Mohon tunggu...
NurJanah
NurJanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Sebagai Sutradara Opini Publik

26 Desember 2024   22:09 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

media berfungsi sebagai pengarah opini publik dalam konteks komunikasi politik. Mereka memiliki kekuatan untuk membentuk cara penyampaian dan penerimaan informasi politik oleh masyarakat. Dalam Pilpres 2024, peran media tidak hanya sebatas menyampaikan berita, tetapi juga membingkai dan memengaruhi persepsi pemilih. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center mengungkapkan bahwa 63% orang dewasa di Indonesia mengandalkan media sosial sebagai sumber berita politik (Pew Research, 2023). Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya peran media sosial dalam membentuk opini publik. Di tengah kemajuan teknologi, influencer politik, narasi kampanye, dan berita viral mampu menyebar dengan cepat dan berpotensi memengaruhi pandangan masyarakat. Oleh karena itu, media sosial menjadi bagian integral dari ekosistem media, memainkan peran penting dalam mendistribusikan informasi yang dapat memengaruhi opini publik dengan luas dan cepat. serta penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam mencerna informasi dari media dan menyadari adanya potensi bias dalam pemberitaan. Dengan demikian, publik dapat membuat keputusan politik yang lebih cerdas dan demokratis.

C.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media memiliki peranan yang krusial dalam membentuk opini publik, terutama dalam konteks komunikasi politik. Sebagai "sutradara" opini publik, media memiliki kekuatan untuk mengarahkan perhatian masyarakat pada isu-isu tertentu, serta menentukan cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh publik. Dalam dunia politik, media tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi, tetapi juga sebagai agen pembentuk persepsi yang dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap calon pemimpin, kebijakan, atau peristiwa politik lainnya.

Namun, pengaruh media terhadap opini publik tidak selalu bersifat positif. Terkadang, media dapat dimanipulasi oleh kepentingan politik atau ekonomi yang berupaya membentuk narasi yang menguntungkan pihak tertentu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki keterampilan literasi media yang baik, sehingga mereka dapat membedakan antara informasi yang objektif dan yang terdistorsi. Sikap kritis terhadap sumber informasi dan kemampuan untuk mengenali bias dalam pemberitaan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa opini publik yang terbentuk bersumber dari fakta, bukan dari manipulasi.

Secara keseluruhan, komunikasi politik yang berlangsung melalui media harus dipahami sebagai proses yang kompleks dan saling bergantung antara media, politisi, dan masyarakat. Keberhasilan komunikasi politik sangat bergantung pada kemampuan media dalam menyajikan informasi yang seimbang dan adil, serta bagaimana masyarakat memanfaatkan informasi tersebut untuk membuat keputusan cerdas dalam keterlibatan politik. Dengan demikian, media berperan sebagai elemen vital dalam menjaga demokrasi dan memastikan bahwa opini publik tercermin dengan akurat serta terhindar dari pengaruh yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun