“masasi kamu nggak marah Mel, beneran ini?” tanya Ahmad
“ iya Ahmad”. Jawab Amel
“ yaudah maksih ya, Mel” ujar Ahmad
“iya sama sama”. Jawab Amel
Begitu leganya Ahmad mendapatkan Maaf dari Amel si gadih cuek yang dia kagumi itu, pada malam harinya Ahmad pun berfikir untuk mengungkap kan persaannya terhadap Amel, karena apa dia sudah tidak mampu menahan rasa yang begitu membendung dihatinya.
Namun Ahmad perlu berfikir dua kali untuk mengungkapkan persaannya itu kepada Amel, di satu sisi Amel itu anak selalu aktif dalam ekstra di sisi lain Amel ini ingin merai cita citanya dulu, Ahmad kembali diambang kebimbangan terhadap hal tersebut.
Dan pada akhirnya dengan penuh tekan dan keberanian yang kuat Ahmad pun pergi mengambil Hpnya untuk menghubungi Amel, dan mengungkap persaannya tersebut, Ahmad pun sudah mempertimbangkan berulang kali atas apa balasan dari Amel tentang perasaan Ahmad nantinya.
Namun ketika saatnya Ahmad memegang Hpnya dia sangat gemetaran sekali, seakan akan dia akan chattingan dengan Kepala sekolahnya. Namun hal tersebut sudah tidak dihiraukan lagi dengan Ahmad, Ahmad tetap teguh pendiriannya. Diapun segera menghubungi Amel.
“Assalamualaikum, Mel” sapa Ahmad
“Ada yang mau aku omongin ni sama kamu,penting banget” ucap Ahmad sambil gemeteran
Diasaat Ahmad menunggu balasan dari Amel dia berfikir,