Mohon tunggu...
Damang Averroes Al-Khawarizmi
Damang Averroes Al-Khawarizmi Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya penulis biasa yang membiasakan diri belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Islam dan World Book Day

25 April 2015   16:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429952417869296451

World book day yang jatuh pada 23 April kemarin, dalam hemat saya merupakan perayaan yang kurang lengkap tanpa berusaha melakukan napak tilas atas sejarah hancurnya perpustakaan Iskadariyah. Karena di sanalah, di tanah Mesir itu pertama kalinya buku dihimpun dari berbagai penjuru dunia yang telah maju ilmu dan pengetahuannya.

Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) di tahun 1955 merupakan hal yang keliru jika world book day sepintas lalu hanya ditujukan untuk mengenang William Shakespeare dan Miguel de Cervantes semata.

Padahal peran buku dan literasi bukan hanya miliki seorang, bukan hanya milik sekelas Shakesperae dan Cervantes saja. Merunut dalam sejarah, peristiwa monumental tiga abad sebelum Masehi di Iskandariyah, Mesir di bawah kepemimpinan Iskandar Agung, telah membangun perpustakaan megah yang penuh dengan buku-buku ilmiah.

Berdasarkan kegiatan ilmiah di Iskandariyah itulah, lahir konsep tentang cosmos yang dalam bahasa Yunani berarti harmoni. Para peneliti yang bergabung di perpustakaan tersebut jauh hari sudah memiliki teori tentang alam raya "kosmos" karena alam berada dalam penuh keserasian.

Direktur perpustakaan pada waktu itu, abad ketiga Sebelum Masehi adalah Earastothenes, seorang ahli bumi, astronomi, sejarah, falsafah dan matematika. Di samping itu, dari perpustakaan Iskandariyah juga banyak menampilkan ahli ilmu pengetahuan yang lain. Diantaranya: Hipparchus yang mencoba membuat peta konstelasi bintang; Euclidus penemu sebenarnya ilmu geometri; Dionysius yang meneliti organ-organ berpikir manusia dan meletakkan teori tentang bahasa; Archimedes, seorang genius mekanik yang terbesar sebelum Leonardo Da vinci; dan Hipatya, seorang wanita ahli matematika dan astronomi yang hidupnya berakhir dengan tragis karena dalam perjalanan menuju keperpustakaannya Ia dicegat oleh segerombolan kaum fanatik Kristen, Hipatya diturunkan dari keretanya, lalu dibunuh dengan cara mengelupasi daging dan tulangnya, kemudian dibakar bersama dengan segala isi perpustakaannya.

Jadi, sepatutnya kita, bagi yang merasa pecinta buku dan literasi, mungkin lebih pantas untuk berduka cita atas hancurnya pusat peradaban buku di perpustakaan Iskandariyah. Atas ulah orang-orang fanatik dari kalangan para penganut agama mitologis, dari kalangan kaum Nasrani. Kaum fanatik itu berdalih bahwa mereka yang selalu mencurahkan perhatiannya kepada ilmu merupakan ancaman terhadap agama al-Masih akan dijadikan dongeng dan mitologi yang berwatak tidak ilmiah.

Maka apa yang dinikmati pada hari ini, pengembangan dari dunia literasi ke dalam praktikal kehidupan sehari-hari yang serba muda. Bukan karena kerja keras Barat semata, lalu seenaknya mendaulat dari orang-orangnya saja yang dianggap pelopor dunia literasi. Andaikan tidak ada pemikir Islam seperti Ibnu Rusyd yang kembali mencuplik satu-persatu ajaran falsafah yang masih tersisa dari pemberantasan buku-buku ilmiah, buku falsafah tersebut, oleh kebencian kaum fanatik yang anti pengetahuan ilmiah, boleh jadi tak ada peradaban modernis yang terjadi di beberapa belahan dunia ini.

Untunglah Ibnu Rusyd dalam bukunya Fashl al-Maq'a pernah berseloroh kepada dunia bahwa 'falsafah dan syari'ah adalah saudara sekandung, sehingga merupakan kezaliman besar jika antara keduanya dipisahkan." (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun