Meski maraton seluncur es tidak jadi, saya masih beruntung untuk menjepret beberapa foto sebagai kenangan-kenangan perjalanan. Dari nomor kendaraan yang saya lihat maka pengunjung ternyata juga berdatangan dari negara tetangga seperti Jerman dan Belgia. Termos kopi, teh dan susu coklat panas serta erwten soep (sup yang terbuat dari kacang polong hijau) , serta cemilan ringan, melengkapi pemandangan dan terlihat para pengunjung menikmati pemandangan alam sungai Zwart Water yang beku dengan suka ria.
Anak-anak yang sedang berseluncur tidak boleh mengganggu hewan tersebut, oleh karena undang-undang perlindungan hewan melarangnya. Jadi, ya silahkan main seluncur es dan jangan ganggu mereka.Â
‘’ Whaaaa …laper ‘’ (teriak adiknya). ’’Lho, tadi mau ke sini,sekarang ngeyel..ayo bangun!’’ sapa kakaknya.Â
Sebagai kenang-kenangan sebelum pulang sekali lagi saya melayani permintaan tiga orang anak lelaki.
“ Mevrouw (ibu), foto-in kita dong!’’ teriak mereka sambil cekikikan. ‘’Oke, cheeeeees’’, jepret. Nah, tertawa mereka karena kesenangan. Mengira saya wartawan foto dari koran telegraaf barangkali. Ha … ha …
Kisah perjalanan musim dingin tahun 2017 arah provinsi Limburg yang saya dokumentasikan lewat kisah foto dan cerita pendek perjalanan. Saya saksikan sendiri, saya bidik sendiri dan saya jepret sendiri peristiwanya sebagai hasil karya kisah perjalanan pemandangan alam di Belanda. Salam sampai jumpa pada kisah perjalanan selanjutnya dari negeri dingin kincir angin - Belanda. Senang bisa berbagi kisah.(da260117nl)