Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berseluncur di Atas Sungai Zwart Water (Belanda) yang Beku

26 Januari 2017   20:27 Diperbarui: 26 Januari 2017   20:46 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan sungai Zwart Water yang membeku pada musim dingin/foto ©DellaAnna

Suhu musim dingin yang sangat ekstrim derajat kebekuannya adalah temperatur yang sangat diharapkan oleh banyak pencinta seluncur es (Ice skating) di Belanda.

Tua muda, terkenal atau tidak, atlit atau bukan, semua menyukai aktifitas yang satu ini yaitu berseluncur di atas es. Dalam bahasa Belanda disebut schaatsen (Ice skating). Pada musim panas aktifitas ini dapat dilakukan dalam ruangan khusus. Namun yang paling dicari dan yang paling disenangi adalah berseluncur di udara terbuka pada lokasi air sungai yang membeku. Sambil menikmati pemandangan alam dan menambah pengalaman bagaimana menaklukkan liarnya es alam. 

Oleh karena berseluncur di atas es dalam ruangan dengan es yang alami di alam terbuka yang umumnya berasal dari air danau atau sungai bedanya sangat jauh sekali. Es alami lebih kasar dan lebih menyimpan profil kualitas es yang unik dan misterius, dan untuk dapat menaklukkannya memerlukan teknik seluncur yang memadai.

Anak-anak Sekolah Dasar sedang berlatih olah raga seluncur es/foto ©DellaAnna
Anak-anak Sekolah Dasar sedang berlatih olah raga seluncur es/foto ©DellaAnna
Mereka yang hidup di negara dengan empat musim terbiasa sejak usia dini berkenalan dengan sepatu luncur. Dan umumnya partisipasi pihak sekolah memperkenalkan anak murid dengan olah raga seluncur es ini sangat besar. Banyak sekolah dasar yang menempatkan kurikulum olah raga bermain seluncur es bila musim dingin tiba bagi murid-muridnya. 

Dan pihak swasta yang menyediakan rekreasi seluncur es biasanya banyak dipesan oleh sekolah-sekolah. Seperti foto di atas yang saya jepret ketika anak-anak sekolah dasar menghabiskan 2 jam waktu olah raga untuk berseluncur. Dimulai dengan merayap, memegang kursi atau dolfin, anak-anak ini belajar agar berhasil mengkoordinasikan kaki mereka untuk berseluncur. Olah raga yang menyenangkan.

Pada umumnya masuk bulan Januari setiap tahun di Belanda berlangsung pertandingan seluncur es di Thialf, Heerenveen. Baik untuk acara nasional ataupun internasional. Dan baru-baru ini atlit Belanda; Sven Kramer, Irene Wurst dan Kai Verbij, 3 atlit Belanda yang meraih medali emas untuk European Championship Ice Skating 2017. 

Image atas Kai Verbij (foto TeamNL). Image bawah Sven Kramer dan Irene Wurst (foto schaatsupdate.nl)
Image atas Kai Verbij (foto TeamNL). Image bawah Sven Kramer dan Irene Wurst (foto schaatsupdate.nl)
Minggu ini matahari bersinar sangat cerah di beberapa tempat di Belanda, dan kebetulan mendengar berita bahwa akan diselenggarakan maraton seluncur es alami di alam terbuka dimana  lokasinya yaitu di atas sungai Zwart Water yang telah membeku. Dan kalau jadi, maka even seluncur es yang pertama untuk provinsi Limburg dipembukaan tahun 2017. 

Tetapi sayang, ketika hampir sampai di tempat, di tengah perjalanan saya mendengar lagi berita baru bahwa even maraton seluncur es ditangguhkan. Penyebabnya, karena ketebalan es yang diharapkan tidak tercapai. Dan pihak organisasi tidak mendapat ijin dari instansi terkait oleh karena ketebalan es alami di atas sungai hanya terhenti sampai 8cm. Sedangkan menurut ketentuan harus mencapai 12cm. Ketebalan es ini sangat penting terkait segi keamanan peserta yang akan berseluncur di atasnya. 

Padahal temperatur demikian ekstrim sangat dingin selama hampir 2 minggu terakhir ini. Dan untuk mencapai kualitas ketebalan es yang baik maka suhu harus teratur di bawah sekitar  -5 sampai -10 derajat  (min 5 atau min 10) kalau malam dan kalau siang hari sekitar 0 dan di bawah 0 derajat. Juga pakar es akan mengukur kecepatan angin dan suhu angin. Sebab faktor ini juga memegang peranan yang penting. Di Belanda setiap organisasi yang mengelola even seluncur es yang dilakukan pada sungai dan danau di alam terbuka selalu dipantau dengan ketat.

