Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berseluncur di Atas Sungai Zwart Water (Belanda) yang Beku

26 Januari 2017   20:27 Diperbarui: 26 Januari 2017   20:46 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image atas Kai Verbij (foto TeamNL). Image bawah Sven Kramer dan Irene Wurst (foto schaatsupdate.nl)

Meski maraton seluncur es tidak jadi, saya masih beruntung untuk menjepret beberapa foto sebagai kenangan-kenangan perjalanan. Dari nomor kendaraan yang saya lihat maka pengunjung ternyata juga berdatangan dari negara tetangga seperti Jerman dan Belgia. Termos kopi, teh dan susu coklat panas serta erwten soep (sup yang terbuat dari kacang polong hijau) , serta cemilan ringan, melengkapi pemandangan dan terlihat para pengunjung menikmati pemandangan alam sungai Zwart Water yang beku dengan suka ria.

Berseluncur dengan kereta luncur/foto ©DellaAnna
Berseluncur dengan kereta luncur/foto ©DellaAnna
Opa, oma serta mama siap menggeret mereka dengan kereta luncur (slee, sled)

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Dalam foto di atas terlihat jauh dis ana dua pasang angsa putih dan beberapa jenis burung lain yang masih menjadi penghuni tetap dari sekubang air sungai yang tersisa dan belum membeku. Hewan-hewan ini ditinggalkan oleh teman-temannya yang kini dalam perjalanan menuju arah selatan. Mereka tertinggal, dan terpaksa menetap di Belanda oleh karena mereka sakit dan tak kuat  untuk terbang jauh. Jadilah mereka penghuni sungai Zwart Water.

Anak-anak yang sedang berseluncur tidak boleh mengganggu hewan tersebut, oleh karena undang-undang perlindungan hewan melarangnya. Jadi, ya silahkan main seluncur es dan jangan ganggu mereka. 

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Saya sengaja membidik adegan seluncur es yang lucu-lucu serupa candid camera. Nah, seperti drama adik kakak dalam foto di atas ini, ha ha ha… ngakak deh kalau menyaksikan tingkah mereka. 

‘’ Whaaaa …laper ‘’ (teriak adiknya). ’’Lho, tadi mau ke sini,sekarang ngeyel..ayo bangun!’’ sapa kakaknya. 

foto ©DellaAnna
foto ©DellaAnna
Seorang ibu dengan sabar menggandeng dua anaknya untuk tetap belajar seluncur es. ‘’ Mom.. oh nee .. ben bang mom! ‘’ (ma ..saya takut ma!) teriak salah satu anak. ‘’ Nee, ik hou je vast, hoeft niet bang zijn!’’ ( jangan takut saya pegang kamu). 

Sebagai kenang-kenangan sebelum pulang sekali lagi saya melayani permintaan tiga orang anak lelaki.

“ Mevrouw (ibu), foto-in kita dong!’’ teriak mereka sambil cekikikan. ‘’Oke, cheeeeees’’, jepret. Nah, tertawa mereka karena kesenangan. Mengira saya wartawan foto dari koran telegraaf barangkali. Ha … ha …

Drie jongens op de Zwart Water rivier/foto ©DellaAnna
Drie jongens op de Zwart Water rivier/foto ©DellaAnna
Dalam perjalanan pulang terdengar berita dari radio setempat bahwa maraton akan di selenggarakan minggu depannya.  Ah nee toch!, gak ah lain kisah dan lain arah perjalanan serta lain jepretan foto. Oke, sekian kisah perjalanan saya mengejar maraton seluncur es yang tertunda di alam terbuka di sungai Zwart Water, di Belanda. 

Kisah perjalanan musim dingin tahun 2017 arah provinsi Limburg yang saya dokumentasikan lewat kisah foto dan cerita pendek perjalanan. Saya saksikan sendiri, saya bidik sendiri dan saya jepret sendiri peristiwanya sebagai hasil karya kisah perjalanan pemandangan alam di Belanda. Salam sampai jumpa pada kisah perjalanan selanjutnya dari negeri dingin kincir angin - Belanda. Senang bisa berbagi kisah.(da260117nl)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun