Mohon tunggu...
Lana Yusuf
Lana Yusuf Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kondisi Lingkungan Sekitar Cafe Pa' We

3 Januari 2018   19:50 Diperbarui: 3 Januari 2018   20:02 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kafe (Cafe) merupakan tempat yang enak digunakan sebagai tempat untuk berkumpul atau sekedar bersantai untuk melepas lelah sehabis beraktivitas. Kafe biasanya menyediakan makanan dan minuman ringan sebagai hidangan dan juga ada live musik sebagai tambahan untuk hiburan bagi para pengunjung yang datang. Pada umumnya, kafe dibuka mulai dari pagi sampai malam (10.00-22.00) atau ada pula kafe yang dibuka mulai dari sore hari (18.00-02.00). Tempat yang biasanya dipakai untuk membuka kafe adalah Rumah yang didekorasi dan ditata dengan baik, dan gerai atau ruang pusat belanja, perkantoran, dan ruang publik.

Di Pontianak terdapat beberapa kafe yang cukup menarik untuk kita kunjungi. Salah satunya ialah kafe Pa' We yang berada di daerah tepian sungai kapuas lebih tepatnya di jalan imam bonjol gang Bansir II. Mengapa kafe Pa' We menjadi salah satu tempat menarik yang wajib kita kunjungi? Karena kafe Pa' We memiliki suasana atau dekorasi kafe yang berbeda pada kafe-kafe umumnya. Bisa kita lihat pada foto dibawah ini bagaimana suasana kafe Pa' We yang dapat membuat mood kita menjadi nyaman. Suasana di kafe Pak We' sangat kekinian dan cocok bagi remaja sekarang untuk menikmati dekorasi kafe dengan berfoto-foto.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Letaknya yang strategis yaitu di tepian sungai kapuas, sehingga banyak angin yang berhembus sepoy-sepoy yang menambah suasana kafe tersebut menjadi nyaman bagi pengunjung. Kafe Pa' We juga menyediakan fasilitas free Wi-Fi bagi pengunjungnya, bagi mahasiswa yang kebingungan mencari tempat atau kafe untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah kafe ini bisa dapat dikunjungi. 

Tidak hanya memiliki fasilitas free Wi-Fi, harga menu di kafe Pak We' juga cukup terjangkau yaitu sekitar 10 ribu- 30 ribuan. Kafe Pak We' memiliki 3 opsi untuk tempat bersantai, yaitu rooftop, indoor, dan outdoor. Di daerah indoor terdapat tempat lesehan untuk pengunjungi yang ingin bersantai sambil lebih merileksasikan badan.

 Seperti yang saya teliti, kondisi lingkungan di sekitaran kafe Pa' We sangat kurang memadai, bisa dilihat dari foto dibawah yaitu lingkungan yang belum tertata rapi masih terdapat rawa-rawa dan tanaman liar. Apabila tanaman liar tersebut dibersihkan atau dirapikan, maka akan indah pula pemandangan disekitar kafe Pa' We. Kurangnya niat warga untuk membersihkan tepian sungai juga menjadi salah satu faktor banyaknya tanaman liar tersebut.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Tidak hanya itu, arah jalan menuju kafe Pa' We juga belum memadai. Masih hanya sebuah gertak atau jembatan kayu yang menjadi pondasi utama jalan tersebut. Hal ini dapat membahayakan pengunjung apabila sewaktu waktu jalan tersebut tidak kokoh lagi. Di tambah lagi jalanan yang sudah terdapat beberapa lubang di antara sela sela kayu jembatan tersebut. Warga sekitar hanya bisa menambal lubang dengan kayu yang baru agar tetap bisa digunakannya jalan tersebut. Masalah ini sebenarnya harus adanya campur tangan pemerintah untuk mefasilitasi jalan yang memadai yaitu jalan yang terbuat dari semen agar aktifitas warga di tepian sungai kapuas khususnya di sekitaran kafe Pa' We dapat berjalan dengan nyaman.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Hanya beberapa daerah saja yang sudah di fasilitasi pemerintah dengan jalanan semen seperti di daerah gang Kamboja Jl. Tanjung pura, gang Garuda jl. Imam Bonjol dan gang Kuantan Jl. Imam Bonjol seperti tampak pada foto dibawah ini.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Bagi beberapa warga di sekitar lingkungan kafe Pa' We sangat menunggu niat pemerintah untuk mefasilitasi jalan semen seperti di daerah lain. Lingkungan di sekitar kafe Pa' We sudah cukup bersih dari sampah,  hanya saja masih terdapat sampah yang hanyut di tengah-tengah sungai dan tanaman liar yang cukup lebat seperti pada foto sebelumnya. Agak jauh dari kafe Pa' We sekitar 50-100 meter ke arah barat, saya melihat begitu banyak sampah yang bertumpuk, untuk lebih jelasnya lihat foto dibawah.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Sampah tersebut tumpukan dari beberapa limbah rumah tangga dan tanaman liar yang sudah mati atau terhanyut. Sangat di sayangkan keadaan seperti ini hanya dibiarkan saja oleh warga sekitar, terlebih lagi sampah tersebut berada tepat di sebelah sebuah kafe. Dengan adanya sampah tersebut dapat mengurangi minat pengunjung untuk mengunjungi kafe.

Sangat di sayangkan bila itu terjadi, seharusnya pihak kafe juga harus mempunyai inisiatif untuk membersihkan sampah-sampah tersebut untuk kenyamanan para pengunjung kafe.

 Tidak sampai disitu, saya berpindah menuju arah selatan dari tumpukan sampah tadi dan terdapat pemukiman warga dan terdapat cukup banyak sampah yang hanyut di daerah tersebut. Dengan adanya sampah tersebut, berarti masyarakat sekitar masih kurang menggiatkan niat untuk menjaga kebersihan lingkungan. 

Hal seperti ini seharusnya harus dihindari untuk kebiasaan masyarakat. Kebiasaan warga sekitar tepian sungai membuang sampah di sungai dapat menyebabkan beberapa masalah seperti bencana banjir dan tercermarnya air sungai, padahal sungai ini sering di gunakan warga sekitar untuk berbagai aktifitas.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Warga sekitar memanfaatkan sungai Kapuas sebagai tempat pemandian dan tempat mencuci baju yaitu dengan dibuatnya tangga menurun ke sungai. Terlebih bagi anak-anak yang sering mandi di sungai sambil bercanda gurau bersama teman temannya. Kebiasaan bercanda gurau yang sering dilakukan anak-anak yaitu biasanya melakukan lompatan dari jembatan ke sungai dengan melakukan gerakkan salto depan atau salto belakang. 

Keceria anak-anak seperti ini sudah jarang ditemukan di jaman sekarang. Terlebih anak-anak jaman modern sekarang sudah dipengaruhi dengan adanya gadget dan jarang bersosialiasi. Mirisnya, anak-anak jaman sekarang sudah tidak lagi melakukan kegiatan permainan tradisional seperti bermain petak umpet, mereka hanya terpaku dengan gadget dan permainan game online.

(Sumber: Dok. Pribadi)
(Sumber: Dok. Pribadi)
Seperti informasi yang saya dapatkan, daerah ini juga sering digunakan warga untuk tempat arena memancing, sayangnya saya kurang beruntung tidak menemui satu pun warga yang sedang memancing. Aktifitas memancing banyak dilakukan warga pada malam hari. Pada malam hari ikan dan udang banyak berkeliaran di daerah tersebut sehingga banyak warga yang memancing pada malam hari untuk mendapatkan hasil yang berlimpah.

 Untuk beberapa saran, pemerintah harus turun tangan bersama warga sekitar untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di tepian sungai kapuas, seperti masih banyaknya terdapat sampah yang bertumpuk maupun yang hanyut dan beberapa tanaman liar yang kurang enak untuk dilihat. 

Apabila hal ini terwujud, tepian sungai kapuas akan terlihat lebih indah, nyaman dan enak di pandang, khususnya bagi pengunjung kafe-kafe di tepian sungai kapuas. Bersihnya tepian sungai juga akan berpengaruh baik bagi warga sekitar yang sering melakukan aktifitas di tepian sungai, seperti warga yang mandi di sungai tidak perlu cemas apabila airnya kotor. 

Dengan bersihnya tepian sungai juga akan menambah wisatawan untuk mengunjungi tempat tersebut untuk menikmati pemandangan khas tepian sungai kapuas, menikmati angin sepoy-sepoy, serta menikmati pemandangan sunset yang ada ditepian sungai kapuas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun