Mohon tunggu...
Cuzzy Fitriyani
Cuzzy Fitriyani Mohon Tunggu... lainnya -

wanita sangat biasa ^_^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[PDKT] Cinta Pandangan Pertama

5 April 2015   00:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:32 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14281666531728600932

NO. 28 Cuzzy Fitriyani

Aku masih ingat ketika pertama kali melihatnya dalam sebuah bus, ia memakai kaos merah dan celana jeans biru. Dia begitu cantik. Yah, itu adalah pertama kalinya aku merasa begitu tertarik pada seorang gadis. Tak dapat ku lukiskan, wajahnya begitu imut membuat perhatianku sontak tertuju padanya.

Hari berikutnya, ketika aku memasuki kelas disekolah, aku melihat dia duduk di bangku ketiga, barisan tengah. Aku terkejut melihat dia di ruang kelasku. Ternyata dia murid baru di sekolahku. Aku menatapnya, dia duduk sendirian sambil matanya tak lepas dari buku ditangannya. Saat aku melihatnya, tanpa sengaja mataku dan matanya beradu pandang, ah aku jadi gugup. Tiba-tiba terasa ada sebuah dorongan yang memaksaku agar pergi dan berbicara dengannya. Tapi, aku menahan diri melakukannya. Aku menunggu pak Guru saja. Ya, menunggu pak Guru memintanya memperkenalkan diri. Perkenalan singkat darinya di depan kelas, dan aku baru tahu namanya adalah Putri.

Beberapa hari kemudian, kami diberi tugas kelompok, dan untungnya kami berada pada kelompok yang sama. Dari situ, aku mulai berani menyapanya. Awalnya terdengar sangat lucu, aku ingin mendengar suaranya lagi dan lagi.

Suatu hari setelah kelas usai, ketika aku hendak menuju terminal bus, aku mendengar suara memanggilku.

"Fahmi, bolehkah aku minta no hpmu? Agar aku bisa menelpon atau kirim sms ke kamu. Aku takut nanti ada yang kurang aku pahami tentang PR yang tadi diberikan oleh pak Guru."

Aku tertegun sejenak, melihat mata yang indah yang dimiliki oleh gadis cantik itu. Tanpa menunggu lama, aku coba mengumpulkan keberanian untuk menjawabnya.
"Benar nih minta no hpku? 081***4547."

Dia tersenyum. Aih, manis sekali. Tangannya pelan dilambaikan ke arahku sebelum kakinya melangkah menjauh.

****

Aku menunggu dia mengirim sms, tapi tak satupun sms yang aku terima darinya. Hari berikutnya, sepulang sekolah, aku menerima sms. Hatiku bersorak. Sms dari Putri, seorang yang membuatku galau siang malam. Kami mulai mengobrol lewat pesan singkat itu. Dan, dari situlah pertemanan pun makin dekat.

Teman-teman di sekolah mulai bergosip ria tentang kami. Aku dan Putri menyadari hal itu, tapi kami cuek bebek dengan semua. Kadang bersikap cuek adalah sebuah pilihan.

Tanpa terasa, pertemanan kami hampir satu tahun. Aku sudah tak tahan, sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengatakan isi hatiku padanya. Aku sangat gugup. Ada rasa takut juga yang menghinggapi. Karena aku tidak ingin kehilangan sahabat sepertinya. Tapi, aku tetap memutuskan mengungkapkan perasaanku.

Aku pun mengirim pesan lewat sms padanya,"Putri, dari hari pertama aku melihatmu, sebenarnya aku tidak bisa mengalihkanmu dari pikiranku. Berbicara denganmu membuatku nyaman dan senang. Aku merasa saat bersama denganmu, semua menjadi terasa lengkap. Aku mencintaimu, Put.. Maukah kamu menjadi milikku selamanya?"

Setelah mengirim sms, detak jantungku menjadi tak beraturan. Dag dig dug tak karuan. Tak lama berselang, hpku bergetar. "Sms masuk", jeritku dalam hati. Secepat kilat ku buka sms yang ternyata dari sang pujaan. "Fahmi, aku juga mencintaimu. Telah lama aku menunggu kata-kata ini darimu. Hari ini aku bahagia banget... !!"

****

8 tahun berlalu. Hari ini hari yang sangat penting dalam kehidupan kami berdua. Hari ini adalah hari pernikahan kami. Setelah sekian lama kami bersama-sama mempertahankan komitmen. Walaupun kami pernah menghadapi sejumlah masalah dalam dalam mengarungi hubungan, tapi semuanya dapat terlewati.

Putri nampak cantik dan anggun mengenakan gaun pengantin yang sengaja aku pilihkan untuknya. Dia tersenyum ketika aku memasuki ruangan, senyumnya makin membuat jantungku berdebar kencang.

[caption id="attachment_359143" align="aligncenter" width="350" caption="(coupondesh.com)"][/caption]

Setelah akad telah terucap, aku memeluknya erat-erat dan mencium keningnya. Pelan tapi terdengar jelas ditelingaku, dia berbisik," Hari ini adalah hari yang telah lama aku nanti. Aku merasa, akulah gadis paling beruntung karena bisa memilikimu dalam hidupku. Kamu membuatku merasa lengkap."

****

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community/

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana komunity/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun