Merupakan bentuk kesediaan memberikan suatu hal baik itu barang maupun jasa kepada orang ynag membutuhkan. Dermawan berhubungan dengan jiwa yang berbagi
f. Persahabatan
Menjalin hubungan ynag lebih dekat dengan orang lain. Tali persahabatan merupakan ikatan erat yang berawal dari pertemanan yang sudah mengalami komitmen. Setelah kita mempelajari bagaimana konsep dasar dari emosi prososial tersebut diatas, ternyata terdapat perkembangan emosi prososial, apa saja perkembangannya?
Perkembangan Emosi PrososialÂ
Pada awal mulanya perkembangan emosi prososial dimulai sejak anak masih bayi, hal tersebut ditandai dengan adanya tangisan bayi yang di akibatkan oleh tangisan bayi yang lainnya. Hal tersebut dapat kita amati dan lihat bahwa ketika bayi menangis kemudian mendengar tangisan bayi lainnya adalah salah satu bentuk respon empati yang dimunculkan bayi tersebut. Lalu pada tahun pertamanya, bayi berada pada empati egosentris.Â
Pada masa ini bayi memiliki anggapan bahwa permasalahan atau rasa susah yang dialaminya maupun yang dialami oleh orang lain merupakan hal yang sama. Dalam hal ini Seorang ahli dibidang perkembangan prososial yakni Nancy Eisenberg mengemukakan 5 tahapan dalam perkembangan perilaku prososial anak yang dapat di gunakan oleh para orang tua untuk memonitoring perkembangan perilaku prososial anak-anaknya.
1. Berorientasi pada kepentingan peribadi.
Perilaku prososial seperti ini sering di temui pada anak pra-sekolah dan Sebagian kecilnya di jumpai pada anak yang menginjak awal sekolah dasar. Pada tahap pertama ini perilaku prososial anak tidak lah murini karena merasa peduli dengan orang lain. Akan tetapi pada tahap ini perilaku anak masih berdasarkan dengan alasan anak dalam berbuat baik untuk menghindari konsekuensi negatif yang akan dia peroleh. Sebagai contohnya: anak akan membereskan mainannya dengan alasan supaya tidak di marahi oleh ibunya.
2. Berorientasi pada kebutuhan
Pada tahapan ini anak-anak mulai menunjukkan kemampuan serta mengekspresikan bentuk kepeduliannya terhadap kebutuhan oranglain meskipun tidak sejalan dengan kepentingannya sendiri. Bentuk kepedulian si anak dalam hal ini masih bersifat sederhana. Pada tahapan ini dapat ditemukan pada usia anak pra-sekolah dan sebagian besar pada usia sekolah dasar.
3. Berorientasi pada penilaian orang lain dan stereotip sebagai anak baik.