Lama Pras memandang mata Dewi.
''Katakan saja kapan!'' Perintah Pras, sambil kaki kanannya mendorong kerikil batu di depan kakinya.
''Lalu?''
''Kita lihat saja apa kelanjutannya.'' Kembali Pras menegaskan.
Dewi bimbang, tatapan matanya kosong. Telepon digenggamnya berkali-kali bergetar, ada tanda pesan masuk di sana.
''Cepat putuskan, ini sudah pukul tujuh malam!" Pras mengingatkan.
''Kok mrintah terus sih!'' sela Dewi.
Pras menarik mimik wajahnya, mengernyitkan dahi seakan-akan terkejut.
''Siapa? pikir aku tukang printah, ini tentang kejelasan ngerti!'' Sahut Pras.
-
Dua minggu Dewi dan Sam pergi berlibur ke Melbourne. Dua minggu serasa waktu terbang bagaikan angin. Keduanya seperti tak mau berpisah lagi. Kalau perlu tak usah pulang untuk kembali ke alam aktifitas rutin.