Mohon tunggu...
12321 12321
12321 12321 Mohon Tunggu... -

komuter tetap jakarta-jogja dengan ransel di bahu. menikmati indahnya dunia dengan kayuhan sepeda serta senyuman pada mentari pagi sepanjang sudirman-thamrin.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kembali Ke Kampus, Ungkapan Kekecewaan Anggito

21 Mei 2010   01:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:04 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin luput dari pengamatan publik bahwa Abimanyu adalah seorang pemain flute yang handal - penulis pernah berkesempatan menyaksikan langsung kepandaian Abimanyu dalam bermain flute. Biasanya Anggito akan berpasangan dengan Singgih Senjaya. Saat itu Anggito memainkan lagu Burung Camar yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata. Sebuah komposisi yang menarik. Anggito yang cekatan begitu lancar memainkan not-not lagu tersebut.

Anggito dan "pertarungan antar kampus"

Walau sering dibantah namun sinyalemen pertarungan antar kampus bisa dirasakan. Untuk bidang non-teknik hanya ada tiga UI, IPB dan UGM. Urat sejarah menteri perekonomian menyatakan bahwa inilah bagiannya FEUI, maka tidaklah mengagetkan bilamana "tradisi" tongkat estafet Menteri Keuangan berada di tangan FEUI. Lalu dimana UGM? saat ini UGM "sudah cukup puas" mendapatkan posisi Wakil Presiden. Bagaimana dengan IPB? saya rasa anda mafhum bahwa sby adalah jebolan IPB. Jadi cukuplah komposisinya. IPB Presiden. UGM Wapres. UI Menteri Keuangan. Jikalau ditambah lagi dengan Anggito (UGM) tentunya akan berbeda komposisinya. *sekedar mengingatkan sby adalah penulis lagu dan komposer juga, jadi ybs paham ttg komposisi.

Walaupun sinyalemen lanjutan menyatakan bahwa permohonan pengunduran diri ditolak, namun lidah sudah berucap pantang rasanya untuk menarik kembali ucapan. Mungkin kekecewaan itu terlalu dalam dirasa oleh Abimanyu. Tak apalah kembali ke kampus, kembali mendidik tunas-tunas bangsa tentang ekonomi keuangan negara, tentang etika publik, tentang kehormatan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun