Mohon tunggu...
Fauzi
Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memancing dan bermain game mobile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Lapangan Perkebunan Jambu Kristal di Desa Pagak

1 Desember 2024   19:48 Diperbarui: 1 Desember 2024   20:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilik kebun : "Ooo ya, kita harus bagus perawatannya lah."

Deva : "Baik, terima kasih."

Pemilik kebun : "Ya, sama sama semua."

 

IV. Kesimpulan 

Pemilik kebun menanam jambu kristal karena dianggap mudah untuk dibudidayakan, dengan jumlah pohon yang terbatas, yakni 120 pohon, sesuai dengan luas lahan yang tersedia. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah penggunaan pupuk yang berkualitas, sementara kendala utama yang dihadapi adalah serangan virus,kutu kebul dan ulat, meskipun ulat jarang muncul. Untuk mengatasi masalah ini, pemilik kebun menyemprotkan pestisida. Dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, perawatan yang baik dan teratur dianggap sebagai faktor penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

V. Daftar Pustaka 

https://dkp.bogorkab.go.id/berita/Seputar-OPD/uniknya-jambu-kristal-jambu-biji-tanpa-biji

V. Lampiran 

Foto bersama pemilik kebun jambu kristal (sumber : dokumentasi pribadi)
Foto bersama pemilik kebun jambu kristal (sumber : dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun