''Lukisan harapan
antrian wajah-wajahÂ
selinap pertanyaan hari esok
sinar mata menyapa
makan apa hari ini?
Di bawah payung,
berlindung
Nantikan gebar kemanusiaan
food bank''
Demikianlah pemandangan setiap hari di Food Bank, tempat harapan bagi mereka yang berada dalam situasi keuangan yang sangat sulit. Tempat menyambung hidup beberapa hari. Tempat yang diusahakan untuk dijauhi karena mencemarkan status.
Di Belanda banyak ‘’Food Bank.’’
Pertanyaan tentunya ‘’kok negara maju seperti Belanda masih juga ada orang miskin yang gak sanggup beli makanan sih?’’
Negara maju, belum tentu kebutuhan hidup merata. Negara maju, belum tentu rakyatnya hidup makmur seluruhnya dan bebas dari utang dan aneka problematik kehidupan pribadi. Inilah kenyataan itu.
Tidak setiap individu memiliki pendapatan yang sama setiap bulan, minggu atau hari. Besar kecil pendapatan tergantung dari macam pekerjaan, dan macam pekerjaan juga ditentukan lagi oleh rendah dan tingginya pendidikan. Di Belanda, hampir seluruh pencari pekerjaan menggunakan jasa bursa tenaga kerja. Dan bursa tenaga kerja bekerja sama dengan Walikota setempat dan sebaliknya.
Dan lagi-lagi pertanyaan kita, ‘’apa urusannya Walikota dengan bursa tenaga kerja dan sebaliknya?’’Â
Jawabannya adalah, di Belanda, bagi mereka yang mengganggur karena kehilangan pekerjaan dapat mengajukan permohonan untuk mendapat bantuan keuangan dari Walikota untuk sementara waktu sampai yang bersangkutan mendapat pekerjaan kembali. Situasi ini disebut WW (Werkloosheid Wet). Besar kecil subsidi dan jangka waktu ditentukan oleh Walikota degan memperhatikan situasi pemohon WW.
Apa itu food bank, apakah melulu soal makanan?
Food bank adalah satu instansi yang mengelola pembagian paket makanan yang ditujukan bagi orang atau keluarga yang karena faktor tertentu situasi keuangannya tidak memungkinkan untuk membeli makanan. Faktor penyebabnya banyak seperti; kehilangan pekerjaan, dan income yang rendah.
Donasi bisa nominal uang dan bisa natura
Jenis makanan yang ada di dalam paket setiap waktu dapat berubah sesuai dengan donasi para donatur dan budget food bank.Siapa saja boleh menjadi donatur dan terbuka opsi bahwa donasi bukan hanya dalam bentuk nominal uang tetapi juga natura seperti makanan baik yang sudah jadi siap makan atau mentah.
Organisasi food bank juga mencari donasi pada supermarket untuk ikut ambil bagian dalam aksi ini. Mereka memberikan produk yang mereka jual untuk juga dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan menerima paket makanan dari food bank. Banyak supermarket besar di Belanda ikut serta menjadi donatur mendukung food bank untuk aksi kemanusiaan ini.
Kriteria dan cara menjadi anggota penerima paket dari food bank
Seperti telah saya uraikan di atas faktor mengapa seseorang bisa berada dalam situasi sangat kritis keuangannya hingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan. Orang tersebut selain melakukan kontak dengan instansi khusus yang menangani situasinya juga kontak dengan Walikota dimana ia berada dalam status Werkloosheid Wet (WW) dan Bijstand. Instansi food bank akan meneliti apakah orang tersebut berhak menerima bantuan paket makanan.Â
Dari data update tahun 2015 yang saya baca, maka untuk masuk kriteria seseorang mendapat bantuan paket makanan dari food bank adalah; setiap orang berbeda sesuai dengan kondisi dirinya; single, kawin dan punya anak;
Perorang dengan pendapatan 180euro, netto per bulan setelah dipotong pengeluaran kebutuhan tetap seperti bayar listrik, gas, air, sewa rumah, dan asuransi kesehatan maka sisanya adalah sekitar 70euro. Nah, sisa 70euro ini tidak mencukupi untuk membelanjakan makanan. Maka food bank adalah satu opsi tempat untuk mendapat pertolongan dalam soal kebutuhan hari-hari, yaitu makanan.
Kawin tanpa anak, pendapatan per bulan 250euro, netto.Berhak dapat bantuan food bank.
>Â Single parent + 1 anak, pendapatan per bulan 250euro, netto. Berhak dapat bantuan.
> Kawin + 1 anak, pendapatan per bulan 320euro, netto. Bisa dapat bantuan.
Demikian seterusnya menurut tabel, sesuai dengan kondisi mereka dan juga sesuai dengan jumlah pendapatan netto mereka perbulan setelah dipotong pengeluaran rutin yang tidak bisa di dihindarkan.
Isi paket makanan apakah sama untuk setiap orang?
Isi jenis makanan dalam paket yang food bank berikan semuanya sama, kecuali yang bersangkutan menyatakan sendiri untuk karyawan bahwa jenis makanan tertentu tidak ia sukai. Maka makanan ini akan tidak diberikan. Jadi bisa terjadi, seseorang yang tidak suka makan kentang dalam menu utama sehari-hari harus mau  tidak mau memasak kentang disamping nasi dalam menu makanannya.
Atau, bisa terjadi mereka di luar gedung food bank saling bertukar isi paket. Dan ini memang jalan yang paling terbaik oleh karena setiap insan berusaha juga membantu orang lain dalam situasi yang sama untuk tetap bisa makan guna menyambung kehidupan. Sisi lain segi kemanusiaan di luar gedung. Saat-saat yang penuh emosional untuk melihatnya.Â
Sejak krisis ekonomi yang menerjang Eropa tahun-tahun yang silam, maka imbasnya memang masih belum 100% hilang. Meskipun pemerintah Belanda berusaha melalui kabinetnya untuk memecahkan persoalan kemanusiaan warga negaranya, sampai saat ini belum seluruhnya berhasil mengurangi pertumbuhan food bank yang demikian subur.
Dua tahun terakhir ini, pertumbuhan food bank sudah seperti jamur. Permasalahan bukan hanya datang dari warga negara Belanda rendah pendapatan, tetapi juga akibat drama epidemi asylum sejak pecahnya perang di Lybia dan Syria dan pertikaian Timur Tengah. Permasalahan asylum yang ditolak suakanya belum seluruhnya 100% selesai. Untuk kembali ke negerinya mereka sudah tak bisa lagi oleh karena negeri asalnya tidak lagi mau menerima mereka, dan tinggallah mereka secara ilegal di negara asing. Tak punya rumah, tak boleh bekerja, tak punya pendapatan pasti, tak bisa pulang ke negerinya. Inilah problematik itu dimana pertumbuhan food bank demikian pesat.
Menyapa, bagaimana Indonesia? Apakah memungkinkan gerakan food bank ini? Adakah anda tergerak hati nuraninya untuk sekedar berbagi guna meringankan beban kemiskinan sesama. Mengusap derita sesama memang  mengetuk hati kita yang paling sensitif sebagai manusia. Entahlah,  apakah kita kuat untuk menghadapinya. Sekali lagi saya mengetuk … tok … tok. Senang bisa berbagi pemikiran.
Admin, thanks ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H