Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sudah Tua, Kering dan Jamuran, Masih Juga Menggoda

29 November 2014   23:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan foto yang ketiga adalah skeleton/kerangka dari salah satu kelopak bunga Hydrangea. Khusus untuk bunga yang terakhir ini adalah yang terbanyak dipakai sebagai hiasan bunga kering. Baik dia dibiarkan dalam bentuk utuh atau kena proses seperti disemprot warna bling-bling atau warna tertentu yang kemudian dibuatkan pigura untuk akhirnya dijadikan hiasan tembok pada dinding ruangan.

Tips saya untuk kamu yang punya hobi fotographi, kalau kamu mau sampai dapat tekstur dari bunga-bunga yang kering, maka kamu bisa menggunakan teknik macro dari kamera kamu.  Kamu tidak usah resah untuk macro harus pegang patokkan apa hingga suatu foto dikatakan macro. Ratio macro yang sebenarnya adalah 1:1.  Ketiga foto-foto diatas, saya tidak gunakan sampai ratio macro 1:1.  Tetapi masih masuk hitungan macro. Maksudnya adalah, karena saya masih ingin menyimpan keseluruhan kisah sebuah objek. Pada macro ratio1:1 maka focus hanya tertuju sekian persen dari objek dan tampilan lainnya akan diperlihatkan sebagai blur/berbayang. Jadi tidak semua objek harus totaly macro, bagaimanapun kita harus ingat akan kisah sebuah objek sebagai bagian estetika fotographi.

Kalau kamu pemegang kamera saku, maka setting saja untuk mode macro/close up. Kamu pemegang kamera dslr, maka dibutuhkan lensa khusus untuk macro atau filter macro. Jaman canggih saat ini berkeliaran filter macro yang murah meriah di pasaran bebas dari berbagai merk. Saya termasuk salah satu pengguna filter macro. Sebab saya orangnya tidak mau repot dengan boyongan macam-macam lensa, disamping riskan untuk keamanan lensa itu sendiri juga memberatkan isi tas punggung saya. Oleh karena itu, saya memilih segi praktis yaitu filter dan tripod lipat. Kemana saja saya berpergian maka kamera plus lensa standard Kitt plus filter-filternya, plus tripod dan baterai cadangan selalu siap sedia dan ikut serta. Mengabadikan sebuah moment adalah hobi saya, entah itu untuk kuliner, candid camera, festival  dan lain-lain peristiwa.

Saya termasuk orang yang paling tidak suka menggunakan flash/flits lampu. Alam ini sudah menyediakan cahaya natur yang sangat fantastis dan berharga, mengapa saya sia-siakan? Tidak semua objek foto harus pakai flash. Semua berpulang kepada kreativitas dan imaginasi fotographernya.

Tips saya yang paling tidak suka menggunakan Flash, agar gambar/foto terlihat hidup dengan cahaya secukupnya ;

> Sering-seringlah bermain dengan WB/White Balance. WB menyediakan banyak pilihan disesuaikan dengan keadaan sekitar objek.

Nah, saya mau berbagi untuk kamu, lagi-lagi jangan kamu terpenjara dengan apa yang WB sediakan. Seperti salah satu contoh WB-Cloudy . Dalam praktek ternyata WB ini justru menyulap foto menjadi lebih hidup sesuai dengan keinginan kita. Apapun yang kamu pilih untuk WB maka kamu  masih diberikan kesempatan untuk memainkan toningnya. So kreativitas berpulang lagi pada diri kamu bukan?

> Perhatikan sinar matahari yang jatuh pada objek. Saya acap menggunakan cahaya gratis ini dengan sebaik-baiknya.

> ISO dan Exposure.

Bila kamu menyukai hobi fotographi, maka otomatis kamu harus mempelajari hal-hal ringan untuk mendukung kamu mengenali kamera kamu sendiri. Jangan sampai punya kamera hanya untuk show kesana kemari, tetapi tidak pernah memahami kemampuan apa saja yang kamera kamu sediakan. Percuma kan. Jangan sampai kamu memiliki kamera tetapi langkah kamu hanya terhenti pada Auto. Wah gak seru dong! Ntar kamu kena stempel kamera -Auto. (da291114nl).

-- Selamat menikmati hari akhir pekan--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun