Langkah lain yang dapat diambil untuk membantu mengurangi emisi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan kerjasama, antara pihak ojek online dengan pemerintah daerah untuk membangun sebuah halte/pos khusus sebagai tempat pemberhentian sekelompok ojek online yang tersebar di berbagai lokasi umum.Â
Misalnya di dekat pusat perbelanjaan, kuliner, universitas dan pusat pendidikan, seperti halnya halte bus. Calon pelanggan kemudian dapat berjalan menuju pos tersebut untuk memesan ojek secara online di tempat. Salah satu dari beberapa ojek online yang berada di halte tersebut kemudian dapat menerima pesanan pelanggan, tanpa harus menempuh jarak yang jauh.Â
Dengan demikian, calon pelanggan masih dapat menikmati keamanan dan kepastian harga yang disediakan oleh sistem online, namun di saat yang bersamaan mengurangi polusi udara dengan mengorbankan sedikit aspek kenyamanan.Â
Hal ini dikarenakan semakin sedikit jarak yang perlu ditempuh oleh ojek online, maka semakin sedikit pula emisi CO dan NOx. Halte ini juga kemudian dapat berfungsi sebagai tempat peristirahatan sejenak bagi mitra ojek online, baik itu makan, ataupun istirahat ke kamar mandi.
Keberadaan halte yang diusulkan tersebut dapat mengatasi berbagai permasalahan ojek online selain terkait masalah emisi gas/polusi. Dengan adanya halte tersebut, mitra ojek online dapat berhenti secara lebih teratur, dan tidak mengganggu keadaan lalu lintas jalan raya. Keberadaan halte tersebut juga kemudian berarti bahwa mitra ojek online memiliki waktu untuk beristirahat, sebuah hal yang sulit didapatkan oleh pengendara ojek online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H