Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jiwa Penolong Anak, Naluri ataukah Paksaan Semata?

29 November 2022   08:38 Diperbarui: 29 November 2022   11:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi si kecil membantu bund| Sumber: haibunda.com

Tahap ini dapat kita lihap pada perkembangan prososial anak sekolah dasar dan beberapa dari anak sekolah menengah. Pada tahap ini anak memaknai perbuatan baik yang dia lakukan sebagai cara agar dapat di terima di lingkungan orang-orang yang ada di sekelilingnya dn agar mendapatkan pengakuan dari orang-orang sekelilingnya bahwa dia adalah anak yang baik.

4. Pada tahap ini di bagi menjadi 2 yakni tahap munculnya kemampuan reflektik dan empati serta tahapan transisi

Tahap munculnya kemampuan reflektif dan empati biasanya dapat kita jumpai pad anak sekolah dasar dan anak sekolah menengah. Pada tahap ini perbuatan baik yang dilakukan oleh anak sudah dapat melibatkan empati, prinsip kemanusiaan dan dapat mengambarkan emosi yang akan mereka rasakan jika memilih untuk menolong atau memilih untuk tidak menolong.

Tahapan transisi dapat kita lihat pada anak sekolah menengah dan orang-orang dewasa. Pada tahap ini anak melakukan tindakan prososial melalui banyak pertimbangan yang melibatkan nilai moral, norma dan tanggung jawab, serta suatu usaha untuk mengubah suatu kondisi kearah yang lebih baik. contohnya dengan menolak memberkan contekan kepada teman.

5. Berorientasi pada nilai-nilai moral yang telah terinternalisasi dalam diri.Tahap ini kadang di temukan pada siswa sekolah menengah dan tidak di temukan pada siswa sekolah dasar. Perkembangan prososial anak pada tahap ini sebagian besar di pengaruhi prinsip-prinsip seperti tahapan transisi, hanya saja prinsip-prinsip tersebut telah terintenalisasi jauh ke dalam kepribadian anak. Kita telah membahas mengenai bagimana perkembanagan emosi prososial tersebut terjadi, namun dalam hal ini pula terdapat peran orangtua mengenai emosi prososial anak usia dini. Nah, bagaimana sih peran orangtua dalam emosi prososial ini?

Peran Orangtua dalam Emosi Prososial Si Anak

Orang tua dalam hal ini sangat memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan  emosi prososial kepada anak-anakya. Peran orang tua dalam perkembangan prososial anak bagaimana cara orangtua dalam mengajarkan, memotivasi, serta memberikan dukungan agar anak terbiasa dalam melakukan emosi prososial di lingkungan sekitarnya serta tanggap pada hal apapun tanpa adanya mengharapkan imbalan atau hadiah.

Berikut ini peran orang tua dalam menanamkan emosi prososial kepada aaknya:

1. kehangatan/dukungan

kehangatan/dukungan dilakukan karena orang tua dapat membuat respon empati anak menjadi meningkat selain itu dengan adanya kehangatan/dukungan dari orang tua dapat membuat anak menjadi sosok yang memiliki karakteristik yang positif dan responsive.

2. Strategi disiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun