Mohon tunggu...
Mohamad Baihaqi
Mohamad Baihaqi Mohon Tunggu... -

menulis itu berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Berencana, Generasi Sejahtera

2 November 2015   13:47 Diperbarui: 2 November 2015   13:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana paparan seorang duta BKKBN NTB, Ria Hikma, menjelaskan dengan sederhana bagaimana kondisi pemuda saat ini tengah dilanda penyakit konsumtif. Ia mencontohkan, tak sedikit generasi muda menggunkan ponsel dengan jumlah berlipat. Lewat ponsel tersbut, pemuda mengakses media sosial seperti facebook dan twitter.

Dalam praktiknya, pemuda kerap menggunakan tekhnologi bukan pada tempatnya. Sebagaimana hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2013 mencatat secara global pengguna internet mencapai 699 juta orang di dunia.

Sedangkan pengguna facebook per hari asal Indonesia mencapai angka 33 juta orang. Pengguna yang mengakses jejaring sosial ini via mobile setiap harinya mencapai angka 28 juta. Pelanggan aktif bulanan via situs web mencapai 65 juta. Pengguna yang secara aktif membuka facebook via mobile tercatat sebanyak 55 juta orang. Sedangkan pengguna aktif bulanan melebihi total keseluruhan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012.

Artinya generasi virtual tumbuh di Indonesia kurang lebih sebanyak 63 juta orang. Pada akhirnya generasi muda menjadi generasi konsumtif yang kering produktivitas. Derasnya arus informasi masuk sebagaimana hasil survei di atas penggunaanya didominasi oleh remaja. Tekhnologi dengan beragam fasilitasnya hadir seperti candu yang membawa generasi muda berpikir instan.

Tantangan dan permasalahan nyata generasi muda tak terlepas dari tawaran-tawaran menarik yang tersedia di dunia virtual, tapi tak digunakan secara positif. Dari itulah, gerakan generasi berencana muncul untuk membentuk sebuah generasi yang memiliki produktivitas yang tinggi sehingga tak mudah memilih untuk menikah di usia dini.

Dengan strategi semacam itu generasi muda tak hanya sebagai pengguna aktif, melainkan juga sebagai produsen yang setiap saat terus berkarya menciptakan dan membangun dirinya dengan hal-hal yang positif.

Saat generasi muda mampu menghasilkan sesuatu pada dirinya dan masyarakat, maka dengan itu pemuda hendak menuju sebuah generasi yang sejahtera. Sebab pemuda akan tahu bahwa pernikahan dini malah menjerumuskan seseorang ke jurang derita yang tak bertepi.

Oleh: Mohamad Baihaqi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun