Mohon tunggu...
1130023154 PRIMA NUR
1130023154 PRIMA NUR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan

6 November 2023   10:55 Diperbarui: 6 November 2023   10:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haruto yang mendengar hal itu hanya terdiam dan menundukkan kepala, perlahan punggungnya bergetar. Perkataan kakaknya membuat hatinya sakit. Ia merasa terhina tapi apa yang dikatakan kakaknya adalah sebuah kenyataan yang menyakitkan. 

Haruto tak punya keluarga hanya hidup dijalan sebagai pengemis atau terkadang dia membantu orang orang pasar, saat haruto bertemu keluarga jeongwoo barulah dia merasa kehidupan yang enak. Jeongwoo yang melihat adeknya menangis sebenarnya iba tapi dia terlalu mementingkan egonya. 

Ia membalikkan badan dan berniat untuk keseberang jalan dengan mengelamun karena tiba-tiba perasaan yang bersalah pada haruto tanpa ia menyadari sesuatu mendekatinya. Perlahan haruto mendongakkan kepala bernat untuk melihat punggung kokoh kakaknya yang dulu melindunginya tapi sekarang berubah.

 Mata Haruto terbelalak dari kejauhan ada sebuah berjalan melaju cepat ke arah jeongwoo yang tidak memperhatikan sisi kanan dan kirinya. Kakaknya berjalan sambil menundukkan kepalanya. Truk itu terkadang ke kiri dan ke kanan.

 Sepertinya sang supir yang mengendarai truk tersebut mengantuk karena truknya terkadang ke kiri dan kekanan seakan-akan truk tersebut mencari tempat untuk tidur dan tidur seharian karena lelahnya. Jeongwoo terlalu larut dalam pikiranya sehingga dia tidak bisa mendengarkan bunyi disekitarnya. 

Haruto hanya bisa menarik badannya dengan kedua tangan beniat untuk menolongnya, dia tahu jika ini tidak mungkin bisa. Saat jarak truk dan kakaknya sangat dekat. Ia berhenti untuk menarik tubuhnya. "KAK JEONGWOO!!! AWAS!, " teriak haruto menyadarkan lamunan jeongwoo. 

Ia melihat kearah kesamping tapi sayang semua terlambat.

Brak.... 

"K-kak jeongwoo ... " Kata jeongwoo terbata-bata.

 Jeongwoo perlahan melangkah mendekat, matanya terlihat sangat ketakutan bercampur syok. Melihat kakaknya yang ia sayangi tertabrak oleh truk. 

Teriakan haruto membuat dua orang dewasa keluar dari dalam rumah dan berjalan mendekati mereka, satu orang paruh baya berteriak memanggil haruto karena syok melihat anaknya tertabrak, dan pria disebelahnya menelpon ambulans. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun