7. Pempek Ny. Kamto
Saya masih ngidam pempek, mumpung Pempek Ny. Kamto agak sepi, saya ikutan antri namun yang tersedia tinggal Pempek Kapal Selam Kulit, no problemo,, tentu saja bungkus, perut minta istirahat :). Salut dengan penjaja Pempek Ny. Kamto, penyajiannya cepat sehingga tak perlu menunggu lama. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Pempek Ny. Kamto"]
Pempek baru saya makan pagi harinya hahaha... Duh kenapa pempek ini enak sekali, di dalam kapal selam tersembunyi sebutir telur bebek.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Pempek kulit Ny. Kamto."]
8. Pecel Pincuk Ibu Ida
Kuliner terakhir yang saya pilih adalah Pecel Pincuk Ibu Ida. Kuliner ini adalah salah satu dari 10 Jagoan Kuliner Favorit pilihan. Saya tertarik dengan tempat makannya yang terbuat dari anyaman bambu. Anyaman itu hanya diberikan kepada pengunjung yang makan di tempat. Karena itulah saya beli untuk makan di tempat, meskipun kemudian saya masukkan ke dalam tempat makan yang saya bawa dari rumah :). [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Antri yang terakhir."]
Bumbu sambal pecelnya terasa sekali. Pengunjung dipersilahkan memilih empal sapi atau sate paru. Lauk paketnya adalah rempeyek kacang tanah dan teri, serta tahu bacem.
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Pecel pincuk Ibu Ida."]
Tubuh telah lelah, akhirnya saya pulang ke rumah. Masih banyak kuliner di FJB 2015 yang ingin saya coba tapi waktu jua yang membatasi... FJB 2015 hanya sehari.
Agak disayangkan beberapa stand kuliner kehabisan stok dari siang hari. Ada yang mempersiapkan makanan dari nol, padahal antrian pembeli panjang. Ada juga yang menyajikan menu dengan bahan baku yang jarang didapatkan. Dari segi bisnis mereka rugi karena pengunjung silih berganti datang ke FJB 2015.