Tulisan ini baca: komentar, berawal dari keresahan ane melihat netizen yang ane anggap saudara sebangsa, begitu mudah tergiring opini. Media, mereka percaya sama seperti orang tua di rumah, guru ngaji di masjid dan wali murid di sekolah. Kalau begitu caranya maka, kita-kita ini adalah calon santapan empuk, kambing hitam politik elite dua golongan. Menjadi kambing hitam baca: korban politik sama sekali tidak enak, sangat menyakitkan. Kita lebih baik makan beling pake bumbu ari-ari sama kuah air ketuban daripada difitnah mentah-mentah.Â
Terima kasih sudah capek2 baca coretan ane yang gak penting ini, semoga gak gagal paham ya pak.Â
Note. Tulisan ini juga ane publish di media lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H