Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjakan, Terapkan, Evaluasi. Jangan Takut Salah dari Apa yang Telah Kamu Kerjakan!

12 Desember 2022   02:17 Diperbarui: 12 Desember 2022   06:06 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini, jika pada anak usia dini proses pembelajaran ini diajarkan pada anak agar sedini mungkin anak dapat memecahkan masalah yang dihadapi serta dapat mengontrol dari setiap emosi yang anak rasakan. 

Selain itu pembelajaran sosial emosional dalam hal ini terdapat beberapa hal/aspek yang mendasari seseorang untuk mempelajarinya yakni Self awareness (kesadaran diri artinya menyadari acting, feeling, serta thingking yang terdapat pada diri sendiri), Self Management (artinya mampu mengendalikan diri dalam hal/ lingkup sosial), Social Awareness (menyadari kondisi yang terjadi pada lingkiungan sekitar), Relationship Skill (mampu membangun hubungan/ relasi dengan oranglain), Responsible Decision Making (artinya dalam hal ini adalah mampu pengambilan keputusan yang dapat  dipertanggungjawabkan).  Itulah mengapa pentingnya mempelajari sosial emosional pada manusia.

Bagaimana Anak dalam Perkembangan Sosial emosional?

Anak-anak pastinya sudah mulai mengeluarkan/ mengekspresikan apa yang ia rasakan sejak lahir. Emosi yang ditunjukkan anak ketika masih bayi ialah dengan tangisan. Jika pada usia anak banyak hal ditunjukkan mulai dari bagaimana si anak dalam memahami siapa mereka, apa perasaan yang terdapat/ sedang dirasakannya. Nah, dalam hal ini pengembangan kemampuan sosial emosional adalah suatu hal yang membentuk hubungan yang positif, mengelola, serta mengekspresikan emosi yang sedang ia alami.

Terdapat tiga bidang utama dalam proses pengaturan diri yakni acting (dimana ia berperilaku sesuai dengan aturan sosial), feeling (memahami emosi oranglain dan mengatur emosi diri sendiri), serta thingking (kemampuan meregulasi pikiran serta perhatian). Nah, berkaitan dengan perkembangan anak sebagai tenaga pendidik dalam hal ini guru di sekolah memiliki peran penting dalam memperhatikan tumbuh kembang anak terutama pada sosial emosional. Kemudian jika di rumah anak akan selalu diawasi oleh orangtuanya. 

Tujuan dari kita mengetahui serta mempelajari perkembangan sosial emosional dari anak usia dini, khususnya bagi orangtua serta guru. Dalam hal ini pastinya untuk memastikan ketepatan ketepatan perkembangan anak sesuai dengan tahapan serta tingkatan usianya, kemudian mengidentifikasi pula jika terdapat gejala yang tidak sesuai dengan standar perkembangan (intervensi), setelah itu dari hasil identifikasi yang telah dilakukan kemudian menginformasikan serta membuat perencanaan mengenai treatment serta metode yang sesuai untuk dilakukannya pengambilan keputusan, dan terakhir dari seluruh rangkaian metode/ treatment yang dilakukan maka evaluasi kualitas dari metode tersebut serta bagaimana dampak dari layanan pendidikan yang telah diberikan.

Why?? Kita harus Mempelajari serta mengevaluasi Perkembangan Sosio- emosional Anak?

Kata evaluasi diambil dari bahasa Inggris yakni "Evaluation" yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi juga memiliki makna/ arti yang sama yaitu penilaian. Dan jika secara istilah evaluasi adalah suatu kegiatan terencana yang digunakan untk mengukur, menilai, menaksir, dalam menentukan suatu keberhasilan dari program. Bisa dikatakan pula evaluasi sebagai cara/ langkah terbaik dalam menguji suatu kefektivitasan dan produktivitas.

Pada dunia pendidikan evaluasi merupakan sebuah proses dalam pengumpulan data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana, sedalam apa, serta bagian mana sajakah yang termasuk tujuan pendidikan sudahkah tercapai/ belum. Jika belum tercapai, maka apa sebab serta langkah0langkah yang dilakukan agar dapat terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dalam hal ini tak dapat dipungkiri bahwa seorang pendidik, baik guru, tenaga pendidik, dosen dan lainnya yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam perkembangan serta pertumbuhan anak. Maka diperlukannya informasi mengenai tumbuh kembang serta apa yang telah dicapai anak.

Pada perkembangannya, kita tidak boleh membedakan antara satu anak dengan yang lainnya. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki capaian yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan perkembangannya. Ada anak yang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, kemudian terdapat pula anak yang mengalami hanya sebagian/ dapat dikatakan lambat dalam perkembangan serta pertumbuhannya. Jika kita ambil contoh, dalam memahami / mengetahui capaian perkembangan anak pada sosial emosionalnya. Misalnya, dilihat dari bagaimana anak berbicara menyampaikan apa yang dirasakannya, berkomunikasi serta berinteraksi dengan teman sebayanya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, dari apa yang telah kita amati pada anak sejauh apa anak dalam tahapan sesuai dengan perkembangannya.

Tenaga pendidik/ guru dalam hal ini juga harus mengetahui seluruh perkembangan dari anak. Mengapa demikian, karena pasti terdapat gangguan/ hambatan pada anak sehingga memperlambat pertumbuhannya.  Nah, apabila seorang pendidik/ guru dapat memahami tersebut dan mengatasinya maka akan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal. Pembelajaran atau metode yang dapat diterapkan dalam mengembangkan sosial emosional anak seperti misalnya, anak diajarkan untuk dapat mengungkapkan segala apa yang dirasakan pada guru, mereka juga biasanya mengungkapkan sosial emosionalnya berdasarkan dari melihat lingkungan/ meniru gaya dari sekitarnya dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun