Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Labirin Waktu (4)

4 Maret 2017   21:11 Diperbarui: 4 Maret 2017   21:19 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokpri. DellaAnna

Terlihat hanya beberapa pengunjung saja. Mata Elona menyapu melihat pengunjung restoran.

Pada sebuah meja untuk dua orang terlihat seorang wanita duduk sendiri. Rambutnya keriting warna tembaga gelap sepanjang bahu. Wanita duduk sambil melipat kedua tangannya di atas meja.Pandangannya kosong ke arah luar. Setengah gelas air berwarna seperti teh masih tersisa di atas mejanya. Ada payung kecil dengan pinggir berenda di pinggir kursinya. Sementara di dekat kakinya duduk seekor anjing pudel kecil berwarna tiga, coklat, putih dan oranye. 

Pada pojok sebelah kiri terlihat bar minum. Disana terletak empat kursi bar dengan kaki yang tinggi. Terlihat dua pria duduk sambil bercakap serius sambil menikmati minuman berwarna coklat gelap, seperti cocacola atau bir hitam.

Sesekali pria yang satu mengetuk-ngetuk jari tengah dan telunjuknya pada meja bar, seakan-akan sedang memainkan piano. Sesekali dia melirik melihat Elona di pojok yang lain. 

Eduard datang menghampiri Elona yang lagi menunggu sandwich dan kopi hitamnya, dan memberitahu bahwa sebentar akan datang dua orang polisi yang akan membantu Elona.

Elona menganggukan kepalanya.

‘’Apa nama tempat ini, mm … maksud saya jalan di depan sana?’’ tanya Elona pada Eduard.

''Restoran ini namanya Pectopah dan jalanan di depan sana namanya Cranes,'' ujar Eduard.

Elona mencoba mengingat-ngingat sendiri dimana kira-kiranya jalanan bernama Cranes.

Aroma sandwich hangat dan kopi hitam menyentak lamunannya.

Secuil demi secuil makanan itu masuk ke mulutnya. Elona terperanjat, rasa sandwich demikian enaknya. Belum pernah Elona makan sandwich seenak seperti ini. Malah dia kini membandingkan dengan sandwich dari Mc Donald yang sering dia pesan bersama kolega kantornya. Rasanya malah sangat berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun