Dalam hal ini, guru memegang peranan penting dalam menciptakan stimulus respon agar siswa menyadari kejadian di sekitar lingkungannya. Siswa sekolah dasar masih banyak membutuhkan perhatian karena fokus konsentrasinya masih kurang, perhatian terhadap kecepatan dan aktivitas belajar juga masih kurang.Â
Hal ini memerlukan kegigihan guru dalam menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan efektif, apalagi dalam pembelajaran daring saat ini.
Dari hasil pengamatan dan wawancara melalui kegiatan KKN mengenai problematika pembelajaran daring, secara umum siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan secara daring, karena mereka memahaminya berdasarkan tafsiran atau sudut pandang mereka sendiri.Â
Hal ini terbukti dari pengalaman di lapangan, banyak siswa yang meminta penjelasan lebih lanjut tentang materi atau tugas yang diberikan secara daring melalui chatting whatshapp atau menelepon langsung kepada guru.Â
Selain itu, siswa juga memiliki kendala ketika bertanya lebih lanjut kepada guru mengenai tugas yang diberikan, mereka tidak langsung mendapat jawaban dengan cepat, dikarenakan kesibukan guru dengan aktivitas lainnya, sehingga tidak bisa langsung membalas pesan atau telepon dari siswa.Â
Ditinjau dari sisi sosial psikologis, siswa juga mengakui bahwa mereka merasa kesepian dan rindu dengan teman-teman sekolahnya, sehingga ingin segera sekolah tatap muka seperti biasanya. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan orang tua siswa, sebagian Bbesar orang tua siswa mengalami kesulitan dalam membimbing anaknya ketika pembelajaran daring.Â
Hal ini dikarenakan tidak adanya kontrol guru sebagai pengawas langsung yang disegani oleh siswa, sehingga ketika belajar di rumah mereka cenderung lebih santai, kurang serius, dan tidak sepenuhnya patuh terhadap perintah orang tuanya untuk belajar dengan baik.Â
Beberapa orang tua juga mengalami kewalahan ketika harus membagi waktu antara pendampingan pembelajaran daring dengan pekerjaan rumah, maupun pekerjaan sesuai profesinya.Â
Ditambah lagi sebagian besar orang tua siswa masih belum paham dengan pemaksimalan penggunaan teknologi dan aplikasi pembelajaran yang terbatas, juga belum mengizinkan anaknya memiliki smartphone sendiri, sehingga dapat menghambat perkembangan pembelajaran siswa.
Melalui kegiatan home visit, pendidik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik, dikarenakan siswa dapat lebih leluasa mencari jawaban dan bertanya dengan guru dari tugas yang diberikan.Â
Selain itu siswa juga didampingi orang tua saat mengerjakan tugas. Hal ini membuat hasil belajar menjadi lebih maksimal.Â