Pemandangan sungai Zwart Water yang membeku pada musim dingin/foto ©DellaAnna
Pemandangan sungai Zwart Water yang membeku pada musim dingin/foto ©DellaAnna
Foto di atas saya jepret ketika air sungai Zwart Water membeku. Meskipun ketebalan es tidak mencapai 12cm seperti yang ditentukan, tetap saja berdatangan pengunjung pencinta seluncur es untuk sekedar bermain, berlatih atau berpiknik ria bersama teman dan anggota keluarga mereka. Bahkan saya melihat ada beberapa club seluncur es yang sedang berlatih. Suasana memang sangat menyenangkan, beberapa photograph terlihat berkeliaran untuk mengambil sudut gambar yang indah, juga termasuk saya.

Sungai Zwart Water pada musim panas/foto ©DellaAnna
Sungai Zwart Water pada musim panas/foto ©DellaAnna
Sebagai perbandingan maka foto dilain waktu ketika musim panas dari pemandangan sungai Zwart Water saya berikan. Terlihat sejauh mata memandang hanyalah air sungai dengan pemandangan alam lengkap dengan burung-burungnya. Lokasi sungai ini memang dilindungi oleh pemerintah setempat. Jadi terlarang bagi pemburu burung atau kelinci hutan dan pemancing ikan melakukan aktifitas mereka. Untuk pemburu foto yang indah maka tempat ini menjadi salah satu tempat favorit mereka.

Meski maraton seluncur es tidak jadi, saya masih beruntung untuk menjepret beberapa foto sebagai kenangan-kenangan perjalanan. Dari nomor kendaraan yang saya lihat maka pengunjung ternyata juga berdatangan dari negara tetangga seperti Jerman dan Belgia. Termos kopi, teh dan susu coklat panas serta erwten soep (sup yang terbuat dari kacang polong hijau) , serta cemilan ringan, melengkapi pemandangan dan terlihat para pengunjung menikmati pemandangan alam sungai Zwart Water yang beku dengan suka ria.

Berseluncur dengan kereta luncur/foto ©DellaAnna
Berseluncur dengan kereta luncur/foto ©DellaAnna
Opa, oma serta mama siap menggeret mereka dengan kereta luncur (slee, sled)

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Dalam foto di atas terlihat jauh dis ana dua pasang angsa putih dan beberapa jenis burung lain yang masih menjadi penghuni tetap dari sekubang air sungai yang tersisa dan belum membeku. Hewan-hewan ini ditinggalkan oleh teman-temannya yang kini dalam perjalanan menuju arah selatan. Mereka tertinggal, dan terpaksa menetap di Belanda oleh karena mereka sakit dan tak kuat  untuk terbang jauh. Jadilah mereka penghuni sungai Zwart Water.

Anak-anak yang sedang berseluncur tidak boleh mengganggu hewan tersebut, oleh karena undang-undang perlindungan hewan melarangnya. Jadi, ya silahkan main seluncur es dan jangan ganggu mereka. 

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Saya sengaja membidik adegan seluncur es yang lucu-lucu serupa candid camera. Nah, seperti drama adik kakak dalam foto di atas ini, ha ha ha… ngakak deh kalau menyaksikan tingkah mereka. 

‘’ Whaaaa …laper ‘’ (teriak adiknya). ’’Lho, tadi mau ke sini,sekarang ngeyel..ayo bangun!’’ sapa kakaknya. 

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Seorang ibu dengan sabar menggandeng dua anaknya untuk tetap belajar seluncur es. ‘’ Mom.. oh nee .. ben bang mom! ‘’ (ma ..saya takut ma!) teriak salah satu anak. ‘’ Nee, ik hou je vast, hoeft niet bang zijn!’’ ( jangan takut saya pegang kamu). 

Sebagai kenang-kenangan sebelum pulang sekali lagi saya melayani permintaan tiga orang anak lelaki.

“ Mevrouw (ibu), foto-in kita dong!’’ teriak mereka sambil cekikikan. ‘’Oke, cheeeeees’’, jepret. Nah, tertawa mereka karena kesenangan. Mengira saya wartawan foto dari koran telegraaf barangkali. Ha … ha …

Drie jongens op de Zwart Water rivier/foto ©DellaAnna
Drie jongens op de Zwart Water rivier/foto ©DellaAnna
Dalam perjalanan pulang terdengar berita dari radio setempat bahwa maraton akan di selenggarakan minggu depannya.  Ah nee toch!, gak ah lain kisah dan lain arah perjalanan serta lain jepretan foto. Oke, sekian kisah perjalanan saya mengejar maraton seluncur es yang tertunda di alam terbuka di sungai Zwart Water, di Belanda. 

Kisah perjalanan musim dingin tahun 2017 arah provinsi Limburg yang saya dokumentasikan lewat kisah foto dan cerita pendek perjalanan. Saya saksikan sendiri, saya bidik sendiri dan saya jepret sendiri peristiwanya sebagai hasil karya kisah perjalanan pemandangan alam di Belanda. Salam sampai jumpa pada kisah perjalanan selanjutnya dari negeri dingin kincir angin - Belanda. Senang bisa berbagi kisah.(da260117nl)

--

Thanks admin selamat bertugas ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun