"Mengekspresikan atau mengeluarkan emosi itu dikatakan penting, karena hal tersebut merupakan suatu respon kita terhadap suatu hal yang  peristiwa/ kejadian yang terjadi. dan dengan meluapkan emosi pula akan membuat diri seorang individu lebih lega. Akan tetapi, diungkapkan dengan tindakan agresif adalah suatu hal yang tidak dibenarkan."
Banyak atau seringkali kita mendengar atau melihat perilaku agresif di sekitar kita. Namun, tak jarang kebanyakan orang yang masih menganggap perilaku agresif sebagai suatu tindakan yang bersifat kekerasan atau dalam konteks negatif. Penyebab perilaku agresif itu sendiri bisa beragam serta banyak motif juga yang melatarbelakanginya.Â
Nah, agresif sering pula dikatakan sebagai suatu perilaku brutal, ekstrim, dan lain sebagainya. Padahal, jika kita amati atau sering kita alami kesal pada seseorang, marah karena suatu atau keadaan yang tidak menyenangkan. Maka kita secara tidak langsung/ refleks akan meluapkan kekesalan/ emosi yang kita rasakan kepada apapun di depan mata kita baik benda atau orang yang kita ajak sebagai lawan bicara dan lain sebagainya.
Ada pula seseorang yang tidak bisa menahan emosi atau kemarahannya dengan secara refleks memukul atau merusak barang yang ada disekitarnya. Misalnya, ada seorang teman yang tiba-tiba mencubit atau memukul teman didekatnya padahal secara tidak sengaja ia hanya bercanda, namun teman tersebut merasa hal tersebut tidak wajar dan merasa terusik, maka ia akan marah/ kesal.Â
Apakah hal tersebut dianggap sebagai suatu perilaku agresif? Ada pula seorang yang mengungkapkan emosi/ kekesalannya dengan langsung melempar atau membanting barang disekitarnya, apakah hal tersebut pula dapat dikatakan sebagai suatu hal yang agresif??
Nah, pada pembahasan artikel kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai agresif dan kekerasan. Kita akan lebih mempelajari apa yang dimaksud dengan agresif itu, serta apa perbedaan antara agresif dengan kekerasan tersebut. Dan apa yang melatarbelakangi terjadinya sifat agresif serta bagaimana cara mengatasi dari perilaku tersebut. Sebelumnya kalian tau nggaksih apa yang dimaksud dengan agresif itu??
Apa Sih Definisi Agresif Itu?
Menurut Buss dan Perry (1992), mereka mendefinisikan agresif sebagai suatu kecenderungan perilaku yang memiliki niat dimana untuk menyakiti orang lain, baik fisik atau psikologis guna mengekspresikan emosi negatif dan mampu mendapatkan tujuan sesuai keinginannya.Â
Sedangkan pengertian lainnya agresif adalah suatu perilaku dimana seorang individu dengan sengaja menyebabkan kerugian baik secara fisik atau psikologis kepada oranglain.Â
Dalam hal ini pula agresif sering kita jumpai dengan bentuk pelaksanaan/ penggunaan hak individu itu sendiri seperti halnya tindak menghina, merendahkan oranglain, mencemooh, dan lain sebagainya juga termasuk dalam hal tersebut.
Jika di ambil contoh seperti seorang teman yang tidak sengaja mencubit atau menggoda temannya dengan maksud bercanda. Namun, teman tersebut merasa tidak suka, tidak nyaman serta terganggu maka ia akan marah dan mengatakan bahwa itu adalah hal yang tidak nyaman baginya.Â
Sementara temannya itu terus mengusiknya. Kemudian secara spontan/ refleks si anak langsung memukul balik temannya dan melempar barang karena ia merasa kesal dan marah maka itulah yang disebut dengan agresif.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa agresif merupakan suatu tindakan yang berasal dari naluri ilmiah dari seorang individu sebagai manifestasi/ realisasi emosi yang negatif. Seperti halnya contoh diatas menyerang oranglain dengan menyakiti, mencelakakan, serta untuk memenuhi hak dirinya sendiri tanpa memikirkan hak oranglain guna untuk mencapai tujuannya.
Lalu, apakah Agresif itu Sama Halnya dengan Kekerasan?
Dikutip dari Damon & Eisenberg (2006) kekerasan merupakan suatu tindakan yang terdiri dari kekuatan fisik yang dapat menyebabkan seseorang yang terkena mengalami rasa sakit.Â
Kemudian organisasi kesehatan dunia juga mendefinisikan kekerasan sebagai suatu hal perbuatan dengan kekuasaan yang disengaja baik dalam bentuk ancaman, terhadap oranglain atau diri sendiri serta ancaman terhadap kelompok yang dapat menyebabkan kemungkinan besar terjadinya cidera, luka, gangguan psikologis hingga kematian.
Nah, dari definisi tersebut diatas kita dapat pula mengetahui bahwa kekerasan pula dapat ditujukan pada diri sendiri contohnya bunuh diri. Kemudian contoh lainnya kekerasan pada oranglain dapat berupa teror dengan benda tajam, memukul, hingga pembunuhan. Banyak pada zaman sekarang ini, kita sering melihat berita kasus pembunuhan yang didasari atas unsur balas dendam, kebencian, penyiksaan dan lain sebagainya.
Merujuk dari pengertian kekerasan tersebut pada dasarnya terdapat fakta menarik. jika dapat dikatakan bahwa agresif dengan kekerasan itu faktanya sama dalam hal definisinya.Â
Namun, pada prinsipnya keduanya berbeda dalam hal bentuk perilaku serta motivasi dalam melakukannya. Jika dibedakan agresif adalah suatu bentuk perilaku yang menyakiti dalam hal psikologis, fisik serta mental.Â
Sedangkan kekerasan adalah suatu perilaku atau usaha dimana dilakukan dengan secara sengaja melukai, menyakiti atau mencederai secara fisik. Secara mudahnya jika kita memahami kekerasan lebih kepada perbuatan secara sengaja menyakiti/ menyerang pada fisik.
Macam-Macam Perilaku Agresif, bagaimanakah itu?
Terdapat beberapa pengelompokkan perilaku agresif menurut Buss (dalam Dayakisni, 2009: 212 pada manusia ada 8 jenis diantaranya :
1. Agresif fisik langsung
Yakni merupakan perilaku agresif yang dilakukan oleh individu/ kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu yang bersangkutan langsung sebagai targetnya dan terjadi kontak fisik secara langsung. Contohnya seperti memukul, mendorong, dan menendang. Nah, jenis ini keduanya saling berhadapan langsung.
2. Agresif fisik pasif langsung
Tipe ini merupakan tindakan agresif yang dilakukan oleh individu/ kelompok dengan cara berhadapan dengan individu yang lainnya. Namun dalam hal ini tidak terjadi kontak fisik secara langsung.
3. Agresif fisik aktif tidak langsung
Yakni tindakan agresif  yang dilakukan oleh seorang individu/ kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu lainnya yang bersangkutan yang menjadi targetnya. Artinya dalam hal ini ada campur tangan oranglain untuk melancarkan agresif tersebut. Contohnya, menyewa tukang pukul, membakar rumah dan lainnya.
4. Agresif fisik pasif tidak langsung
Yakni merupakan sutau tindakan agresif yang dilakukan individu/ kelompok dengan cara tidak berhadapan langsung dengan targetnya dan tidak pula terjadi kontak fisik secara langsung. Kita dapat mengambil contoh seperti sikap tidak peduli, apatis,egosi dan lain sebagainya.
5. Agresif verbal aktif langsung
Yaitu suatu tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu/ kelompok dengan cara berhadapan langsung. Contohnya seperti menghina, memaki-maki, mengolok-olok, mengumpat dan lainnya.
6. Agresif verbal pasif langsung
Yakni suatu tindakan agresif secara verbal yang dilakukan oleh individu/ kelompok lain dengan cara berhadapan dengan individu yang menjadi targetnya namun tidak terjadi kontak verbal secara langsung. Seperti contoh menolak bicara, bungkam dan lain sebagainya.
7. Agresif verbal aktif tidak langsung
Merupakan tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu/ kelompok dengan cara tidak berhadapan langsung dengan individu yang menjadi targetnya. Contohnya seperti menyebar fitnah, mengadu domba, menghina dan lainnya.
8. Agresif verbal pasif tidak langsung
Merupakan suatu tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu/ kelompok lainnya pada targertnya namu dilakukan dengan cara tidak berhadapan serta tidak terjadi kontak verbal secara langsung. Contohnya tidak menggunakan hak suara, tidak memberikan dukungan/ aspirasi yang baik dan lain sebagainya.
Nah, berdasarkan beberapa jenis/ tipe dari tindakan agresif pada manusia banyak jenis dan beragam motifnya. Pada intinya baik tindakan agresif yang dilakuakan secara langsung/ tidak langsung dalam tindakannya tetaplah suatu hal yang dilakukan dengan sengaja melukai baik secara fisik/ secara tidak langsung  akan menimbulkan kerugian.Â
Kemudian dalam hal ini perilaku agresif tidak dapat dihilangkan karena sudah merupakan naluriah manusia memiliki sifat agresif tersebut, namun dalam hal ini dapat dikurangi atau dapat dikatakan dikontrol oleh individu yang merasakannya.
Jika Agresif dapat diatasi, seperti apakah penanganannya?
Pada anak usia dini perilaku agresif dapat diatasi atau diredakan dengan beberapa cara. Hal tersebut dapat kita lakukan baik di sekolah maupun dirumah dengan model atau teknik sebagai berikut.
a. Memahami anak dan memahami pribadi anak
Dalam hal ini pemehaman kita terhadap anak merupakan suatu hal yang dikatakan mutlak, artinya anak yang mengalami agresif harus dikontrol dengan pemahaman dan bantuan.Â
Hal tersebut bisa dilakukan dengan mendengarkan cerita si anak mengenai penyebab yang melatarbelakangi perilaku agresifnya. Selain itu dengan pemahaman ini akan menumbuhkan sifat empati pada anak serta menjadi modal utama kepercayaan anak agar tidak sampai melakukan perilaku agresif .
b. Ciptakan Suasana PAKEM
Pakem merupakan singkatan dari (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Dari pembelajaran tersebut akan terciptanya apabila program pembelajaran yang fleksibel, kelas yang aman dan nyaman, menyenangkan. Nah, dari suasan kelas tersebut akan juga mempengaruhi kondisi/ pemicu terjadinya agresif/ kekerasan dengan adanya hal tersebut.
c. Melakukan Upaya Catharsis
Merupakan upaya melakukan perilaku agresif ke aktivitas/ kegiatan yang positif sehingga dapat merubah anak menjadi ke arah yang lebih baik. Contohnya seperti anak yang mudah memukul barang, menendang, serta mendorong barang/ benda papun disekitarnya.Â
Nah, kita arahkan untuk kegiatan lainnya seperti bermain bola, baket, volly atau lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan tersebut anak akan merasa puas karena emosi/ kekesalannya dapat tersalurkan namun tidak sampai melukai aray menyakiti oranglain hingga membahayakan dirinya sendiri.
d. Menciptakan lingkungan yang nonagresif
Upaya dalam mengurangi perilaku agresif pada anak dapat kita usahakan pula dengan mengurangi timbulnya anak sehingga berperilaku agresif. Kita juga haru membebaskan anak dari lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan perilaku agresif/ rangsangan yang dapat menumbuhkan hal tersebut.Â
Misalnya kita dapat memberikan tontonan edukatif, mengalihkan dengan buku bacaan, serta melakukan pengawasan jika terdapat tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang tidak baik dilihat anak yang takutnya akan ditiru oleh anak.
Mungkin itu sedikit pembahasan artikel kali ini mengenai sifat agresif serta kekerasan. Nah, semoga dengan informasi tersebut dapat menjawab ketidakpahaman/ kesalahpahaman mengenai pengertian ataupun unsur lainnya. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan kata. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat yaa, See You The next Article.....
DAFTAR RUJUKAN
Damon, W.,&Eisenberg, N. (2006). Handbook of child pshychology, 5th  ed: Vol 3. Social Emotional and personality development. In (1998). Handbook of child physchology 5th  ed: Vol 3. Social Emotional and personality development.
Badrun Susnatyo. 2011. "memehami Perilaku Agresif". 189-202:No.3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H