Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Tertipu

22 April 2017   14:58 Diperbarui: 23 April 2017   00:00 4499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover cerpen/foto ©DellaAnna

Tiba-tiba Tina melihat beberapa guratan panjang di belakang punggung Romy ketika ia sedang berganti kaos. Waktu Tina menyentuhnya, Romy terkejut.

‘’Apaan sih?’’

‘’Kok punggungmu banyak garis-garis panjang, seperti kena cakar.’’

Romy tertawa keras, ‘’ini ulah kado mu, tau!’’ ucapnya.

Rupanya kado ulang tahun, penggaruk punggung yang ia beli untuk Romy di pasar malam Den Haag itu menjadi bumerang. Acap Tina melihat guratan dan bercak darah pada kaos. 

‘’Jangan pakai lagi, nanti tambah parah lukanya! ’’ Tina mengingatkan.

Menyesal Tina memberi Romy kado unik seperti ini, kalau saja ia tahu akan jadi begini maka lebih baik beri dia kado voucher korting masuk grup main sepeda. 

Seperti biasanya, Tina yang lebih dahulu beranjak ke tempat tidur. Ketika merebahkan kepala terasa pelipisnya tergores sesuatu yang tajam. Diamatinya benda kecil yang kini ada di telapak tangan, ternyata giwang perak miliknya sendiri. Malas untuk mengingat kapan hari terakhir Tina mengenakan perhiasan miliknya ini, ia beranjak ke meja rias untuk mencari teman giwang yang lain.

Pikiran Tina melayang ketahun pertama ia bertemu dan berkenalan dengan seorang pemuda pengantar surat-surat pos, yaitu Romy. Perkenalan yang tak lama, kedua orang tua mereka sangat menyetujui hubungan ini. Dan ketika itu Romy memilik ide yang unik, ia memberi pada Tina sebagai pengganti cincin kawin mereka, sepasang giwang perak berbentuk barok daun.

Hemat sekali Tina memakainya, hanya pada acara khusus. Pernah sekali adiknya, Vera, hendak meminjamnya ketika akan menikah. Tetapi Romy menolak dan mengatakan pada Tina jangan sekali-kali benda sakral  dipinjamkan kepada orang lain, ‘’bawa sial’’, begitu ucap Romy. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun