Mohon tunggu...
Ilham Muharom
Ilham Muharom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa penuntut ilmu

Menulis itu menyenangkan lhoo, 😁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Novel: Tapak Jejak

24 Juni 2021   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2021   22:01 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mojokstore. com


                 

Judul Buku      :Tapak Jejak

Penerbit           : Mediakita

Pengarang      : Fiersa Besari

ISBN                  : 978-979-794-586-2

Ukuran             : 13 x 19 cm

Halaman         : iv + 312 hlm

Harga               : Rp93.500

Tahun              : 2019

Buku Tapak Jejak adalah buku yang menceritakan tentang sebuah perjalanan tiga pengelana dengan niat dan tujuan dalam menyusuri daerah-daerah di Indonesian. Buku ini melanjutkan karya Bung "penulis" sebelumnya yaitu Arah Langkah, didalam buku ini isinya tentang menelusuri keindahan alam, budaya, dan tradisi yang Bung dapat dari perjalanannya di daerah timur Indonesia.

Halaman favorit saya pada halaman 209 tentang Bung yang menghadiahkan gantungan kuncinya untuk Irfan anak kecil yang terbata-bata hafal pancasila, "Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya... wa ... ratan perwakilan. Aku dan Gres tersenyum mendengar betapa sulitnya ia memaparkan sila keempat.

Tokoh favorit di buku Tapak Jejak adalah Swarandee. Karena Swarandee teman seperjalanan Bung yang orangnya sangat perhatian dan selalu membantu. 

Pesan moral juga ada di buku ini  bahwa kekayaan Indonesia itu tidak terhitung saking banyaknya serta kita harus yakin masih banyak orang baik di dunia ini maka jangan takut tidak dapat kebaikan dari orang lain selagi kita berbuat baik kepada orang lain.

Buku ini menurut saya cocok dengan harganya bagi pembaca yang suka akan tadabur alam dan yang mau lebih mengetahui lebih dekat perbedaan kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia dengan menghargai sesama, saling menolong serta masih banyak lagi pengalaman yang dapat kita ambil.

Gaya kepenulisan : gaya atau teknis kepenulisan Bung dalam menulis bukunya mengalir dalam menceritakan pengalaman dalam perjalannya menyusuri wilayah timur Indonesia gak harus mikir banyak karena gak banyak istilah-istilah asing kecuali nama tempat atau daerahnya mungkin akan membingungkan bagi yang belum mengunjungi tempatnya hehe,,,

Setting : Tempat yang Bung tulis cukup untuk memicu keinginan saya berkunjung dan menjajal adrenalin saya untuk mengunjungi tempat tersebut dan ingin lebih tau kebiasaan warga di sana.

Kesimpulan saya saat membaca Novel Tapak Jejak, tentu tau lebih banyak tentang wilayah-wilayah timur Indonesia. Dari pengalaman perjalanan Bung dia kayaknya jadi punya banyak teman dan penggemar dari tulisannya ini "mungkin".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun