Terdapat beberapa strategi pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit Mpox antara lain yaitu dengan edukasi masyarakat salah satu langkah paling fundamental dalam pencegahan penyakit Mpox adalah edukasi masyarakat. Informasi yang akurat mengenai cara penularan, gejala, dan langkah-langkah pencegahan harus disebarluaskan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, poster di tempat umum, dan seminar kesehatan. Masyarakat perlu memahami bahwa Mpox dapat ditularkan tidak hanya melalui kontak dengan hewan, tetapi juga melalui kontak antar manusia. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan.

Strategi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan vaksinasi, vaksinasi merupakan metode pencegahan yang sangat efektif. Vaksin yang digunakan untuk cacar, yaitu vaccinia virus, telah terbukti memberikan perlindungan terhadap virus monkeypox. Dalam konteks epidemi yang meningkat, pemerintah dan organisasi kesehatan harus mempertimbangkan untuk melaksanakan program vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehatan, individu yang tinggal di daerah endemik, dan mereka yang berhubungan langsung dengan hewan peliharaan yang mungkin terinfeksi. Akses yang lebih baik terhadap vaksin juga perlu diperhatikan, agar semua orang dapat terlindungi. Vaksinisasi ini juga memiliki dua kategori dalam penggunaanya yaitu vaksinisasi pasca paparan dan sebelumnya dengan definisi vaksinasi pasca paparan yaitu vaksin seperti Jynneos dapat diberikan dalam waktu 14 hari setelah terpapar untuk mengurangi gejala (Kobaidze et al., 2022). Lalu jika vaksinasi cacar sebelumnya yaitu vaksinasi cacar historis menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap cacar, mengurangi tingkat keparahan penyakit (Kobaidze et al., 2022). Vaksin cacar telah diakui karena potensi efektivitasnya melawan virus Monkeypox (MPXV), yang terkait erat dengan virus penyebab cacar. Memahami hubungan ini sangat penting, terutama mengingat wabah Mpox baru-baru ini.

Pencegahan dan pengelolaan penyakit Mpox (Monkeypox) memerlukan pendekatan multifaset, dengan fokus pada pengendalian infeksi, vaksinasi, dan perawatan interdisipliner. Dua strategi penting yaitu pencegahan kontak langsung yaitu cacar terutama menyebar melalui kontak fisik langsung, memerlukan tindakan seperti menghindari kontak dekat dengan individu yang terinfeksi dan menutupi kulit (Kuehn et al., 2023). Yang kedua adalah protokol isolasi dengan ini pasien harus diisolasi sampai lesi berkerak, menggunakan ruang tekanan negatif untuk mencegah transmisi udara (Kobaidze et al., 2022).

Selain dua strategi itu juga masih ada lagi strategi lain yang dapat dilakukan yaitu dengan upaya untuk mengendalikan lingkungan juga sangat penting. Sanitasi yang baik dan pengelolaan limbah yang tepat dapat mengurangi kemungkinan penularan dari hewan ke manusia. Edukasi mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan, seperti mencuci tangan secara teratur dan membersihkan permukaan yang sering disentuh, sangat penting untuk mencegah infeksi. Di daerah yang berisiko tinggi, masyarakat harus diajarkan untuk menghindari kontak dengan hewan liar dan mengadopsi praktik pertanian yang aman.

Meskipun strategi strategi tersebut efektif, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan akses yang adil ke vaksin dan sumber daya perawatan kesehatan, yang dapat menghambat upaya manajemen yang komprehensif.

Setelah adanya strategi pencegahan tentunya juga ada langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk penyakit Mpox ini yaitu yang pertama dengan perawatan medis karena penanganan penyakit Mpox terutama bersifat suportif. Pasien dengan gejala ringan biasanya dapat dirawat di rumah, dengan pengawasan terhadap gejala. Pemberian cairan yang cukup, istirahat, dan pengobatan simptomatik untuk mengurangi demam dan nyeri sangat penting. Namun, untuk kasus yang lebih serius, intervensi medis mungkin diperlukan. Antiviral seperti tecovirimat dapat dipertimbangkan untuk pasien yang mengalami gejala berat atau mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi.

Upaya penanganan yang kedua yaitu dengan pembentukan tim respons kesehatan yang terlatih untuk menangani kasus Mpox sangat krusial. Tim ini harus terdiri dari dokter, perawat, dan ahli epidemiologi yang mampu menangani infeksi dengan cepat dan efisien. Mereka juga harus dilatih dalam pelacakan kontak dan pendidikan masyarakat untuk memastikan bahwa semua langkah pencegahan dan penanganan diimplementasikan dengan baik.

Cara penanganan yang ketiga ini sangat kunci penting yaitu dengan pengembangan kebijakan Kesehatan, pemerintah harus mengembangkan kebijakan kesehatan yang komprehensif terkait pencegahan dan penanganan Mpox. Kebijakan ini harus mencakup pengawasan epidemiologis, pengaturan vaksinasi, dan penyediaan sumber daya untuk perawatan medis. Selain itu, kerja sama internasional dalam penelitian dan pengembangan vaksin serta terapi juga penting untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan wabah di masa depan.

"KATA KUNCI: Penanganan, Pencegahan, Strategi, Vaksin"

Kesimpulan:

Penyakit Mpox merupakan tantangan kesehatan yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Dengan memahami karakteristik penyakit ini, kita dapat merancang strategi pencegahan dan penanganan yang efektif. Edukasi masyarakat, vaksinasi, pengendalian lingkungan, dan pelacakan kasus merupakan langkah-langkah krusial dalam pencegahan. Sementara itu, perawatan medis yang tepat dan respons kesehatan yang terorganisir akan sangat membantu dalam menangani kasus yang sudah ada. Kerja sama antara pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Dengan langkah-langkah yang tepat dan komprehensif, kita dapat melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit Mpox di masa depan. Dengan demikian, kesiapan dalam menghadapi dan mengatasi penyakit ini akan menjadi bagian penting dari strategi kesehatan global. Singkatnya, vaksin cacar dianggap efektif melawan Mpox karena sifat protektif silang. Namun, efektivitasnya dapat bervariasi berdasarkan riwayat vaksinasi individu dan ketersediaan vaksin. Seiring berkembangnya situasi, strategi kesehatan masyarakat kemungkinan akan terus beradaptasi, menekankan pentingnya vaksinasi dalam mengendalikan penyebaran Mpox dan melindungi kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Mohammad Meshbahur. (2024). Systematic Review of the Epidemiology, disease severity and preventive measures of Mpox disease. Jakarta Selatan: Kebayoran Lama.

Ananda, S. A., Huda, N., & Putri, S. A. (2023). Hubungan Pengetahuan terkait Penyakit Monkeypox terhadap Kesediaan Perawat Melakukan Vaksinasi Monkeypox. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(4), 1351--1358.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun