Mohon tunggu...
Suciani Raudatunnikmah
Suciani Raudatunnikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi UMM

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami dan Mengatasi Kecemasan

7 Juli 2021   12:51 Diperbarui: 7 Juli 2021   13:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah kalian tahu apa itu kecemasan ? Nah, kecemasan merupakan gangguan psikologis yang memiliki karateristik seperti rasa takut, rasa khawatir,  dan rasa gugup. 

Rasa cemas bisa dialami oleh siapapun dalam kondisi tidak stabil Apabila seseorang tidak bisa mengendalikan rasa cemas maka akan cenderung memiliki rasa khawatir dan takut yang berelebihan. Kecemasan juga bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Jadi, apabila penderita gangguan kecemasan yang berlebihan tidak mendapat penanganan, maka akan sulit untuk menjalani kehidupan dan aktivitas sehari hari.

Selanjutnya, Apakah kalian pernah mengalami kecemasan yang berkebihan? Pasti setiap individu pernah mengalami kecemasan dalam kondisi dan situasi tertentu, misalnya ketika seseororang akan tampil atau presentasi didepan kelas, maka individu tersebut pasti mengalami kecemasan seperti merasa gugup, gelisah ataupun tegang. 

Gangguan kecemasan ini memang lebih banyak dialami orang dewasa karena kompleksitas masalah hidup yang dihadapinya, dimana karena orang dewasa lebih aktif bersosialisasi dengan masyarakat entah itu secara langsung ataupun melalui media online. 

Penyebab dari kecemasan yang dialami oleh setiap individu berbeda-beda menurut beberapa pandangan dari ahli Psikologi, salah salah satunya yaitu factor lingkungan karena bisa menjadi pemicu kecemasan seperti kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi, masalah ditempat kerja dan gagalnya hubungan asmara.

Jika dikaitkan dengan persepsi atau sudut pandang islam, dalam ayat Al-Qur'an QS Ar-Ra'd;28 mengungkapkan bahwa "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. 

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.". Dalam ayat diatas juga mengajarkan kita untuk tidak memberikan kecemasan apapun yang mengganggu hidup kita. Artinya, kecemasan itu hanyalah pikiran buruk yang sebenarnya kecil kemungkinan akan terjadi. 

Oleh karena itu, ketika kita menghadapi kecemasan diperlukan teknik atau cara tertentu agar kita bisa menenangkan kecemasan yang berlebihan. 

Menurut Manampiring (2018) ada alternatif menghilangkan kecemasan dengan cara "membohongi" pikiran dengan sementara misalnya dengan alcohol. Cara ini menekan kesadaran sehingga kita melupakan kecemasan itu sementara, akan tetapi besoknya akan muncul lagi dan cara ini kuranglah efektif. Selain itu ada juga alternatif lain yaitu cara teknik psikoterapi. 

Teknik psikoterapi ialah bagaimana cara seorang psikoterapis dapat mengatasi permasalahan kliennya. Teknik atau cara psikoterapi bermacam-macam sesuai dengan penyebab kecemasan yang dialaminya. Menurut Nugraha (2020) ada beberapa cara untuk mengatasi kecemasan dengan teknik psikoterapi Islam:

1. Dzikir

Ketenangan saat berdzikir mampu menghilangkan kecemasan yang dialami oleh setiap individu. Dzikir juga dinilai sebagai ibadah karena salah satu cara mendekatkan diri kepada sang pencipta, ketika kita dekat dengan sang pencipta maka kita selalu merasa terjaga dengan begitu akan menimbulkan perasaan yang aman, tentram, dan damai.

2. Mendengarkan Murottal dan Doa

Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan manusia untuk mengatasi kecemasan dan kegelisahan tersebut adalah dengan berdoa. Doa merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mencurahkan segala harapannya kepada sang pencipta yang dilakukan secara focus dan diucapkan dalam hati agar terdengar dan diterima oleh-Nya . 

Ketika semua sudah tercurahkan maka akan menghadirkan ketenteraman dan perasaan yang nyaman dalam diri. Selain dengan berdoa, mendengarkan murottal Al-Qur'an dapat menimbulkan perasaan tenang, rileks, dan rasa percaya diri karena meresap ke dalam alam sadar dan bawah sadar. Dengan mendengarkan murottal Al;quran dan berdoa kita akan terhindar dari rasa kecemasan.

3. Membaca Al-Qur'an

Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan Allah Swt ketika ditimpa masalah, maka dari itu ketika kamu merasa gelisah, sedih, bingung, atau galau maka bacalah al-Quran karena dapat memberikan ketenangan dan kedamain pada jiwa seseorang. Sebuah studi di Universitas Salford, Inggris membuktikan orang-orang yang membaca al-quran akan merasa lebih rileks. 

Semakin kuat iman seseorang maka akan selalu merasa tenang saat membaca Al-Qur'an. Tidak ada yang lebih memenengkan kecuali membaca al-qur'an. Selain memenangkan saat membaca Al-qur'an juga dapat memberikan kita solusi ketika kita mengetahui apa makna dari ayat tersebut. Dari hal tersebut kita akan menemukan solusi dari permasalahan yang kita hadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Manampiring, H. (2018). Filosi Teras : filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk mental tangguh masa kini. Jakarta : Kompas Media Nusantara. 

Nugraha, A. D. (2020). Memahami Kecemasan : Persfektif Psikologi Islam. (Jurnal, UIN Sunan Kaijaga Yogyakarta).

                                                                                           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun