Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jiwa Penolong Anak, Naluri ataukah Paksaan Semata?

29 November 2022   08:38 Diperbarui: 29 November 2022   11:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi disiplin yang dapat di berikan oleh orang tua untuk mengembangkan emosi prososial berguna untuk mempromosikan respons dan rasa bersalah terhadap empati anak-anak.

3. Praktik sosialisasi terkait emosi.

Praktik ini dilakukan dengan cara orang tua mensosialisasikan kepada anak-anaknya berbagai macam emosi melalui ekspresi positif dan negatif. Selain dengan cara mengekspresikan emosi, orang tua juga dapat memberikan tanggapan terkait emosi anak mereka agar emosi yang di ekspresikan oleh anak tidak menjadi berlebihan.

4. Keterampilan Sosiokognitif

Keterampilan sosiaokognitif di lakukan dengan cara kemampuan orang tua dalam memahami keadaan mental, keyakinan, pikiran, gagasan, niat, dan keinginan orang lain. Dengan demikian, kemungkinan keterampilan tersebut akan berhubungan positif dengan empati, simpati, dan/atau rasa bersalah anak-anak.

Selain dari keempat cara peran penting kedua orangtua dalam rangka pembentukan karakter emosi prososial pada anak usia dini. Nah, yang paling penting dalam hal ini adalah aksi nyata/ contoh langsung dari kedua orangtua pada anak. Anak akan secara otomatis meniru apa yang telah dilakukan kedua orangtuanya dalam perilaku/ tindakan prososialnya kepada lingkungan sekitar/ prang yang membutuhkan. Dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya emosi prososial yakni pengendalian situasi yang terjadi dari lingkungan sekitarnya, kemudian pernah merasakan hal yang sama/ senasib, dan yang paling penting faktor/ dukungan orangtua seperti yang telah disebutkan diatas.

Mungkin itu sedikit pembahasan artikel kali ini mengenai tema emosi prososial pada anak, semoga dapat bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi yang membaca dan saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, See You The Next Article Guys.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun