Inilah buah simalakama itu, tidak mengikuti kemajuan teknologi dapat stempel primitif, mengikuti malah seperti kuda lepas kandang. Lari seperti kuda liar tanpa menoleh kebelakang.Â
Kemajuan teknologi yang ramai-ramai kita adopsi sebagai cap modern, ternyata menghancurkan diri kita sendiri. Kita harus akui, bahwa kita teledor dengan kecanggihan ini. Teknologinya sendiri tidak salah, tetapi kita yang salah. Karena kita tidak siap membekali diri menghadapi perubahan pesat ini. Kita jatuh bangun dan sepertinya kita kesasar keruang yang gelap tanpa pintu.
Mungkin pemerintah Indonesia akan melangkah kearah ini; tutup kanal youtube, media sosial FB dengan maksud menekan meningkatnya anak-anak muda usia melakukan seks bebas. Tetapi, marilah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita konsekwen dengan langkah ini sementara kita tidak membekali anak-anak kita dalam masa perkembangan mereka dengan informasi yang lengkap. Percuma!
Orang tua dan pihak sekolah sudah saatnya lakukan komunikasi berimbang soal seks
Terus terang ya, saya prihatin melihat orang tua Indonesia di tanah air yang tidak bersedia berkomunikasi dengan anak mereka yang sedang berkembang terkait info seks. Banyak faktor mengapa komunikasi macet;
a. orang tua tidak mau kehilangan ego sebagai orang tua
b. agama dan kultur,
c. khawatir anak akan mempratekkannya,
d. takut kena stempel sebagai orang tua bebas,
e. takut kehilangan status pada lingkungan,
f. informasi tentang seks hanya berlaku bagi manusia dewasa dan orang yang menikah,
g. informasi seks bukan untuk anak sekolah tingkat dasar, pertama dan lanjutan,
h. departemen pendidikan; bentur soal budget, kurangnya tenaga akhli soal ini,
i. para guru akan menyerahkan hal ini kepada pihak sekolah sebagai yang ''bukan'' tugasnya,
j. para guru khawatir anak-anak kurang respek kepada gurunya.
Inilah batu sandungan itu. Ternyata masalahnya sangat krusial.
Jadi, mari kita buka hari baru kita dalam keluarga sendiri demikian pihak sekolah dengan sebuah pertanyaan; ''apakah seks itu?''
Seks bukan hanya bekerjanya alat kelamin untuk melampiaskan rasa nikmat dan puas, tetapi seks adalah alat penting untuk populasi dalam produksi. Manusia, hewan dan tanaman perlu berkembang untuk memenuhi isi bumi ini. Setiap ciptaan Tuhan tercipta sesuai dengan kodratnya. Seks itu bukan haram atau najis atau jorok atau hal yang negatif atau tabu untuk dibicarakan. Seks itu sesuatu yang Tuhan berikan sebagai karunia. Bila kita menghormati tingkah laku seks, maka seks itu sendiri kita tempatkan pada skala yang mulia, karena dia pemberian Tuhan kita. Seks bukan ciptaaan iblis, namun iblis memanipulasi sucinya seks. Semoga bermanfaat untuk kita semua. (da050316nl)
--
Selamat menikmati akhir pekan
--2016©DellaAnna--