Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Tertipu

22 April 2017   14:58 Diperbarui: 23 April 2017   00:00 4499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover cerpen/foto ©DellaAnna

Ingin sekali Tina secepatnya pergi kekantor, agar tenaganya dan isi kepalanya tidak berat kena sumpel emosi Romy.

‘’Ngomong apa lagi dia?’’ pinta Romy.

‘’Romy, stop, keterlaluan kalian!’’

Jam menunjukkan hampir pukul tujuh malam ketika lima orang termasuk diri Tina berkumpul di halaman parkir kantor. Dua kendaraan beriring bersamaan menuju tempat yang mereka tuju, Rotterdam. Salah satu hotel sudah menunggu mereka untuk check-in. Di tengah perjalanan mereka berhenti sejenak untuk mengisi bensin.

‘’Tin, tadi siang aku sengaja lari sebentar dari kantor ke toko untuk cari kaos kaki, siapa yang jalan dengan Romy, pake usap-usap pipi segala. Adikmu si Vera ya,’’ tanya Birgit.

‘’What!’’

‘’Aku lihat Romy sama adikmu Vera lagi keluar dari supermarket, belanja.’’

‘’Hari Selasa aku libur, malah lihat Romy mu di Garden center lagi gotong pot bunga Petunia, besoknya aku tanya bagus banget bunganya, eh kau malah melongo,’’ tambah Carmen.

Terdiam Tina, aneh! Sebab Vera ada di Afrika sama suaminya melakukan tugas sukarelawan sebagai dokter. Juga aneh, di rumah tidak ada bunga Petunia yang Carmen ceritakan. Perut Tina jadi mual dan kepalanya pening. Otaknya cepat mencoba melerai teka teki ini, siapa Vera dan mana bunga Petunia itu? Mengapa Romy tidak pernah cerita soal seperti ini. 

Dengan berani hati, Tina akhirnya membatalkan niatnya untuk tidak meneruskan perjalanan dan ikut maraton.

‘’Sorry teman-teman, aku langsung jadi gak enak badan dengar cerita seperti ini,’’ sahut Tina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun