Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Info Seks: Masturbasi Pakai Mentega

5 Maret 2016   20:28 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 3434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="images; www.sobatask.net, www.health.detik.com"][/caption]''Papa, mentega ini bisa pake untuk masturbasi ya?''

Glek, gubraaak! Semua kuping dan wajah yang mendengar merah seperti kepiting rebus, semua mata yang melihat melotot sampai mau keluar dan semua mulut menganga terbuka.

Ucapan di atas diucapkan oleh bocah lelaki usia belum lagi 9 tahun (kira-kira) kepada ayahnya, ketika ia memegang produk mentega. Terjadi pada salah satu supermarket Lidl di Belanda. Yang menyaksikan bukan hanya kami yang sedang berbelanja, namun disaksikan pula oleh keluarga dari bocah tersebut, ada ayah, ibu, kakak perempuan yang kira-kira usia 12 tahun, adik yang masih sekira 5 tahun dan oma serta dua orang sanak famili. So, inilah tragedi belanja dihari sabtu akhir pekan. Siapa menyangka ucapan ini keluar dari mulut seorang bocah yang masih ingusan?

Saya sekarang bertanya pada anda pembaca, apa yang anda pikirkan dengan ucapan bocah di atas?

Kita semua boleh berargumentasi macam-macam untuk peristiwa ini, dari yang positif sampai yang negatif bahkan sampai mencaci secara bergumam. Sama seperti reaksi masyarakat Indonesia ketika kasus murid sekolah lanjutan pertama melakukan aksi mesum di sebuah hotel, dan menyebar bebas di kanal youtube, efbe dan jejaring media sosial lainnya seperti blog pribadi dan sebagainya. Pembicaraan tak habis-habisnya sampai detik hari ini. Ramai-ramai dunia anak-anak kena hantam tanpa sedikitpun perlindungan untuk mereka. Semua berlomba mencari keuntungan dan tendensius negatif menghadapi tingkah remaja Indonesia menyoal ''seks.''

Kalau kita buka youtube, klik kata kunci ''mesum, bocah mesum, seks anak sekolah.'' Jangan heran, karena daftar yang muncul akan panjang. Tinggal pilih saja untuk melampiaskan rasa ingin tahu seperti apa videonya. Tetapi saya peringatkan video-video itu semua tidak ada nilainya. Hanya memancing pemirsa youtube untuk meraih rating.

Gambaran dua dunia berbeda, modern dan agamis yang kental dengan kultur adat istiadat

Kita selalu memiliki pemikiran secara copy bahwa kultur kehidupan masyarakat modern di negara yang sudah maju itu selalu rusak dan tidak bermoral. Karena kita memahami dengan juga copy bahwa kehidupan orang-orang barat itu minim moral dari etiket sopan santun. Bebas seks dan dini hidup mandiri tanpa tanggung jawab.

Dan di negara maju memiliki opini (bukan copy), bahwa masyarakat negara belum berkembang, masih berkembang itu masih naif (sederhana). Oleh karena faktor agama dan kaitannya dengan kultur adat istiadat sangat kental mempengaruhi cara kehidupan mereka baik tingkah laku dan juga kata-kata dalam komunikasi.

Nah, ternyata dari dua gambaran di atas yang saya coba paparkan kepada pembaca. Pemahaman generasi muda pada negara belum maju dan sedang berkembang dengan negara maju, ternyata memiliki satu pakaian yang sama namun warnanya berbeda.

Untuk negara belum berkembang dan sedang berkembang pehamanan tentang ''apa itu seks serta pendidikannya'' dengan negara maju terletak pada komunikasi penyampaian yang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor individuil dan pengaruh lingkungan.

Kesimpulannya, ucapan bocah usia 9 tahun pada supermarket Lidl di Belanda dengan tingkah mesum bocah murid es em pe di Indonesia, bisa dilihat pada konteks komunikasi. Bocah usia 9 tahun itu terbuka, polos menyampaikan bahwa mentega bisa ayahnya gunakan sebagai pelicin saat masturbasi. Sedangkan bocah murid es em pe di Indonesia santun di rumah, taat beribadah, berhati-hati dalam kata-kata tetapi lebih memilih terjun lapangan agar bisa mengetahui apa itu seks dengan norma asusila.

Orang tua bocah 9 tahun di supermarket Lidl memberikan pendidikan seks bagi anak-anaknya secara terbuka dengan cara mereka yang unik, polos dan bebas dalam mengemukakan opini. Sedangkan orang tua bocah Indonesia lebih memilih ''tutup mulut'' pada cara asuh untuk anak-anaknya terkait soal seks. Demikianpun pihak sekolah sebagai instansi yang mempunyai kewenangan resmi membimbing anak didik.

Informasi tentang seks pada anak-anak sekolah tingkat dasar

Saya perhatikan di negara dimana kini saya berdomisili juga pada perkembangan pendidikan anak-anak saya. Bahwa informasi mengenai seks secara sederhana sudah dimulai ketika grup 7 (sekolah dasar). Kemudian berlanjut pada grup 8. Pendidikan ini sudah ada dalam paket yang diberikan oleh pemerintah lewat departemen pendidikan kepada seluruh sekolah dasar di Belanda. Tidak jadi soal apakah sekolah dasar itu khusus untuk muslim atau katholik atau umum.

Pihak sekolah tidak boleh mengindahkan paket ini, mereka harus memberikan kepada anak muridnya. Juga sekolah bekerja sama dengan GGD (Gemeentelijke Gezondheidsdienst) karena di dalam paket GGD tercakup; kesehatan untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, juga tips sehat dan aman bila akan berlibur ke negara dengan faktor resiko kesehatan, infeksi dan TBC, sehat dalam pertumbuhan, kosumsi sehat untuk kaum remaja, dan informasi soal seks.

Mengapa harus dimulai ketika grup 7 dan 8?

Karena pada masa ini anak mengalami masa pertumbuhan baik hormonal dan juga anatomi. Pertanyaan sekitar;

mengapa bulu halus pada ketiak dan kemaluan mulai bertumbuh,
mengapa pada anak lelaki usia 9 dan 10 tahun mulai terjadi ereksi,
mengapa anak wanita mengalami perubahan pada buah dadanya,
mengapa anak wanita nantinya akibat hormonal akan mengalami siklus haid,
mengapa anak lelaki ketika waktunya tiba-tiba saja mendapat mimpi basah,

Informasi akan berlanjut lagi dengan bertahap;

mengapa anak terlarang memperlihatkan kelaminnya kepada orang lain, baik itu kakak atau adiknya atau orang yang tidak dikenal. Baik itu lewat webcam atau foto pada even kolam renang, internet atau hape,
seks itu untuk siapa saja?,
apa akibatnya seks bebas?,
mengapa anak-anak terlarang melakukan hubungan seks?,
penyakit kelamin apa saja yang akan fatal menimpa anak bila melakukan seks bebas?
bila terjadi sesuatu perubahan yang ekstrim pada kelamin anak, pada siapakah mereka harus mencari pertolongan?,
dan masih banyak uraian informasi yang berguna.

Apa itu condom dan pil, kapan harus memakainya?

Nah, ketika anak bertumbuh menjadi remaja dan mereka melangkah kejenjang sekolah tingkat pertama, mereka ini sudah berbekal informasi basis tentang seks. Pada sekolah tingkat selanjutnya maka informasi tentangs seks ini akan berkembang lagi karena terkait dengan mata pelajaran biologi. Sudah tentu mereka akan dibimbing untuk melihat video pendidikan tentang bagaimana hubungan seks dan akibatnya, serta faktor kesehatan lainnya seperti penyakit PMS, AIDS/HIV dan kanker mulut rahim. 

Diterangkan juga bagaimana melindungi diri ketika melakukan seks dengan memakai condom atau pil. Mengapa harus menggunakan condom dan pil. Dimana saja condom dan pil sebagai dua alat dari sekian alat pelindung seks dan pencegah kehamilan bisa didapat.

Ketika video pendidikan tentang seks ini diputar, tidak ada satu anak yang terperangah dan tertawa apalagi menangis dan menolak untuk melihat. Semua duduk tertib menonton video itu sampai selesai. Setelah selesai maka tugas berikutnya adalah membuat paperwork (laporan tertulis secara singkat), tugas ini diberikan per grup yang terdiri dari 4 - 5 siswa. Dengan tugas ini guru dapat melihat sampai dimana pemahaman anak tentang informasi seks ini. Setiap siswa bebas mengemukakan pemikirannya sesuai dengan nalar pendapatnya. Faktor lingkungan cara asuh dikeluarganya akan mempengaruhi bagaimana anak beropini.

Usaha Pemerintah cegah penyakit PMS, AIDS/HIV, serta hamil luar nikah

Untuk menekan penyakit kelamin dan juga berkembangnya AIDS dan HIV serta mencegah kehamilan luar nikah dan abortus, maka pemerintah lewat departemen kesehatan menyediakan mesin otomat untuk condom. Kotak ini disediakan pada beberapa titik tempat yang strategis.

Sedangkan bagi remaja wanita, mereka harus melindungi diri dengan mendatangi dokter pribadinya (orang tua tidak perlu ikut tentunya), dan mengemukakan pada dokter permasalahannya. Dokter akan memeriksa kesehatannya terlebih dahulu dan memberi resep kepadanya untuk menebus pil anti hamil pada apotik terdekat. Juga dokter akan membantu menerangkan bagaimana membaca siklus pemakaian pil anti hamil.

Negara maju banyak juga remaja melakukan seks bebas

Bukan tidak berarti di negara maju anak remaja tidak pernah melakukan seks bebas diluar pernikahan. Dari banyak referensi informasi dan perhatian saya sendiri, banyak remaja usia dini sekitar 15 tahun sudah melakuan seks dengan pacarnya. Namun mereka melakukan dengan melindungi diri memakai condom dan pil. Bila mereka teledor untuk menggunakan alat pelindung ini, maka ancaman penyakit kelamin ''PMS.''

Bagaimana dengan Indonesia, apakah anak-anak bawah usia itu melakukan seks bebas dengan aman? Inilah keresahan kita sebagai pihak orang tua.

Saya tulis, keresahan kita sebagai orang tua, oleh karena untuk membeli pil atau condom masih harus melalui birokrasi sopan santun. Mau beli condom dan pil ke apotik harus menunjukkan KTP. Tanpa ini maka produk ini tidak akan dilepaskan. Kita masih beranggapan bahwa menunjukkan KTP adalah salah satu filter untuk mencegah kebebasan.

Terjungkal kemajuan teknologi karena mendewakan era modern

Inilah buah simalakama itu, tidak mengikuti kemajuan teknologi dapat stempel primitif, mengikuti malah seperti kuda lepas kandang. Lari seperti kuda liar tanpa menoleh kebelakang. 

Kemajuan teknologi yang ramai-ramai kita adopsi sebagai cap modern, ternyata menghancurkan diri kita sendiri. Kita harus akui, bahwa kita teledor dengan kecanggihan ini. Teknologinya sendiri tidak salah, tetapi kita yang salah. Karena kita tidak siap membekali diri menghadapi perubahan pesat ini. Kita jatuh bangun dan sepertinya kita kesasar keruang yang gelap tanpa pintu.

Mungkin pemerintah Indonesia akan melangkah kearah ini; tutup kanal youtube, media sosial FB dengan maksud menekan meningkatnya anak-anak muda usia melakukan seks bebas. Tetapi, marilah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita konsekwen dengan langkah ini sementara kita tidak membekali anak-anak kita dalam masa perkembangan mereka dengan informasi yang lengkap. Percuma!

Orang tua dan pihak sekolah sudah saatnya lakukan komunikasi berimbang soal seks

Terus terang ya, saya prihatin melihat orang tua Indonesia di tanah air yang tidak bersedia berkomunikasi dengan anak mereka yang sedang berkembang terkait info seks. Banyak faktor mengapa komunikasi macet;

a. orang tua tidak mau kehilangan ego sebagai orang tua
b. agama dan kultur,
c. khawatir anak akan mempratekkannya,
d. takut kena stempel sebagai orang tua bebas,
e. takut kehilangan status pada lingkungan,
f. informasi tentang seks hanya berlaku bagi manusia dewasa dan orang yang menikah,
g. informasi seks bukan untuk anak sekolah tingkat dasar, pertama dan lanjutan,
h. departemen pendidikan; bentur soal budget, kurangnya tenaga akhli soal ini,
i. para guru akan menyerahkan hal ini kepada pihak sekolah sebagai yang ''bukan'' tugasnya,
j. para guru khawatir anak-anak kurang respek kepada gurunya.

Inilah batu sandungan itu. Ternyata masalahnya sangat krusial.
Jadi, mari kita buka hari baru kita dalam keluarga sendiri demikian pihak sekolah dengan sebuah pertanyaan; ''apakah seks itu?''

Seks bukan hanya bekerjanya alat kelamin untuk melampiaskan rasa nikmat dan puas, tetapi seks adalah alat penting untuk populasi dalam produksi. Manusia, hewan dan tanaman perlu berkembang untuk memenuhi isi bumi ini. Setiap ciptaan Tuhan tercipta sesuai dengan kodratnya. Seks itu bukan haram atau najis atau jorok atau hal yang negatif atau tabu untuk dibicarakan. Seks itu sesuatu yang Tuhan berikan sebagai karunia. Bila kita menghormati tingkah laku seks, maka seks itu sendiri kita tempatkan pada skala yang mulia, karena dia pemberian Tuhan kita. Seks bukan ciptaaan iblis, namun iblis memanipulasi sucinya seks. Semoga bermanfaat untuk kita semua. (da050316nl)

--

Selamat menikmati akhir pekan

--2016©DellaAnna--

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun